TABANAN | TATKALA.CO – Wartawan dari Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) yang dipimpin oleh Atal S Depari berkunjung ke sejumlah tempat dan obyek wisata di Kabupaten Tabanan, Bali. Di Tanah Lot, para wartawan itu dijamu dalam sebuah acara perjamuan makan malam dengan keramahtamahan khas Tabanan oleh Bupati I Komang Gede Sanjaya, Kamis, 13 Oktober 2022.
Para wartawan disambut dengan suguhan Tari Bungan Sandat Serasi. Tari itu merupakan maskot Kota Tabanan, yakni Tari Bungan Sandat Serasi. Tarian ini mempunyai filosofi layaknya bunga sandat atau kenanga yang semakin lama, meski sudah layu, aromanya semakin harum.
Delegasi CAJ itu merupakan gabungan wartawan se-Asia Tenggara, meliputi Negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, Philipina dan Thailand. Turut hadir saat perjamuan itu Dirjen Kominfo RI Usman Kansong, President of CAJ Atal S Depari dan para delegasi Wartawan se-Asia Tenggara dan Ketua PWI Bali Dwikora Putra.
Bupati Sanjaya menyampaikan, Bali khususnya Kabupaten Tabanan tidak memiliki hasil bumi berupa tambang, sehingga yang “dijual” di Tabanan adalah keramahtamahan.
“Bagaimana masyarakat Tabanan yang mayoritas bergerak di bidang agraris, menjamu tamunya seperti raja, seperti malam ini,” ujar Sanjaya..
Tentang Tari Bungan Sandat itu, kata Sanjaya, diharapkan filosofi dari bungan sandat ini yakni semakin lama, semakin layu, semakin harum baunya, merasuk di Kota Tabanan.
“Mudah-mudahan semakin lama Kabupaten Tabanan semakin harum namanya, baik di Bali maupun di seluruh dunia. Maka, keramah tamahan inilah yang kami suguhkan kepada tamu-tamu terhormat pada malam hari ini,” kata Sanjaya.
Bupati sanjaya sangat meyakini, teman-teman di Kominfo RI, CAJ serta PWI yang sebelumnya telah berkunjung ke DTW Ulundanu Beratan telah mengabadikan momen-momen yang bagus dan unik, begitupun di DTW Tanah Lot.
Untuk itu, besar harapan dari Bupati Sanjaya agar ajang ini menjadi momen untuk mempromosikan serta memperkenalkan keindahan panorama yang ada di Tabanan ke Asia Tenggara maupun sampai ke belahan dunia lainnya.
“Mudah-mudahan, Tabanan, Tanah Lot dan Bedugul lebih terkenal lagi, kita juga punya ikon lagi satu yaitu Obyek Wisata Jatiluwih yang merupakan heritage dari Unesco. Boleh nanti sekali-kali kalau ada acara tahun depan kami sambut di Jatiluwih. Kami welcome di Jatiluwih sebagai Heritage Unesco karena disitu satu-satunya sawah yang dilindungi oleh dunia,” harap Sanjaya.
Dirjen Kominfo Usman Kansong menyatakan keyakinanannya bahwa para tamu nyaman berada di Tabanan dengan sambutan keramahtamahannya. Ia juga mengatakan, agar para tamu menikmati Bali sebagai salah satu pulau yang cantik dan kaya akan budaya dan keramah tamahan penduduknya. Dimana salah satunya, Bali mempunyai tarian budaya yang terkenal adalah Tarian Kecak yang sudah mendunia.
Atal S Depari selaku President CAJ, mengatakan dipilihnya Bali, khususnya obyek wisata yang ada di Tabanan, yakni Bedugul dan Tanah Lot bukanlah kebetulan. Tabanan khususnya dan Bali pada umumnya dikatakannya memiliki alam dengan panorama yang bagus dan dipilihnya Tabanan sebagai salah satu kunjungan merupakan permintaan dari para anggota CAJ.
“Kalau saya liat Bali, itu selalu merindukan Bali dan juga saya sudah tahu seni di Bali. Sempat juga saya sedih sekali, ketika Covid sangat luar biasa dampaknya,” ungkap Atal.
Selebihnya saat ini Ia sangat bersyukur dan mengungkapkan kegembiraannya karena Bali pada umumnya telah berangsur pulih dan membaik di sektor pariwisata yang terbukti DTW Tanah Lot telah dipadati para wisatawan. [T][Luk/*]