9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Gurat Gurit 2022 | Empat Hari Kehangatan, Empat Hari Keceriaan

tatkalabytatkala
August 9, 2022
inKhas
Gurat Gurit 2022 | Empat Hari Kehangatan, Empat Hari Keceriaan

Salah satu sudut keceriaan dalam acara Gurat Gurit yang digelar Gurat Institute

Selama empat hari, 22 Juli, 25 Juli, 26 Juli, dan berakhir di tanggal berdirinya komunitas Gurat Institute, yakni 27 Juli 2022, terjadilah kehangatan penuh warna dan keceriaan penuh makna dalam acara Gurat Gurit 2022.

Para seniman, antara lain seniman rupa, seniman sastra, seniman musik, pengamat seni, seniman tari,  tidak hanya bertemu semata. Mereka berkolaborasi. Mereka saling gesek ide, saling lempar gagasan. Maka cerialah empat hari itu.

Pada rangkaian acara Gurat Gurit hari pertama yakni ‘Mebalih Jahhh’ berupa acara screening film yang berlangsung di Nonfrasa Gallery, Ubud.

Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 22 Juli 2022 tersebut menghadirkan film karya sineas muda Agung Yudha atau Bli Gung Yudha dari komunitas Film Sarad. Ada enam film yang ditayangkan yang semuanya bergenre dokumenter, diantaranya Pekak Kukuruyuk, Astungkara, Royal Pelebon Ida Pedanda Ring Sanur, Tutur Kota, Professor Kolok, dan WITA.

Selain pemutaran film, acara ‘Mebalih Jahhh’ diakhiri dengan diskusi yang dipandu oleh perupa muda Ketut Nugi. Dalam sesi diskusi Bli Gung Yudha berbagi cerita tentang proses kreatifnya dalam mensutradarai film-film dokumenternya.

Bli Gung memaparkan tentang apa itu film dokumenter, apa perbedaan mendasar antara dokumentasi dan dokumenter. Menurut Bli Gung Yuda dokumentasi adalah bahan dari sebuah karya film dokumenter.

“Dokumentasi itu bahannya, dokumenter itu adalah rangkaian kisah atas dokumentasi-dokumentasi itu,” kata Bli Gung Yudha.

Bli Gung Yudha mengimbuhi bahwa dalam pemilihan tema karya-karya film dokumenternya ia lebih tertarik berangkat dari tema atau persoalan yang dekat dengan dirinya. Sesi diskusi kemudian berlanjut dengan tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan dari para audiens yang hadir.

Ada suasana dialogis yang sangat cair terjadi dalam diskusi tersebut. Para penonton yang hadir dari berbagai kalangan ikut urun rembug memberikan tanggapan, saran, masukan, hingga pertanyaan-pertanyaan seputar film yang ditampilkan oleh Bli Gung Yudha.

Memasuki hari kedua kegiatan Gurat Gurit, diadakan acara Marbar Buku yakni acara bedah buku. Buku yang dibedah adalah buku biografi I Wayan Karja hasil karya dan riset tim Gurat Institute.

Acara ini menghadirkan Wayan Karja sebagai narasumber dan I Wayan Sujana Suklu selaku penanggap, juga menghadirkan tim penulis dari Gurat Institute. Wayan Karja memaparkan tentang perjalanan keseniannya dari Bali dan memasuki medan seni rupa Barat.

Sedangkan Suklu menanggapi dan mengapresiasi buku yang ditulis Gurat tentang biografi Wayan Karja ini sebagai model dari metode penulisan diakronis dan sinkronis, melihat sisi biografi seorang seniman sekaligus mengaitkan dengan konteks historis seni rupa Bali yang lebih luas pada periode waktu tersebut. Suklu juga tertarik pada metode art healing yang dikembangkan Wayan Karja mulai tahun 2006.

Acara yang dipandu dengan hangat dan cair oleh Gek Sri Pande W ini memantik sejumlah tanggapan dan pertanyaan dari para peserta bedah buku yang hadir antara lain perupa Made Jirna, akademisi Made Ruta, perupa Nyoman Erawan dan I Wayan Arsana.

Para peserta mengapresiasi upaya-upaya penerbitan buku biografi perupa Bali seperti yang dilakukan oleh Gurat Institute dan Wayan Karja. I Wayan Arsana juga menekankan bahwa buku biografi seperti yang dikerjakan Gurat ini sangat berpeluang untuk terus dikembangkan dalam kerangka paradigmatik. Aspek teorotik dan pengetahuan bisa diketengahkan dibalik narasi dan deskripsi biografi Wayan Karja.

Acara Gurat Gurit hari ketiga menghadirkan acara Ngorta Geles” #1 yang membincangkan tentang penulisan sastra Bali Modern. Tampil sebagai narasumber adalah Gede Gita Purnama (Bayu) dan Putu Supartika. Dalam pemaparannya Gede Gita Purnama menyoal tentang keterkaitan antara sastra khususnya sastra Bali Modern dengan dunia seni rupa.

Gede Gita berdasarkan pengamatannya merunut keterkaitan ini dengan memaparkan dinamika penulisan buku-buku sastra Bali Modern dengan ilustrasi dan perwajahanya (cover) dari masa kolonial, kemerdekaan hingga kini.

Gede Gita juga menekankan agar kedepanya sangat penting dunia sastra Bali Modern melakukan lebih banyak kolaborasi dengan dunia seni rupa Bali agar tercipta kemungkinan kemungkinan baru yang bisa terjadi diantara keduanya.

