7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bli Parta, Berumah di Batas Hutan Les & Siakin | Makin Modern, Makin Hening

Nyoman NadianabyNyoman Nadiana
February 6, 2021
inKhas
Bli Parta, Berumah di Batas Hutan Les & Siakin | Makin Modern, Makin Hening

Bli Parta

Di antara Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng, dan Desa Siakin, Kintamani, Bangli, terdapat gugusan hutan hijau yang asri. Di tengah hutan itu, hiduplah Ketut Partama atau biasa dipanggil Bli Parta, warga Desa Les, bersama istri dan seorang anak.

Hutan tempat tinggal Bli Parta sebenarnya masih masuk dalam wilayah Desa Les, tepatnya Banjar Buhu. Tapi jarak dari rumahnya ke Desa Les, dan jarak rumahnya ke Desa Siakin, hampir sama, sekitar 5 kilometer. Ia sering jalan kaki ke Les, maupun ke Siakin, untuk urusan-urusan tertentu.

Tak banyak yang tahu kenapa ia memilih tinggal dan berumah di wilayah yang dikurung hutan, terpencil, dan tak punya tetangga. Ia sendiri dengan sederhana mengatakan, “Hidup di tengah hening, sederhana, bahagia, bisa hemat. Hasil kerja selalu mesari?” katanya.

Mesari yang dimaksud adalah hasil kerjanya selalu tersisa, tak habis begitu saja, dan ia bisa menabung. “Ya, karena tidak ada dagang, tidak berbelanja, sehingga dapat banyak menyimpan hasil (uang),” celetuknya sambil tertawa.

Mungkin kata-katanya itu guyon saja. Tapi jika dipikir-pikir, benar juga. Hidup di hutan, di tengah sepi, jauh dari dagang, maka pengeluaran untuk memenuhi keinginan-keinginan yang sesungguhnya tak diperlukan akan bisa dihindari.

Saya bertemu Bli Parta saat melakukan tracking dari Desa Les, melewati beberapa bukit dan menuruni setidaknya dua lembah. Saya bertemu dia ketika dia baru datang dari hutan untuk mencari rumput dan dedaunan. Saya kemudian duduk berdua di tengah kebun yang sebagian besar berisi rumput.

Obrolan pagi dalam suasana musim hujan ditemani kopi itu mengalir seperti angin hutan yang sejuk dan kadang menghentak.

Romantis. Ada sisi romantis dari kehidupan keluarga kecil ini. Romantis? Karena tak ada tetangga dekat. Untuk menemukan tetangga di wilayah yang lebih rendah, ia butuh waktu 30 menit jalan kaki.

Puitis. Bisa saja kondisi itu disebut puitis. Tak ada yang seindah dan semerdu suara burung di sekitar rumah itu. Seisi penghuni hutan bersenandung di pagi hari.

Humoris. Ada juga yang humoris. Ada “teman” yang biasa datang setiap hari tanpa permisi, dan terkadang agak jail, mengambil barang dan makanan di dalam rumah. “Teman” itu adalah monyet. Itu hiburan tersendiri. Beberapa kawanan monyet penghuni hutan perbatasan itu memang monyet apa adanya, sungguh tak bisa disandingkan dengan monyet di tempat wisata semisal areal monkey forest.

Karena monyet itulah Bli Parta tak bisa berkebun. Kebun itu selalu saja rusak dipakai areal bermain para monyet, atau kalau tanaman kebun itu ada buahnya, maka buah itu pastilah dihabiskan oleh monyet.

Bli Parta mengalah. Ia tak berkebun, dan hanya menanam rumput untuk makanan sapi. Ia beternak kecil-kecilan. Untuk bisa dapat penghasilan lebih banyak demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia lebih sering menjadi buruh bangunan, di wilayah Tejakula, maupun di wilayah Kintamani.

Tis. Bli Parta kerap mengucapkan kata “Tis” jika ditanya soal hidup di hutan perbatasan. Dalam bahasa Bali tis berarti adem. “Dijamin adem kalau tinggal di sini,” katanya.

Tentu saja adem, apalagi pada masa pandemi ini. Hidup cukup di tempat yang jauh dari keramaian dan kerumunan tentu saja sesuatu yang amat adem.

Tas. Apa itu tas? Bli Parta menyebut, jika hari-hari sudah panas, kebutuhan banyak, penghasil terus berkurang, maka akan terjadi “tas pindo” atau tas dua kali. Apa itu. Tastas. Dalam bahasa lokal artinya hancur berkeping-keping.

Penulis dan Bli Parta

Bli Parta umurnya kini 53 tahun dan ia tinggal di hutan itu sejak 1989. Kondisi hutan pada tahun 1989 dan sebelumnya, masih sangat bagus.. Masuk tahun 1990-an sudah banyak terjadi penebangan liar. Kayu bakar biasanya dipaki untuk memasak, atau dijual-belikan.

Hubungan  sosial dengan penduduk Desa Les dengan penduduk di atasnya, yakni di Desa Siakin setiap hari layaknya saudara. Ketika ada hari raya tertentu, beberapa teman Bli Parta membawakan pisang, daun pisang dan sebaliknya Bli Parta memberikan kelapa dan  janur .

Hubungan kemanusian terkait suka duka lara pati juga sangat erat, tak jarang bahkan sangat sering ketika ada teman di Siakin sakit atau meninggal, ia pasti hadir untuk menengok atau menyampaikan belasungkawa

Rasa syukur selalu dirasakan ketika dulu Bli Parta setiap hari ke siakin untuk mencari bambu untuk digunakan sebagai tiang penunjang pohon jeruk, atau untuk membuat bedeg (dinding bambu).

Di sebelah rumah Bli Parta terdapat jalan setapak yang dulu sering digunakan oleh warga Les menuju ke Siakin atau sebaliknya. Namun sepuluh tahun terakhir ini jalan setapak itu sudah jadi semak dan jarang dilalui masyarakat. Penyebabnya karena di tempat lain sudah dibangun jalan lebih bagus untuk menghubungkan dua desa itu. Jalan itu bisa dilalui  sepeda motor.

Jalan modern yang dibuat bagus di tempat lain itu kini ramai. Namun Bli Parta makin tenggelam dalam keheningan, tetap berteman kera dan dihibur suara burung dan kesiur angin dari hutan. [T]

Tags: bulelengDesa LesDesa SiakinhutanKintamani
Previous Post

Tentang Fiksi pada Manisan, Kado dan Elang | Bedah 3 Buku di Kulidan

Next Post

Cara Indah Sastrawan Bali Modern Mengantar Alit Juliartha Menuju Rumah Puisi Abadi | In Memoriam

Nyoman Nadiana

Nyoman Nadiana

Anak dari pelosok utara Bali. Suka ke semua penjuru arah mata angin menemukenali semua hal tentang hidup dan kehidupan lewat cerita-cerita

Next Post
Cara Indah Sastrawan Bali Modern Mengantar Alit Juliartha Menuju Rumah Puisi Abadi | In Memoriam

Cara Indah Sastrawan Bali Modern Mengantar Alit Juliartha Menuju Rumah Puisi Abadi | In Memoriam

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co