15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Ubud, Antara Tradisi dan Modernisasi, dan Jalan Tari Ni Komang Ayu Anantha Putri

Rastiti ErabyRastiti Era
September 7, 2022
inPersona
Ubud, Antara Tradisi dan Modernisasi, dan Jalan Tari Ni Komang Ayu Anantha Putri

Banyak hal menarik dari Ubud—bagi masyarakat lokal maupun turis mancanegara—Ubud tempat yang istimewa, perpaduan yang sempurna bagi siapa saja yang ingin rehat sejenak dari kepenatan kota dan segala hiruk pikuknya, dan Ubud melahirkan banyak seniman.

Ni Komang Ayu Anantha Putri, salah satu peserta Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022 yang berprofesi sebagai penari sekaligus koreografer menjadi bagian dari Ubud setelah menikah. Ayu Anantha—begitu ia kerap disapa—tinggal dan besar di Denpasar, dan telah dekat dengan dunia tari sejak kecil.

Ni Komang Ayu Anantha Putri (selanjutnya akan ditulis sebagai Ayu) dekat dengan seni tari sejak usia 4 tahun, dimulai ketika ia membeli VCD Tari Bali produksi ISI Denpasar. Lalu, ia mencoba mengikuti gerakan tari yang ia tonton, dan sejak saat itu, orang tua Ayu melihat potensi dalam diri anak perempuan mereka. Ayu lalu masuk ke Sanggar Young Bali Sun di Museum Sidik Jari yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Ia dilatih oleh dua orang guru yang kemudian ia akui bahwa kedua guru itu begitu berpengaruh dalam perkembangan kemampuan tarinya, guru itu adalah Ibu Ipung Lingriati dan Ibu Wiwik Joniarta. Selama enam tahun, Ayu mempelajari dasar tari, namun setelah itu ia sempat vakum di umur sekitar 11 atau 12. Merunut Ayu, hal ini membuat ketubuhannya kaku dan fokusnya berubah. Ia justru ingin melanjutkan pendidikan di bidang psikologi.

Ela Mutiara Jaya Waluya (kiri) dan Ni Komang Ayu Anantha Putri (kanan) dalam percakapan sebelum berangkat ke Pura Gunung Kawi.

Namun Tuhan seperti telah memilihkan jalan untuk Ayu agar kembali menggeluti seni tari. Karena tidak lolos di Jurusan Psikologi, Ayu akhirnya melanjutkan pendidikan di Jurusan Seni Tari ISI Denpasar. Ia pun harus berjuang keras untuk bisa mengembalikan ketubuhannya yang sempat kaku di masa-masa ia tak lagi menari. Latihannya membuahkan hasil, ia bersama teman-temannya menjadi contoh bagi mahasiswa lain, dan mendapatkan perhatian dari dosennya. Hal ini tak lepas dari proses latihan dan konsistensi Ayu selama menekuni seni tari di dunia perkuliahan.

Proses kreatif Ayu selama berkuliah di ISI Denpasar juga tak lepas dari peran mendiang I Nyoman Sura, seorang dosen olah tubuh ISI Denpasar yang memperkenalkannya pada seni kontemporer. Ayu belajar sebuah hal penting dari I Nyoman Sura, yaitu tentang percaya pada tubuh sehingga tubuh bisa memiliki kekuatan yang nantinya berpengaruh pada proses penggarapan tari itu sendiri.

Hal ini juga lekat dengan proses Ayu menggali gagasan untuk penggarapan tarinya yaitu diawali dengan rasa keingintahuan akan sesuatu yang kemudian dipahami lebih mendalam. Setelah itu, Ayu melakukan eksplorasi entah sebagai penari maupun koreografer. Salah satu contohnya bisa ditemukan di karya Ayu yang berjudul “Born to Reborn”, menceritakan pengorbanan seorang Ibu yang mengandung janin selama 9 bulan. Hal ini tak lepas dari pengalaman pribadinya, yang ketika itu, sebagai calon ibu yang sedang hamil 9 bulan. Penggalian ini dibarengi dengan risetnya melalui buku-buku kedokteran untuk mengetahui proses kelahiran manusia secara biologis.

Ni Komang Ayu Anantha Putri (paling kanan) berbagi metode dalam sesi Sharing Methode di Pura Gunung Kawi

Penggalian gagasan ini juga tampak saat acara Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022—yang diadakan oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan—khususnya setelah kunjungan ke situs Pura Gunung Kawi di Tampaksiring, Gianyar. Ayu mengamati perubahan dan peralihan fungsi dari Pura Gunung Kawi seperti konsep Kaja Kelod yang dimaknai sebagai perubahan tempat yang disucikan ke tempat yang telah mendapatkan modernisasi alias menjadi daerah wisata. Hal ini seperti bagaimana Ayu memandang Ubud.

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Ayu melihat Ubud sebagai healing area (tempat penyembuhan) yang menjadi obat lelah bagi siapa saja yang berkunjung. Ubud juga mengalami akulturasi budaya yang membuatnya unik di mana adat istiadat yang kuat dipadukan dengan gaya dari luar yang membuat tradisi dan modernisasi berjalan beriringan.

