22 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dewa Komang Yudi || Mengubah Lilin Menjadi Obor

JaswantobyJaswanto
January 3, 2021
inEsai
Dewa Komang Yudi || Mengubah Lilin Menjadi Obor

Dewa Komang Yudi || Foto diolah dari sumber Facebook

Henry James, dalam buku Sungai yang Mengalir tulisan Paulo Coelho, mengibaratkan pengalaman sebagai semacam jaring laba-laba raksasa yang tergantung-gantung di alam sadar kita. Jaring-jaring ini tak hanya mampu memerangkap apa yang perlu, melainkan juga setiap partikel.

Seringkali yang kita sebut “pengalaman” sesungguhnya hanyalah kekalahan-kekalahan yang pernah kita alami. Dengan demikian, kita memandang ke depan dengan perasaan takut. Orang yang telah membuat banyak kesalahan dalam hidupnya, tak punya banyak keberanian untuk mengambil langkah berikutnya.

Barangkali kita semua memang cenderung percaya pada “Hukum Murphy”: bahwa segala sesuatu yang kita lakukan, hasilnya pasti salah. Tapi mungkin juga tidak demikian. Pasalnya, masih banyak orang yang begitu percaya dengan apa yang dilakukan.

Pada saat-saat demikian, saya teringat ucapan Lord Salisbury, “Kalau Anda percaya dokter, maka tidak ada yang sehat; kalau Anda percaya para ahli teologi; maka tidak ada yang tidak bersalah; kalau Anda percaya para tentara, maka tidak ada yang aman.”

***

Dari rangkaian tiga paragraf di atas, ada sosok yang “berpengalaman” tapi tak takut “mengambil langkah berikutnya”—karena saya pikir pengalamannya tak lahir dari kekalahan-kekalahan.

Dan sosok ini barangkali juga tak percaya dengan Hukum Murphy. Ia, sosok inspirasi, kepala desa muda, Dewa Komang Yudi.

Seandainya ada yang bertanya kepada saya, “Siapa kepala desa terbaik?”, maka saya tak akan berpikir lama untuk menjawab: Dewa Komang Yudi. Setahu saya dan menurut saya, Pak Mekel (panggilan akrab beliau), adalah kepala desa terbaik—paling tidak di wilayah Provinsi Bali. Di Bali kepala desa dsebut juga dengan istilah Perbekel, atau disingkat jadi Mekel, sehingga semua perbekel di Bali biasa dipanggil Pak Mekel.

Dewa Komang Yudi adalah Perbekel atau Kepala Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng-Bali. Kepala desa muda yang memiliki visi pembangunan desa berbasis sosial-masyarakat dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desanya.

Pria kelahiran 27 Juli 1986 ini telah melakukan banyak hal untuk desanya. Dari tahun pertama sampai tahun ketiga pemerintahannya, ia fokus untuk membenahi infrastruktur desa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat Tembok. Penyediaan air bersih, menjadi fokus utama programnya.

Pada tahun 2015, katanya, beberapa banjar di Desa Tembok masih kesulitan mengakses air bersih. Tahun 2016, setelah sah menjadi kepala desa, ia fokus mempermudah akses air bersih; dan sekarang hampir 96 % masyarakat Tembok telah menikmati kerja kerasnya. Sekarang, di Tembok, “Air bersih su dekat, kaka”.

Selanjutnya, ia membangun akses jalan raya; pelayanan sosial dasar (pendidikan dan kesehatan); juga perlindungan sosial. Pada tahun keempat, ia fokus kepada pemberdayaan SDM dan pengelolaan-pemanfaatan SDA (potensi alam desa) juga membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup tetap lestari, sampai sekarang.

Pencapaian-pencapaian itu bukan tanpa hambatan. Menurut pengakuannya, SDM dan jaringan (relasi) menjadi hambatan atau kendala yang sering dihadapi. Masyarakat sebagai faktor utama dalam mendukung pembangunan memang harus memiliki kompetensi atau keahlian-keahlian—atau hal mendasar yang harus dimiliki paling tidak adalah: “kesadaran”. Ketidaksadaran masyarakat akan potensi desa inilah yang menjadi kendala dalam proses pembangunan Desa Tembok. Tetapi, Pak Mekel tetap optimis bisa menjadikan Tembok jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Sampai saat ia mampu mengubah lilin itu menjadi obor yang menerangi Tembok dan masyarakatnya—yang sinarnya sampai pada sudut-sudut sempit sekalipun.

***

Suatu kali saat Pak Mekel berdiskusi dengan saya dan ia pernah mengatakan, “Jas, untuk mencapai visi membangun budaya baru yang lebih baik di Tembok, saya menggunakan pendekatan 4 M.”

“Apa itu, Pak?” tanya saya penasaran.

“4 M: Menggagas, menjalankan, mengevaluasi, dan melanjutkan. Merencanakan berdasarkan masalah, pendekatan ke masyarakat, kolektif, dan membuat aturan atau regulasinya. Sejauh ini pendekatan-pendekatan ini cukup efektif diterapkan, Jas.”

Saya mengangguk. Benar, buktinya hampir semua gagasan-gagasan beliau bisa dijalankan dengan sangat baik. Kepala desa yang sangat mengispirasi.

Saya semakin kagum saat di masa pandemi beliau seperti sangat siap menghadapinya. Ah, rasanya tak sanggup saya menguraikan gagasan-gagasan beliau dalam membangun Desa Tembok. Yang jelas, desa memang membutuhkan sosok pemimpin seperti ini: kreatif, inovatif, berwawasan, terbuka, transparan, dan demokratis. Bukan kepala desa yang hanya bisa membangun infrastruktur non-produktif saja.

Sampai di sini saya sadar bahwa orang memang perlu menerima gelora-geloranya yang kuat, dan tidak kehilangan semangatnya untuk menaklukkan. Ini bagian dari hidup, dan membawa suka cita pada mereka yang ikut berpartisipasi di dalamnya. Terima kasih, Pak Komang Yudi. Saya banyak belajar dari Anda. Salam dari Tuban, Jawa Timur. [T]

Previous Post

Dialog Bisu di Meja Makan || Cerpen Satia Guna

Next Post

Bacaan Menunjukkan Bangsa? || Renungan Tentang “Catatan Pinggir” GM

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post

Bacaan Menunjukkan Bangsa? || Renungan Tentang “Catatan Pinggir” GM

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co