17 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dari Karang Binangun ke Singaraja

JaswantobyJaswanto
December 3, 2020
inEsai
Priayi Kecil

Saya dilahirkan di sebuah kampung yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Sebuah kampung yang selalu “dicap” sebagai  tempat tinggalnya orang-orang yang tidak berpendidikan. Kampung yang dijuluki “Karang Jaba” oleh orang-orang desa bagian utara. Kampung yang selalu mengalah atas apapun. Kampung yang menganggap orang yang berkuasa adalah dewa—juga diam-diam menghujatnya di belakang. Kampung yang semenjak kelahirannya tidak pernah mampu menangkap maksud tertinggi kehidupan. Tanah air yang saya cintai—yang tidak pernah bersungguh-sungguh mengembangkan akal budi sehingga masih terjebak lumpur kejahiliahan.

Saya lahir di lingkungan orang-orang yang berpikiran hirarki agraris totok tradisional. Orang-orang tua yang selalu merasa benar, feodal, patriarki, benci demokrasi, ingin selalu dihormati, dan selalu ingin mempertahankan status quo-nya dalam bidang apapun. Walaupun begitu saya tetap bersyukur mempunyai seorang bapak yang menurut saya sangat demokratis terhadap anak-anaknya.

Waktu saya masih kecil, saya tidak punya kesempatan untuk bertanya banyak hal. Apa yang menurut orang tua—kecuali bapak—baik, secara otomatis harus kami ikuti tanpa harus ada protes—atau pertanyaan-pertanyaan yang menurut mereka bakal menyusahkan saja. Ikuti saja, kalau tidak mau kualat.

Selain orang-orangnya—sekali lagi kecuali bapak—yang berpikiraan hirarki, kampung saya juga masih mempunyai aura magis tersendiri. Animisme dan dinamisme masih terjaga sampai hari ini. Kepercayaan-kepercayaan tetua-tetua dahulu, masih menjadi cerita wajib kepada kami sebagai anak-anak yang terlahir di zaman sekarang ini.

Memang, manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan, kata Cak Nur. Sebab, kepercayaan itu melahirkan nilai-nilai. Dan nilai-nilai itu kemudian melembaga dalam tradisi-tradisi yang diwariskan secara turun temurun; dan mengikat anggota masyarakat yang mendukungnya. Demi untuk mempertahanya nilai-nilai tersebut, maka dalam kenyataan  ikatan-ikatan tradisi itu, malah sering menjadi penghambat perkembangan peradaban; dan kemajuan manusia. Di sinilah terdapat kontradiksi. Kepercayaan diperlukan sebagai sumber tata nilai guna menopang peradaban manusia, tetapi nilai-nilai itu melembaga dalam tradisi yang membeku dan  mengikat, maka justru merugikan peradaban.

Oleh karena itu, pada dasarnya, guna perkembangan peradaban dan kemajuannya, manusia harus selalu bersedia meninggalkan setiap kepercayaan dan tata nilai yang membelenggu. Ciri manusia modern salah satunya adalah terbuka terhadap apa pun. Artinya, menerima segala bentuk nilai dalam komunitasnya.

Masih banyak masyarakat kampung saya yang menganut kepercayaan yang membelenggu kemajuan. Kepercayaan-kepercayaan itu mengikat setiap individu untuk tidak boleh melanggar. Kata “kualat” dijadikan doktrin yang cukup manjur dalam hal ini. Tapi, bukankah perubahan itu yang abadi?

***

Tetapi semua itu berubah sejak saya “keluar” dari kampung halaman. 2015 saya putuskan untuk merantau ke Pulau Bali. Di Pulau Dewata ini, saya menimba ilmu. Hampir empat tahun, saya merasa menjadi anak yang berbeda. Yang dulu berpikiran hirarkis, sekarang, saya selalu mencoba untuk berpikir egaliter. Dulu, di kampung saya dibesarkan di lingkungan petani yang kulturnya hirarkis tradisional. Sekarang, di sini, di Kota Singaraja, saya dibesarkan di lingkungan akademisi yang modern. Itu sangat mempengaruhi pola pikir saya, terhadap apapun—jalan intelektual saya.

