Dalam satu minggu belakangan, Ubud menjadi sorotan. Desa yang belakangan tampak sunyi akibat pandemi, sedikit tampil bergeliat. Maklum saja, Orang Nomor Satu di Republik ini menginjakkan kaki tepat di jantung desa. Kunjungan Presiden Joko Widodo yang pertama di “Catuspata” Ubud ini dalam rangka melihat langsung vaksinasi massal Tahap 1 yang digelar untuk masyarakat di 13 Banjar Dinas / Lingkungan Se-Kelurahan Ubud.
Vaksinasi yang dipusatkan di Puri Agung Ubud ini merupakan bagian dari usaha percepatan penanggulangan Covid-19 sekaligus persiapan menuju “Ubud” sebagai salah satu kawasan hijau pariwisata. Tentu ini merupakan angin segar bagi dunia pariwisata di Ubud khususnya dan Bali pada umumnya yang telah satu tahun lebih terpuruk akibat pandemi. Dalam keterbatasan akses dan pengamatan lapangan, ijinkan saya mencoba menggambarkan beberapa catatan singkat peristiwa dan kejadian sampai dengan kunjungan Presiden Joko Widodo di Kelurahan Ubud.
Tanggal 29 Januari 2021.
Bapak Menteri Pariwisata Republik Indonesia melaksanakan kunjungan dinas pertamanya ke Puri Agung Ubud sembari melihat kondisi terkini wilayah Pariwisata Ubud sekaligus mendengar keluh kesah pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat terdampak pandemi ini. Bapak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diterima langsung oleh Wakil Gubernur Bali, beberapa Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Penglingsir Puri Agung Ubud dan beberapa perwakilan asosiasi pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Gianyar.
Tanggal 28 Febrruari 2021.
Dari laman Media Sosial Bupati Gianyar terlihat bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Gianyar telah melakukan rapat koordinasi dengan Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia terkait zona hijau bebas Covid-19. Kawasan Pariwisata Ubud selanjutnya dijadikan percontohan penerapan Kawasan pariwisata bebas covid-19 dengan rencana strategi vaksinasi masal dan penerapan protokol Kesehatan yang ketat.
Tanggal 5 Maret 2021.
Terlihat di beberapa postingan, vaksinasi dilakukan di Kantor Bupati Gianyar menyasar beberapa aparatur pemerintah di lingkungan Pemkab Gianyar, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan beberapa perwakilan wartawan. Vaksinasi tersebut merupakan lanjutan dari beberapa vaksinasi prioritas sebelumnya yang telah diberikan kepada petugas Kesehatan.
Tanggal 6 Maret 2021.
Terlihat di beberapa postingan, Puskesmas Ubud II yang menjangkau layanan di tiga desa (Sayan, Kedewatan, dan Singakerta) memberikan vaksinasi Covid-19 bagi para aparat dan satuan tugas Desa.
Tanggal 7 Maret 2021
Dalam sebuah pertemuan rutin bulanan Kelurahan Ubud yang mengambil tempat di Lingkungan Tegalantang, Bapak Lurah Ubud, Ketua Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud, dan seluruh Kepala Lingkungan Se-Kelurahan Ubud meminta penjelasan Kepala Puskesmas Ubud I terkait mekanisme vaksinasi Covid-19 untuk warga Kelurahan Ubud. Dari pertemuan tersebut para yang hadir tampak bersiap serta berharap vaksinasi di Kelurahan Ubud menjadi sebuah agenda penting yang wajib diperjuangkan tidak saja bagi penyelamatan Kesehatan, namun bagian dari upaya percepatan pemulihan pariwisata Ubud terlebih Ubud telah ditetapkan sebagai Kawasan yang bersiap menuju Green Zone. Maka, wajar kiranya Kelurahan Ubud yang berada di pusat Kecamatan Ubud mendapatkan skala prioritas untuk percepatan vaksin Covid-19.
