Wabah pandemi covid-19 mengubah tatanan kehidupan secara drastis. Begitu juga dengan kegaiatan seni khususnya seni rupa. Sesuai dengan anjuran protokol kesehatan, semua kegiatan yang mendatangkan banyak orang atau kerumanan warga dihentikan.
Perupa Galung Wiratmaja berdiam di rumah merupakan perenungan diri (refleksi) berdiam dirumah. Sambari dirumah, yang namanya seniman terlalu lama berdiam dirumah perasaan gundah itu menyerang. Berkarya adalah salah satu cara pelampiasan mengisi waktu luang selama dirumah.
Perupa asal Sukawati, Gianyar menyampaikan memilih jalan hidup sebagai seniman adalah predikat bagi mereka yang menetapkan pilihan hidupnya untuk berkesenian. Produk yang dihasilkan adalah berupa karya seni, gagasan, pemikiran seputaran seni, dan lain – lainnya. Mengerucut ke seni rupa, perupa dengan karya seni visualnya, baik itu lukisan, patung, seni instalasi dan produk – produk seni terkini lainnya merupakan rangkaian proses panjang, karena menyangkut aktualisasi diri, baik itu berupa gagasan, capaian artistik, atau mungkin juga impian yang kadang melampaui jamannya.
“Tangan ini gatal kepengen mengambil palet memainkan kanvas. Tumpukan ketajaman intuisi pikiran terus menghampiri, jadi berkarya saat situasi seperti ini adalah jawaban,” ujarnya.
Galung berpendapat ketika karya seni tercipta, tahapan selanjutnya adalah mempublikasikan kepada khalayak dalam sebuah pameran, sebagai bentuk pertanggung jawaban seniman dengan karyanya kepada masyarakat. Terkendala pandemi covid 19 yang mulai mewabah awal tahun ini tentu saja sangat berpengaruh pada semua lini kehidupan, termasuk pada rangkaian proses memamerkan karya di ruang-ruang seni dengan melibatkan banyak orang untuk berkumpul sebagai apresian. Himbuan untuk menjauhi keramaian dan tetap tinggal di rumah sesuai protokol kesehatan melawan covid 19, secara otomatis segala kegiatan yang menimbulkan keramaian ditiadakan.
“Setelah karya itu ada, ruang pameran terbentur dengan situasi yang tidak memungkinkan jadi memutuskan berpameran dirumah saja distudio saya,” cetusnya.
Galung berkelakar Stay at Home mengharuskan kita tinggal di rumah, untuk seniman tentu saja tetap berkesenian secara utuh. Respon atas situasi itu merangsang untuk melahirkan sebuah proyek seni yg bertajuk “Stay@rtHome”, bila dimaknai kurang lebih bisa diartikan sebagai upaya untuk tetap berkesenian di rumah/studio, juga untuk aktifitas berpameran dengan memanfaatkan media on line agar tersampaikan ke publik secara virtual.
Stay@rtHome adalah sebuah proyek seni yang lebih menekankan sisi kebebasan dan refreshment bagi diri, agar bisa sedikit berjarak terhadap situasi kini yang hampir tidak terprediksi sebelumnya, dimana buntutnya berdampak pada melemahkan semangat berkesenian. Dengan berkarya seenjoi mungkin, rilek, bebas, ringan tanpa beban, ukuran kecil dengan bahasa ungkap abstrak ekspresionis, efeknya terasa plong dan melegakan, semoga saja dengan itu imun tubuh lebih menguat.
Kondisi itu melahirkan beberapa karya, dipilih 24 lukisan dengan ukuran sama, 20 x 30 Cm. Didisplay di GWART Studio dipamerkan secara on line / virtual dengan tema Stay@home.[T]