    Penampilan Ni Komang Ayu Anantha Putri dalam Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022 pada program kunjungan Budaya, di Teges Kanginan, Ubud.

    Ni Komang Ayu Anantha Putri (kiri) tampil bersama Gede Agus Krisna Dwipayana (kanan) dalam Temu Seni Tari Indonesia Bertutur 2022

    Hal ini juga terlihat dari kegiatan Ayu yang tak hanya fokus menjadi penari dan koreografer namun juga mengembangkan Kerta Art Performance yang menjadi wadah bagi anak-anak, baik lokal maupun mancanegara untuk belajar tari Bali, sekaligus belajar Bahasa Inggris. Kegiatan di Kerta Art Performance meliputi latihan tari Bali yang diadakan setiap hari Jumat dan latihan olah tubuh dan storytelling di hari Sabtu.

    Tak hanya itu, setiap bulannya, terdapat program Guest Teacher of the Month dimana akan ada guru dari luar yang akan mengajar anak-anak. Selain itu, Kerta Art Performance juga membuka donasi yang mana 70% donasinya akan diserahkan kepada seniman, dan 30% untuk keperluan sanggar. Kedepannya, Ayu berharap untuk bisa memiliki yayasan yang sekiranya akan menjadi tempat bagi Ayu dan teman-temannya untuk berkesenian.

    Tampaknya, Ubud sebagai tempat penyembuhan telah menubuh dalam gagasan Ayu, sebagaimana tari menjadi jalannya untuk memahami kelahiran, melakukan gerakan sosial untuk anak-anak, dan membaca perkembangan di lingkungan terdekatnya. [T]

  • Baca artikel lain tentang Temu Seni Tari Indonesia Bertutur
  • Tags: Indonesia Bertuturseni tariTemu Seni Tari
    Previous Post

    Berpikir Positif, Awal dari Segala Hal Baik

    Next Post

    Poh Bikul Nyaris Punah, Putu Suwardike dari Unipas Menelitinya, Ia Lulus Jadi Doktor

    Rastiti Era

    Rastiti Era

    Biasa dipanggil Era, adalah penikmat teh, kopi, susu, dan buku. Mengulas buku melalui Podcast Sahabat Buku. Kini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha. Punya hobi unik: berteman dengan siapa saja. Silakan hubungi di Instagram @rastiti_era.

    Next Post
    Poh Bikul Nyaris Punah, Putu Suwardike dari Unipas Menelitinya, Ia Lulus Jadi Doktor

    Poh Bikul Nyaris Punah, Putu Suwardike dari Unipas Menelitinya, Ia Lulus Jadi Doktor

    Please login to join discussion

    ADVERTISEMENT

    POPULER

    • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

      Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    KRITIK & OPINI

    • All
    • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik

    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    by Hartanto
    May 14, 2025
    0
    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

    Read more

    Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

    by Asep Kurnia
    May 14, 2025
    0
    Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

    “Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

    Read more

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
    Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

    Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

    May 13, 2025
    “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

    “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

    May 8, 2025
    Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

    Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

    May 7, 2025
    Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

    Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

    April 27, 2025
    Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

    Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

    April 23, 2025
    Selengkapnya

    FEATURE

    • All
    • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
    45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
    Kuliner

    45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

    SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

    by Komang Puja Savitri
    May 14, 2025
    Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
    Khas

    Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

    PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

    by I Nyoman Tingkat
    May 12, 2025
    Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
    Pameran

    Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

    JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

    by Nyoman Budarsana
    May 11, 2025
    Selengkapnya

    FIKSI

    • All
    • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
    Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

    Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

    May 11, 2025
    Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

    Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

    May 11, 2025
    Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

    Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

    May 11, 2025
    Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

    Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

    May 10, 2025
    Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

    Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

    May 10, 2025
    Selengkapnya

    LIPUTAN KHUSUS

    • All
    • Liputan Khusus
    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
    Liputan Khusus

    Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

    SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

    by Jaswanto
    February 28, 2025
    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
    Liputan Khusus

    Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

    SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

    by Made Adnyana Ole
    February 13, 2025
    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
    Liputan Khusus

    Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

    BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

    by Jaswanto
    February 10, 2025
    Selengkapnya

    ENGLISH COLUMN

    • All
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

    March 8, 2025
    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

    November 30, 2024
    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

    September 10, 2024
    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

    July 21, 2024
    Bali, the Island of the Gods

    Bali, the Island of the Gods

    May 19, 2024

    TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

    • Penulis
    • Tentang & Redaksi
    • Kirim Naskah
    • Pedoman Media Siber
    • Kebijakan Privasi
    • Desclaimer

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
    • Berita
      • Ekonomi
      • Pariwisata
      • Pemerintahan
      • Budaya
      • Hiburan
      • Politik
      • Hukum
      • Kesehatan
      • Olahraga
      • Pendidikan
      • Pertanian
      • Lingkungan
      • Liputan Khusus
    • Kritik & Opini
      • Esai
      • Opini
      • Ulas Buku
      • Ulas Film
      • Ulas Rupa
      • Ulas Pentas
      • Kritik Sastra
      • Kritik Seni
      • Bahasa
      • Ulas Musik
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
      • Dongeng
    • English Column
      • Essay
      • Fiction
      • Poetry
      • Features
    • Penulis

    Copyright © 2016-2024, tatkala.co