Tanggal 11 Maret 2021.
Bapak Gubernur Bali, Kapolda Bali dan Pangdam IX Udayana melaksanakan kunjungan mendadak ke Catuspata Ubud. Rombongan melihat langsung situasi dan kondisi di Puri Agung Ubud, wantilan Pura Desa Ubud, serta Kantor Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud yang rencananya difungsikan sebagai venue acara vaksinasi Tahap I Kelurahan Ubud. Dari desas-desus dan kabar terkini saat itu, Bapak Presiden RI akan mengunjungi langsung kegiatan vaksinasi di Puri Agung Ubud pada tanggal 16 Maret 2021.
Tanggal 12 Maret 2021
Pemerintah Provinsi Bali kembali menerima kunjungan Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jaya Sabha. Dalam sebuah gelaran Rapat Koordinasi tersebut, Gubernur menyampaikan rencana pembukaan Zona Hijau Pariwisata di tiga daerah yaitu: Nusa Dua, Ubud dan Sanur. Misi yang lebih dikenal dengan sebutan Free Covid Corridor ini merupakan upaya cepat penangan pandemi Covid-19 yang simultan dengan semangat pemulihan kembali sektor pariwisata Bali yang belakangan jatuh di titik nadir. Sebagai langkah awal memastikan wilayah tersebut 100% aman, maka akan dilakukan vaksinasi massal Covid-19 bagi yang tinggal dan beraktivitas di Kawasan tersebut. (Liputan berita ini dikutip dari laman sehatnegeriku.kemenkes.go.id).
Di hari yang sama, Menteri Kesehatan berkunjung langsung ke Puskesmas Ubud I, Kantor Lurah Ubud, Kantor Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud serta Puri Agung Ubud untuk meninjau kesiapan venue tempat bakal digelarnya vaksinasi massal yang direncanakan dihadiri langsung Bapak Presiden pada tanggal 16 Maret 2020. Menteri Kesehatan bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Bali sempat melakukan teleconference dengan WHO dari ruang pertemuan Kantor Lurah Ubud guna menyampaikan kondisi terkini Kesiapan Ubud dan Bali dalam upaya penanggulan Covid-19 dan program vaksinasi massal bai masyarakat sebagai usaha percepatan pemulihan ekonomi pariwisata.
Tanggal 12 Maret 2021.
Dilaksanakan acara Melasti Tawur Kasanga Desa Adat Ubud di Pura Gunung Lebah Ubud. Acara rutin yang merupakan rangkaian pelaksanaan Tawur Kasanga tersebut dihadiri oleh beberapa penghulu Desa dan masyarakat Ubud.
Tanggal 13 Maret 2021.
Upacara Tawur Kasanga dipusatkan di Catuspata Ubud. Acara Tawur Kecamatan yang digelar oleh Kelurahan Ubud tersebut dieksekusi kegiantannya oleh Banjar Dinas / Lingkungan Taman Kaja. Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Wakil Gubernur Bali, Plt. Camat Ubud, Bapak Lurah Ubud, Kapolsek Ubud, Danramil Ubud, keluarga Puri Ubud, para Kepala Lingkungan, Kelihan Banjar Adat dan Bandesa di wilayah Kelurahan Ubud. Selepas acara persembahyangan, Bapak Lurah Ubud sebagai Ketua Panitia Acara menyampaikan perjalanan persiapan acara Tawur sekaligus penyampaian secara terbuka akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan sumber dan penggunaan dana acara Tawur Kasanga tersebut.