Saya percaya salah satu tugas manusia adalah menapak di jalan intelektual, yaitu berkiblat kepada kebeneran ilmu, bukan kebenaran politik. Dan, sampai saat ini, saya hanya memahami tiga jalan: Jalan keindonesiaan, jalan agama, dan jalan intelektual (keindonesiaan dan keagamaan adalah kesatuan. Sedadangkan keduanya diperkuat oleh ilmu pengetahuan). Menurut saya, sebagai manusia, seharusnya tidak hanya mengenal bangsanya, tapi kenal agamanya dan kenal jalur ilmunya. Sekarang ini, saya mencoba sekuat-kuatnya berjalan di tiga jalur ini secara bersamaan.

Dulu saya demikian yakin membiarkan segala keudikan—apa adanya kampung saya adalah arif. Sekarang dengan pengetahuan dan kesadaran sendiri, pikiran saya berbalik: membiarkan kampung saya tetap bebal, pemabuk, pejudi, tak kenal pendidikan, patriarki, feodal, adalah bertentangan dengan misi menjadi seorang manusia. Menggembalakan mereka rasanya bukan suatu pekerjaan yang sulit. Yang menjadi persoalan adalah bila kampung saya memang harus diangkat dari lumpur kejahiliahan, maka siapakah yang bertanggungjawab atas tugas semacam itu?

Saya tidak berani berkata dan tidak akan berkata bahwa saya lah pihak pertama atau orang pertama yang harus mengemban tanggung jawab itu. Pihak pertama mestilah perangkah desa, ulama, kiyai, sarjana. Namun saya harus menyadari, budaya feodalisme nyatanya telah membutakan mata para penguasa untuk menjadi pihak yang paling utama dalam hal perubahan. Taraf nasional atau regional? Nyatanya juga tidak menukik dan rinci sampai ke masalah penduduk kecil seperti di kampung saya.

Seperti ada yang menuding diri saya. Saya lah yang secara moral paling layak mengambil tanggung jawab itu. Tanggung jawab kemanusiaan. Kalau memang saya mampu melakukan pekerjaan pengabdian itu saya akan sangat senang. Bekerja membangun kampung di atas pangkuan “ibu kandung” tentuakan sangat menyenangkan.

Saya tersenyum pada kesadaran jiwa yang mengambang. Hidup saya tentulah sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya totalitas kehidupan. Namun dalam kekecilan hidup, saya merasa telah menemukan sebuah makna. Memang tidak lengkap dan gemerlap. Tapi saya akan sampai kepada sebuah pertanyaan; apa yang sudah saya berikan kepada kampung saya? Apa yang sudah saya berikan kepada kampung yang telah membuat hidup saya demikian bersaja ini? Apa mungkin saya bisa mengajak kampung saya lepas dari pemikiran hirarki, patriarki, dan feodal? Dan terpenting membawa kampung saya pada jalan yang dikehendaki Sang Maha Agung. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu membuat jiwa saya terasa mengambang. [T]

Previous Post

Kiat Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar

Next Post

Artisan Day-Out by Plataran Canggu Revisit the Tradition

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Artisan Day-Out by Plataran Canggu Revisit the Tradition

Artisan Day-Out by Plataran Canggu Revisit the Tradition

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

    by Gading Ganesha
    May 17, 2025
    0
    Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

    PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

    Read more

    ‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

    by Hartanto
    May 16, 2025
    0
    ‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

    KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

    Read more

    Suatu Kajian Sumber-Sumber PAD Menurut UU No. 1 Tahun 2022

    by Suradi Al Karim
    May 16, 2025
    0
    Ramadhan Sepanjang Masa

    TULISAN ini akan menarasikan tentang pentingnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Karena  PAD adalah...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

      Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

      May 17, 2025
      Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

      Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

      May 16, 2025
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
        Panggung

        Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

        AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

        by Hizkia Adi Wicaksnono
        May 16, 2025
        Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
        Kuliner

        Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

        ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

        by I Gede Teddy Setiadi
        May 16, 2025
        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
        Kuliner

        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

        SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

        by Komang Puja Savitri
        May 14, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

          Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

          May 15, 2025
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co