22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pemilik Motor Tua | Cerpen Mifta Izza

Mifta IzzabyMifta Izza
August 7, 2022
inCerpen
Pemilik Motor Tua | Cerpen Mifta Izza

Ilustrasi tatkala.co

Deru motor mengacaukan pikiranku. Kuas yang tadinya ingin kuusapkan pada sketsa berbentuk bunga, malah menyapu zona langit. Aku berdecak. Kesal setengah mati pada pemilik motor tua yang tinggal bersebarangan denganku. Tubuhku bangkit untuk melihat sosok dengan motor tua itu. Dari jendela kamar, dapat kulihat laki-laki berusia 70 tahunan memasuki rumahnya. Aku tahu betul suara motor itu. Motor tua berwarna biru langit, dengan suara yang bising, mengingatkanku pada seseorang yang menuntutku untuk menghabiskan waktu memikirkannya.

Sekitar lima tahun yang lalu, saat itu, seorang lelaki mengantarkan sup jamur buatan ibunya. “Hai. Ibuku memasak sup jamur cukup banyak hari ini, kami tidak bisa menghabiskannya berdua saja. Jadi, tolong diterima,” katanya sembari mengulurkan tangan yang memegang satu mangkuk besar berisi sup.

Aku menerimanya tanpa ragu.

“Oh, iya. Perkenalkan, namaku Akiro. Aku tinggal bersama ibuku di seberang rumahmu. Salam kenal,” sambungnya.

Aku melirik sebentar ke arah bangunan yang sebelumnya tidak berpenghuni. Rumah itu membuatku takut saat malam hari karena tak ada cahaya yang muncul dari dalamnya. Persis seperti bangunan yang ada di film horor.

“Aku pamit dulu, permisi.”

Akiro berbalik dan bergegas pulang. Padahal aku belum menyebutkan namaku, Akiro juga tidak bertanya.  Ya sudah., mungkin lain kali kami bisa berkenalan dengan benar.

Keesokan harinya, aku mendengar suara motor tua yang tak asing di telingaku. Suara itu semakin lama semakin kencang. Saat itu, aku sedang tergesa mengaitkan tali sepatuku di samping pagar rumah. Tatkala aku mendongak, kudapati Akiro menggunakan seragam yang sama denganku.

“Ternyata kita satu sekolah. Kau mau berangkat bersamaku?” ujar Akiro.

Aku mengamatinya yang menaiki motor tua dengan kepulan asap dari knalpot.

“Tidak usah. Aku berangkat sendiri saja,” tolakku halus.

“Ah, tidak apa-apa. Jangan sungkan.”

Tepat setelah itu, ibu berteriak dari dalam rumah agar aku menerima tawaran Akiro. Alasannya biar tidak lelah jalan kaki. Canggung rasanya kalau harus berdua saja dengan orang yang belum lama dikenal. Alhasil dengan sedikit paksaan dari ibu, aku membonceng di belakang Akiro.

“Aku belum tahu namamu,” kata Akiro.

“Apa?!” teriakku di sela-sela keramaian jalan raya. Sebenarnya tidak perlu berteriak kalau motor Akiro bukanlah motor tua dengan suara bising. Wajar saja bila kami harus menaikkan suara beberapa oktaf agar terdengar satu sama lain.

“Kubilang, aku belum tahu namamu!”

“Oh, aku Yasena. Panggil Sena saja!”

Hari-hari berikutnya, Akiro selalu menghampiriku untuk berangkat ke sekolah bersama. Menaiki motor tua dengan tingkat kebisingan yang teramat sangat. Butuh waktu lama untukku bisa beradaptasi dengan itu. Setiap berangkat atau pulang sekolah, aku selalu menggerutu dalam hati. Suara motor Akiro sangat nyaring, membuat kami mencolok di area jalan raya. Kadang seseorang mengumpati kami karena asap motor Akiro yang memenuhi jalanan. Mengapa Akiro bisa punya motor seperti ini? Gemas rasanya, ingin kukatakan pada Akiro untuk mengganti mesin atau sekedar knalpotnya saja. Namun, kuberi saran pun sepertinya percuma.

“Motor ini milik penghuni lama. Kata ibu, tidak apa-apa dipakai,” ujar Akiro saat kami tengah berhenti di sebuah halte bus.

Siang itu, hujan turun sangat deras. Jadi, karena kami tidak membawa mantel, kami harus berteduh agar tidak kehujanan. Akiro memberiku jaket yang dikenakannya. Aku sempat menolak, tapi dia memaksa.