Di akhir acara, Wakil Gubernur Bali turut memberikan sambutan sekaligus memaparkan dihadapan para Prajuru Se-Kelurahan Ubud mengenai perjalanan Covid-19 mulai ditemukan di Indonesia sampai masuk ke Bali berikut dengan berbagi upaya yang telah dilakukan selama setahun lebih oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam penanggulanan Covid-19. Sambutan Wakil Gubernur Bali diakhiri dengan penyampaian informasi tentang akan digelarnya acara vaksinasi massal yang sedianya akan dihadiri langsung Presiden RI tanggal 16 Maret 2020. Lebih lanjut Wakil Gubernur Bali menyampaikan bahwa pada vaksinasi pertama tersebut diprioritaskan hanya 50 orang per lingkungan yang didominasi oleh para pemangku, prajuru adat/dinas, perangkat kelurahan , keterwakilan seniman dan pelaku pariwisata di Ubud. Dalam beberapa hari setelahnya dipastikan bahwa seluruh masyarakat di Kelurahan Ubud akan mendapatkan vaksin secara bergantian sehingga upaya pembukaan Kawasan Hijau Pariwisata Ubud dapat dengan cepat teralisasi.
Tanggal 14 Maret 2021.
Catuspata dan beberapa sudut jalan utama di Ubud terlihat lengang dalam suasana perayaan Hari Raya Nyepi Saka 1943. Di wantilan Pura Desa Ubud hanya terlihat beberapa Pecalang dan Prajuru Desa yang bertugas dalam pengamanan Hari Nyepi tersebut.
Tanggal 15 Maret 2021.
Catuspata penuh sesak oleh beberapa aparat pengamanan TNI dan Polri mulai dari tingkat Pusat hingga daerah. Satu dua mobil Kepolisian berkeliling di seputaran ruas jalan utama Kelurahan Ubud menginformasikan untuk pembersihan badan jalan dari beberapa kendaraan roda dua dan roda empat. Di Puri Agung Ubud, bagian protokol dan pengaman kepresidenan sedang lalu Lalang melakukan koordinasi dengan beberapa petugas utamanya para petugas Kesehatan Puskemas Ubud I yang besok akan melaksanakan vaksinasi bagi masyarakat. Di Kantor Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud juga turut bersolek mengingat salah satu ruangannya akan digunakan untuk tempat observasi pasca vaksin selama 30 menit. Satu dua pengurus Yayasan juga tampak sedang sibuk membersihkan areal kebun serta memperbaiki air mancur Depan Kantor Yayasan. Hari itu memang terlihat jantung desa sedikit padat dan sibuk.
Di sore harinya, Bapak Menteri Pariwisata Republik Indonesia mengunjungi Puri Agung Ubud sembari melihat kondisi terakhir persiapan vaksinasi massal yang rencana dihadiri Presiden. Kunjungan Menteri Pariwisata diterima langsung oleh Wakil Gubernur Bali, Penglingsir Puri Ubud, dan ketua asosiasi pariwisata. Sebelum meninggalkan Puri, tak lupa Bapak Menteri memberikan keterangan pers di ancak saji dihadapan para wartawan
Tanggal 16 Maret 2021.
Pukul 08.00 WITA lima puluh orang perwakilan dari Banjar Bentuyung Sakti dan 50 orang dari Banjar Junjungan satu per satu berdatangan dan melakukan vaksinasi. Acara vaksinasi digelar di Ancak Saji Puri Agung Ubud bagi para seniman, budayawan, pemangku, penghulu desa, dan perwakilan pemuda dari Banjar Taman Kelod, Bentuyung Sakti, Junjungan, Ubud Kaja, Ubud Tengah, Tegalantang, Ubud Kelod, Sambahan. Sedangkan acara vaksinasi yang sama di Central Parkir Monkey Forest padantegal juga diperuntukkan bagi penerima dari Banjar Padangtegal Kaja, Padangtegal Kelod, Padangtegal Mekar Sari, Padangtegal Tengah, dan Taman Kaja.