Sedangkan Putu Supartika memperbincangkan tentang dinamika terbitan terbitan berkala seperti majalah, buletin, dan media masa lainya yang berfokus pada sastra Bali Modern. Supartika juga memaparkan berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi dalam dunia sastra Bali modern. Salah satunya pentingnya regenerasi dalam sastra Bali Modern.

Acara diskusi yang dipandu oleh Wayan Nuriarta ini juga memantik tanggapan dari para peserta yang hadir menyimak diskusi ini. Nyoman Erawan menanggapi tentang kolaborasi antara dunia sastra dan dunia seni rupa khususnya dalam hal ilustrasi. Erawan menekankan soal kolaborasi antara perupa dan sastrawan kini bisa diarahkan pada upaya saling menginterpretasi.

Perupa sekaligus pegiat sastra I Wayan Redika menyoroti soal dinamika dunia sastra Bali Modern kini. Redika dan juga Erawan memberikan motivasi bagi tumbuhnya semangat anak-anak muda seperti Supartika yang gigih mengelola majalah sastra Bali Modern di tengah berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi.

Dewa Purwita memberi tanggapan tentang kemungkinan penggunaan bahasa Bali dalam penulisan seni rupa. Sedangkan Wayan Seriyoga Parta memberikan tanggapan soal pentingnya ruang-ruang inisiatif dalam pengembangan diskursus maupun perbincangan tentang sastra Bali Modern.

Memasuki hari terakhir Gurat Gurit diisi dengan berbagai acara di Kulidan Kitchen & Space. Peken Senggol Gurat yang berkolaborasi dengan 15 perupa dan brand kreatif masih tetap berlangsung, di areal itu Gurat juga berlangsung Ngorta Geles #2 yang memperbincangkan Seni Rupa Dalam Kebijakan Pemerintah Daerah.

Acara ini menghadirkan Dwi Wahyuning Kristiansanti seorang penari yang kini menjabat sebagai sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Denpasar dengan penanggap I Komang Adiarta seorang pegiat ruang inisiatif dan owner Kulidan Kitchen & Space, dipandu oleh akademisi, penulis, dan perupa Dewa Gede Purwita.

Diskusi yang mencoba mempertemukan antara pemerintah sebagai pembuat regulasi dan fasilitator dengan para praktisi seni dan budaya selalu berlangsung dengan seru. Berbagai kebijakan yang telah dijalankan pemerintah yang diniatkan untuk memajukan seni dan budaya mendapatkan respon dari para praktisi seni budaya khususnya seni rupa berupa dukungan maupun kritik sebagai upaya untuk pembenahan bersama dalam suasana diskusi yang bernas namun tetap hadir dalam suasana cair.

Setelah acara Ngorta Geles dilanjutkan dengan acara potong tumpeng sebagai perayaan simbolik hari jadi gurat yang ke-8. Acara ini dirangkai dengan peluncuran buku ‘HARD-IMAN’, sebuah buku bunga rampai yang ditulis oleh para penulis Gurat dan para penulis muda lainnya yang didedikasikan sebagai kenang-kenangan Purna Tugas Dr. Hardiman M.Si–akademisi sekaligus kurator dan penulis seni rupa.

Keceriaan acara Gurat Gurit di hari keempat berlanjut dengan tampilnya perupa muda @kuncirsv yang menghadirkan performen interactive art berupa permainan yang digali dari khasanah permainan tradisional yakni ‘mekocokan’ atau permainan dadu, Kuncir menamainya Kocokan Sad Ripu, permainan yang mampu mengajak para pengunjung untuk menikmati suasana dengan penuh keceriaan. Dalam acara tersebut juga tampil dua grup musik yakni Germo dan Kadapat, dua grup musik yang digawangi para musikus muda dengan mencoba menggabungkan antara instrumen musik etnik Bali dengan musik elektronik.

Keceriaan malam itu berakhir dalam suasana penuh keakraban. Suksma semeton, sampai jumpa pada acara Gurat Gurit di tahun-tahun berikutnya. [T][Ole/*]

Tags: Gurat InstituteSeni Rupa
Previous Post

“Art Blueprint”: Kado dari Bintang

Next Post

Ini Alasan Kenapa Bupati Suradnyana Minta KONI Tambah Hadiah Lomba Gerak Jalan

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Ini Alasan Kenapa Bupati Suradnyana Minta KONI Tambah Hadiah Lomba Gerak Jalan

Ini Alasan Kenapa Bupati Suradnyana Minta KONI Tambah Hadiah Lomba Gerak Jalan

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

ORANG BALI AKAN LAHIR KEMBALI DI BALI?

by Sugi Lanus
May 8, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

— Catatan Harian Sugi Lanus, 8 Mei 2025 ORANG Bali percaya bahkan melakoni keyakinan bahwa nenek-kakek buyut moyang lahir kembali...

Read more

Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

by Teguh Wahyu Pranata,
May 7, 2025
0
Di Balik Embun dan Senjakala Pertanian Bali: Dilema Generasi dan Jejak Penanam Terakhir

PAGI-pagi sekali, pada pertengahan April menjelang Hari Raya Galungan, saya bersama Bapak dan Paman melakukan sesuatu yang bagi saya sangat...

Read more

HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

by Sugi Lanus
May 7, 2025
0
HINDU MEMBACA KALIMAT SYAHADAT

— Catatan Harian Sugi Lanus, 18-19 Juni 2011 SAYA mendapat kesempatan tak terduga membaca lontar koleksi keluarga warga Sasak Daya (Utara) di perbatasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co