“I don’t want another pretty face
I don’t want just anyone to hold
I don’t want my love to go to waste
I want you and your beautiful soul”
Kutipan Lagu Jesse McCartney dengan judul Beautiful Soul masih terngiang di benak saya hingga kini, lagu tersebut tenar sekitar tahun 2000’an pada jaman saya SMP. Pada jaman SMP dulu, saya rasa semua teman-teman saya bahkan semua angkatan 90’an tidak mengenal skin care. Ada, tapi Cuma sebatas facial foam atau sabun pencuci wajah, pelembab, dan bedak, bahkan kita tidak menggunakan lipstick pada jaman itu. Saya ingat, waktu itu tenar pelembab bibir, yang ada rasanya dan kalau dipakai bibir bisa berubah pink. Atau yang terkenal lainnya lipgloss bening dan membuat bibir terlihat mengkilat dan glossy.
Dibandingkan dengan anak muda sekarang, mereka update dengan trend skin care yang sedang naik daun, dengan embel-embel wajah mereka akan terlihat glowing dan tidak kusam. Saya ingat dulu ada yang memberitahu bahwa wajah anak yang baru beranjak remaja, tidak semestinya diberi skin care yang tergolong “berat”, seperti sepaket perawatan kecantikan dari luar negeri atau klinik kecantikan yang berisikan krim malam, krim pagi, serum dan lain sebagainya, karena akan menimbulkan efek di kemudian hari atau malah kalau tidak cocok, dapat menimbulkan jerawat, flek, dan gatal atau panas sehingga wajah menjadi merah. Benar atau tidaknya memiliki berbagai macam opini, ada yang setuju, ada pula yang tidak.
Bagi yang tidak setuju, alasannya karena setiap perawatan wajah memiliki batasan umur untuk pemakaiannya, sebagai contoh tabir surya, dari yang saya kutip dari website klikdokter.com tabir surya bahkan dibutuhkan sejak masih bayi,”Dilansir dari Reader’s Digest, dermatolog Julie Russak, MD, asal Amerika Serikat (AS) menyarankan, untuk anak-anak hingga remaja pilihlah tabir surya yang mengandung zink oksida, bukan yang kimia.” Inilah yang sering salah di masyarakat. Tanpa tahu kandungannya, para remaja membeli tabir surya dan perawatan wajah dan diaplikasikan ke wajah mereka sehingga menimbulkan berbagai macam reaksi, kalau yang tidak cocok, bisa terjadi alergi. Maka sangat disarankan untuk para remaja untuk menyesuaikan penggunaan perawatan wajah yang sesuai dengan umur mereka, dan lebih baik lagi kalau tahu jenis wajah dan perawatan apa yang cocok untuk mereka. Untuk mengetahui itu semua, tidak ada salahnya untuk pergi ke dokter kulit atau klinik kecantikan untuk mengetahui jenis kulit dan perawatan apa yang cocok.
Jaman sekarang, kita gampang saja menemukan klinik kecantikan. Apabila kita pergi ke salah satu klinik kecantikan, bertemu dengan dokternya pastinya akan di rujuk dengan produk dari klinik tersebut. Dari pengalaman saya pribadi, memang benar yang dokter tersebut katakan bahwa wajah saya tipe yang berminyak, pori-pori besar, dan berjerawat, tapi apakah produk yang ditawarkan cocok dengan wajah kita? Belum tentu, saya beberapa kali mencoba produk dari berbagai klinik, pernyataan dokter mereka sama tapi produk mereka jarang sekali ada yang cocok di wajah saya. Hanya 1 klinik waktu itu yang cocok dengan saya. Semurah-murahnya suatu krim di suatu klinik, kita dianjurkan untuk membeli satu paket dimana totalnya bisa sejumlah kurang lebih Rp. 300.000,00. Saat itu saja sudah membuat kepala saya pening. Dompet juga meronta-ronta karena kering, maklum saja saat itu jaman kuliah dan belum bekerja. Bisa bayangkan anak-anak sekolah jaman sekarang yang sudah berlangganan di klinik kecantikan? Berapa Budget yang mereka keluarkan?
Itu pada jamannya, sekarang harga pasti bervariasi. Tentu murah disini tidak yang aba-abal. Karena banyak sekali di jaman sekarang yang menawarkan harga murah dan menjanjikan hasil maksimal. Ada harga, ada kualitas, ya memang. Belum lagi bahan yang digunakan di dalamnya. Saya saja tidak bisa membayangkan betapa bahayanya krim-krim abal-abal tersebut. Ada pula yang harganya sudah setara dengan harga produk dokter atau klinik, dijual bebas di online tapi bahannya tidak kalah bahaya dengan yang abal-abal tapi murah. Biasanya yang seperti ini berhasil membuat putih, glowing, cerah dalam sekejap tapi memiliki efek samping berbahaya. Atau efeknya akan bereaksi setelah beberapa kali pemakaian.
Baru-baru ini viral di youtube seorang dokter kecantikan mereview skin care apa saja yang berbahaya dan tidak layak dipakai pada wajah karena mengandung bahan berbahaya. Dan dari penelusuran saya, merk-merk tersebut dijual bebas di online dan sampai sekarang, embel-embel memiliki ijin dari BPOM, mereka memperjualbelikan krim-krim berbahaya mereka. Siapa yang tahu ternyata ijin yang mereka kantongi tersebut palsu?
Apakah ada testimony dari pengguna?
Ada, bahkan banyak yang telah memberi review bahwa krim tersebut manjur, dan mereka puas hasilnya. Ada pula yang mengatakan mereka tidak cocok dengan produk tersebut bahkan tiba-tiba berjerawat di hampir seluruh area wajah, ada pula yang bereaksi panas dan merah pada wajah. Kalau sudah begitu, mengobatinya pun bisa lebih awal daripada krim yang di beli, bahkan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan.
Disinilah keimanan para rakyat beauty diuji, ketika hadir krim baru yang menjanjikan hasil glowing, yang awalnya sudah cocok dengan apa yang mereka pakai dan memiliki wajah ayu yang mereka miliki, akan timbul hasrat untuk mencoba produk lainnya. Yah.. seperti iseng-iseng berhadiah. Tapi ini sungguhan, bijaklah dalam memilih produk skin care. Belajar untuk mencintai wajah yang sudah dalam keadaaan baik-baik saja, dengan perawatan yang memang sudah cocok di wajah kita. Setiap manusia memiliki tipe wajah, dan permasalahan yang berbeda-beda. Maka dari itu jangan asal coba. Dengan permasalahan wajah yang sama, produk yang temanmu pakai belum tentu cocok di wajahmu.
Kembali lagi pada lirik lagu Jesse McCartney, Beautiful Soul, adalah cantik yang sebenarnya. Tidak ada yang salah dengan treatment kecantikan. Lagipula, itu dibutuhkan oleh semua orang saat ini, tidak dapat dipungkiri, itu sudah menjadi kebutuhan. Hanya sja bijaklah dalam memilih, dan bergayalah sesuai budget anda. [T]