Pukul 12.15 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Catuspata Ubud. Kunjungan saat itu didamingi oleh Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata, Menteri Sekretaris Kabinet, Koordinator Staff Khusus Presiden RI dan Gubernur Bali serta disambut hangat oleh Wakil Gubernur Bali dan Bupati Gianyar. Selanjutnya Presiden melihat proses vaksinasi dan sesekali bercengkrama dengan masyarakat penerima vaksin. Presiden juga tampak sumbringah kala itu menyaksikan Anak Agung Anom (salah satu penari yang saat itu berkostum Hanoman) sedang menerima suntikan vaksinasi. Tak lupa juga presiden menyapa para Bupati dan Walikota di Bali yang saat itu serentak menggelar vaksinasi di tempat lain.
Dari ancak saji, Presiden dan rombongan menuju semanggen serta disambut oleh keluarga besar Puri Agung Ubud dan beberapa tokoh adat. Selanjutnya memasuki areal rangki, Presiden disambut hangat oleh Tjokorda Gde Putra Sukawati – Penglingsir Puri Agung Ubud. Pertemuan di Gedong Betel Puri Agung Ubud itu tak berlangsung lama, Presiden hanya melakukan beberapa koordinasi dengan Gubernur dan Menteri terkait seraya menyampaikan kebanggaan dan apresiasi kepada Puri Agung Ubud yang mampu melestarikan tradisi dan kebudayaan Bali ditengah jaman modernitas saat ini. Menuju pintu keluar, Presiden sempat melakukan jumpa pers guna memberikan beberapa catatan penting:
- Mengapresiasi proses vaksinasi yang telah berjalan lancar di 13 Banjar Dinas Se-Kelurahan Ubud.
- Di Provinsi Bali akan dilakukan konsentrasi di 3 zona: Ubud, Nusa Dua, dan Sanur yang diharapkan nantinya dapat dibuka penuh untuk turis, sehingga mereka merasa nyaman dan aman tinggal di Bali.
- Dengan berfokus sementara di 3 zona ini, niscaya kebangkitan pariwisata akan dimulai dan dilakukan evaluasi berkala setiap minggu di Kawasan ini dan Kawasan lainnya di Provinsi Bali.
Presiden lantas meninggalkan Puri Agung Ubud menggunakan Pemedal (Gerbang) selatan serta disapa dengan berbagai tepuk tangan dan salam hangat dari masyarakat Ubud yang telah menunggu di pinggiran jalan. Itulah beberapa catatan dan perjalanan tentang Ubud dalam beberapa minggu terakhir ini sampai dengan kedatangan Presiden Joko Widodo. Semoga harapan akan kebangkitan pariwisata dapat segera terwujud di Ubud khususnya dan Bali pada umumnya.
Setidaknya kunjungan Presiden saat itu seperti balasan tak tertulis atas Surat yang pernah dilayangkan Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud kepada Presiden RI tertanggal 9 September 2020. Surat yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan – Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati tersebut, diserahkan langsung kepada Koordinator Staff Khusus Presiden RI – Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana saat melaksanakan kunjungan kerja ke Yayasan Bina Wisata Kelurahan pada tanggal 9 September 2020. Secara garis besar, Surat tersebut menyampaikan beberapa gambaran tentang kondisi terkini Ubud saat pandemi baik dibidang Kesehatan maupun infrastruktur pendukung. Tentu dengan adanya kompetisi yang ketat antar beberapa destinasi wisata di negara-negara lain, Ubud dengan segala keterbatasannya membutuhkan perhatian dari Pemerintah Pusat, terlebih nama “Ubud” telah beberapa kali merepresentasikan “Negara” dalam berbagai penghargaan yang diraihnya sebagai salah satu destinasi Pariwisata terbaik dunia.
Semoga pasca kehadiran Presiden, optimisme dan semangat persatuan kian menggelora menyongsong masa depan Ubud yang lebih berkualitas dan berkelanjutan kedepannya. [T]
- Catatan Seorang Pengayah di Catuspata-
- Mohon maaf jika ada yang terlewat dan salah saji dalam penulisan ini, BANTAS ANGGE AUBUDAN.