SEPERTI PERJALANAN ISRA-MIRAJ:
PERDAMAIAN DAN PEPERANGAN TEREKAM ALBUM SEMESTA
Ketika malam itu
Tuhan menghentikan gerak ruang, menjeda putaran waktu
dan memindahkan jiwa matahari ke dalam salah-satu tubuh hambaNya
Bersinarlah Ia di muka kegelapan menyaingi bulan dan bintang:
bersama pelayannya, Ia berziarah kepada para leluhurnya
dengan menaiki hewan sakti-mandraguna menempuh tujuh puncak
langit ilahi yang luas terbentang cahaya
Setengah perjalananya, di galaksi maha luas, ia bertemu dengan para leluhurnya
terjadilah dialog panjang mengenai dasar-kunci-puncak ilmu-pengetahuan
Ia mencatat poin-poin bagaimana kesalahan mereka semasa memaknai hidup:
hadirlah kitab-kitab prosesi pertama perdamaian di Bumi setelah bertahun-tahun silam timbul-tenggelam perang dan kehancuran.
Sesampainya ia di puncak langit ilahi
Tuhan membuka rahasia rekaman album semesta untuknya:
perdamaian dan peperangan di dalam kehidupan tak ada bedanya
Ia melihat sendiri bagaimana album semesta bekerja.
CERMIN MASJIDIL-HARAM
Pada mulanya adalah cinta: dua manusia mengukir bumi
dengan pahat akal-pikiran dan dipukul perlahan kalbu-perasaan
oleh jari-jari tangannya yang kecil
Ketika Bumi telah terukir dan tertata, tumbuhlah dendam
di dalam jiwanya: sebagian manusia lenyap dihantam badai irama semesta,
sebagian manusia bertahan dan berlindung dalam naungan doa
Sampailah pada perjalanan-panjang selanjutnya, berjuta-juta manusia menanam hasrat
untuk mengukir Bumi bersama-sama: memahat gunung, menimbun lautan,
menunggu tiba kembali pada mulanya. Cinta.
BAYANGAN MASJIDIL-AQSA
Pada akhirnya adalah dendam: kekusaan manusia berlanjut
dari masa ke masa, membentuk percikan api perselisihan
di kelopak matanya, mencari situs jejak-tapak sejarah
Sewaktu datang bencana, berjuta-juta manusia mengutuk cinta
menembak langit dengan kata-kata, bermuara-lah berbagai doa
dari yang sunyi menjadi bunyi: letusan-letusan mahadahsyat di dalam diri
Tibalah pada pengembaraan kosongnya hidup: bermula dari nol, kembali pada nol!
RITUS PENGEMBARAAN
Di antara ruang dan waktu-
ia menerobos kejadian:
kenangan dan keheningan
mewarnai langit batas jangkauan-
: Semua yang ada di Bumi itu, Saudaraku
hanya tetesan bagian terkecil dari pohon puncak
yang ku lihat malam ini:
percikan kecil dari 600 sayap Jibril-
telah membuahkan sayap burung merak, bias pelangi,
yang indah di Bumi.
POHON PUNCAK
Inilah Sidratul-muntaha: bentuk segala keindahan
yang tak bisa ku lukiskan, Saudaraku:
Maha-Guru Raja-diraja-Cahaya
Pelayan-pelayan hamba-Nya
Keindahan alam semesta-Nya.
28 Febuari 2022
_____