“Pakai saja. Aku tidak mau kau sakit. Nanti aku yang dimarahi ibumu.”

Begitu banyak kisah yang tidak dapat dituliskan atau bahkan diungkapkan dengan kata. Di atas motor, Akiro akan bercerita banyak hal. Mengenai dirinya yang disukai oleh banyak teman perempuannya, mengenai dirinya yang tidak suka makanan pedas, tidak suka buah pepaya, dan lain-lain. Cerita itu, disampaikan Akiro dengan setengah berteriak tentunya. Mengobrol ala kami sangatlah berbeda, bukan?

Hingga suatu hari sepulang sekolah, Akiro mengatakan suatu hal yang membuatku terpukul.

“Sena, setelah lulus nanti, aku akan pindah. Kau tahu sendiri kampung halamanku adalah Jepang, kan? Kurasa, aku akan kembali kesana. Sudah bertahun-tahun aku dan ibu berkelana di Indonesia.”

Aku memilih untuk pura-pura tuli, pura-pura bisu, dan pura-pura buta. Bahkan jika boleh aku ingin pura-pura mati. Selama itu, tatkala aku hanya bisa melihat punggung Akiro yang bercerita banyak hal di atas motor, aku menyadari sesuatu. Aku tidak ingin kehilangan Akiro.

“Apakah kita masih bisa bertemu lagi?” tanyaku pada Akiro.

“Masih. Biarkan takdir yang bekerja.”

Di atas motor tua itu, aku merasakan getir perpisahan dengan Akiro. Kukira aku dan Akiro akan selamanya berada di sini. Bersama-sama dalam waktu yang lama, membuatku benar-benar terikat dengannya.  Seharusnya aku tahu, Akiro tidak pernah main-main dengan ucapannya. Namun aku bodoh dengan menganggap itu sebagai lelucon. Terang saja, setelah acara kelulusan itu, rumah seberang sana tidak berpenghuni lagi.

Ketika hari telah berganti, tak kudapati Akiro dengan motor tuanya di depan rumahku. Payah sekali Akiro tidak meninggalkan nomor telepon, alamat surel, atau apa pun yang bisa menjadi media untuk kami berkomunikasi. Bahkan dia tidak mengatakan kota mana yang menjadi persinggahannya di Jepang. Mengingat itu, aku merutuki diri sendiri. Mengapa aku tidak pernah bertanya pada Akiro? Aku hanya membiarkan dirinya bercerita sambil berteriak di atas motor tanpa kutahu bagaimana raut wajahnya saat itu.

Beribu penyesalan menguasai diriku. Semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hingga pada suatu pagi aku mendengar suara motor tua itu kembali, aku bergegas melihat ke depan rumah. Mana tahu Akiro datang kemari. Tapi naas, yang kulihat hanya seorang pria tua—yang bernama kakek Mahmud—dengan motor itu. Rupanya rumah seberang telah ditempati oleh orang lain.

Setiap hari aku harus mendengarkan suara motor tua yang dikendarai oleh kakek Mahmud. Kalau aku beruntung, aku bisa melihatnya berboncengan dengan istrinya. Benar-benar mengingatkanku pada Akiro. Bagaimana kabarnya? Saat ini tengah bekerja atau melanjutkan pendidikan?

Semua hal tentang Akiro begitu saja terlintas dalam benakku. Berjatuhan layaknya air yang turun saat musim penghujan. Bersama itu, aku memiliki keinginan untuk menyusul Akiro. Setelah aku meraih gelar sarjana, aku akan mencari Akiro dengan dalih melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Keinginan itu bertumbuh seiring dengan deru motor tua yang kudengar setiap harinya.

Madiun, 2 Juli 2022

_____

Klik untuk baca cerpen lain

Mahar Nikah Paling Mahal | Cerpen Ni Wayan Wijayanti
Tags: Cerpen
Previous Post

Puisi-puisi Ngadi Nugroho | Kita Adalah Pendatang Asing

Next Post

Dari “Kulit Kera Piduka”, Membaca Cerita Rempah dalam Karya Sastra Indonesia dan Teks Tradisional di Bali

Mifta Izza

Mifta Izza

Lahir di Madiun, 23 April 2002. Tinggal di Madiun, Jawa Timur

Next Post
Dari “Kulit Kera Piduka”, Membaca Cerita Rempah dalam Karya Sastra Indonesia dan Teks Tradisional di Bali

Dari “Kulit Kera Piduka”, Membaca Cerita Rempah dalam Karya Sastra Indonesia dan Teks Tradisional di Bali

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co