7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

I Wayan Putra YasabyI Wayan Putra Yasa
June 9, 2020
inEsai
Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

97
SHARES

Di tengah lelah  fisik karena ada acara keluarga yang meninggal dan membahas pandemi Covid19 yang begitu menakutkan pukul 21.33 wita tanggal 20 Maret 2020 WA Grup Keluarga berdering. Nang Lepug mengirimkan pesan….”Nyama jani cang lakar metempurne ajak musuh….minta doa restu semoga diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, suksma nyamane”…( Saudaraku sekarang saya akan bertempur melawan musuh…minta doa restu semoga diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ….terima kasih saudara-saudarakau).

Pesan singkat namun cukup menebar ketakutan bagi kami sekeluarga, mendadak rame grup WA Keluarga yang biasanya mati suri. Semua bertanya-tanya apa maksudnya, pertanyaan yang hampir sama. Kok bisa kamu yang merawat, tempat kerjamu kan hanya rumah sakit pinggiran yang secara kelayakan sarana dan prasarana masih sangat terbatas. Nang Lepug menjelaskan itu sudah diperintahkan oleh yang berwenang mungkin sudah dipertimbangkan matang-matang. Kami hanya melaksanakan kewajiban saja sebagai petugas medis. Malam itu semua keluarga bergerilya mencari informasi kenapa bisa disana, ada yang menghubungi kenalan dokter, kenalan ajudan sang penguasa, dan mencari informasi diberbagai media. Kami sekeluarga malam itu benar-benar galau. Semua memegang Handphone sampil sesekali melihat grup WA. Sambil terus bergumam kenapa disana dan kenapa harus Nang Lepug yang merawat. Karena kami tahu rumah sakit itu hanya rumah sakit setingkat puskesmas dipinggiran kota.

Situasi itu membuat kecemasan kami semakin memuncak, berbagai saran pun disampaikan. Nang Lepug berupaya menenangkan kami. Kami semua dengan penuh keraguan mulai merasa nyaman. Ada secercah harapan di balik kegalauan kami, Nang Lepug dengan tegas menyampaikan ini sudah tugas profesi dan tugas kemanusiaan. Kami perawat dan dokter adalah garda terdepan untuk melawan musuh ini. Kami yakin akan bisa memenangkan perang ini. Ada perasaan lega dan juga bangga begitu hebat dedikasi dan pengabdian para petugas medis yang menjadi garda terdepan melawan Covid19 ini. Nang Lepug yang biasanya meboya malam itu menunjukkan kalau dia juga bisa begitu berwibawa dan punya tanggungjawab.

Keesokan harinya pagi-pagi Grup WA Keluarga kembali berdering.  Nang Lepug minta kamar dan rumah yang dipakai untuk istirahat agar disterilkan. Bapak yang biasanya istirahat di sana diminta untuk pindah ke bangunan lainnya. Nang Lepug meminta disedikan termos, rice cooker, piring, sendok, dan peralatan lainnya untuk dipakai sendiri. Kami juga diminta untuk tidak masuk kerumah itu selama dia merawat pasien Covid19. Setiap minggu kamar dan tempat barang-barangnya harus di semprot disinpektan. Begitu juga ketika pulang semua barang yang dibawa dan pakaian disemprot disinpektan. Kami juga harus menyediakan air panas karena sehabis datang dari rumah sakit Nang Lepug harus mencuci dan merendam seluruh pakaiannya demi memastikan bahwa dia aman.  Begitu displinnya Nang Lepug mencegah jika hal yang tak diinginkan terjadi pada dirinya. Karena dia menyadari bahwa Perawat dan Dokter adalah orang yang paling rentan tertular. Ini terbukti dari berbagai informasi di rumah sakit banyak perawat dan dokter menjadi korban karena covid 19.

Cang Mulih jani….begitulah isi pesan di Grup WA keluarga jika Nang Lepug sudah pulang dari rumah sakit tempatnya bertugas. Berarti di rumah sudah harus memasak air panas, menyediakan makanan dan lauknya. Terkadang sedih dan terharu jika diingat, ketika Nang Lepug minta makan atau minum dia akan melemparkan atau mendorong piringnya dari dalam rumah ke teras rumah. Kemudian datang adiknya Jhon atau keluarga yang lain membawa nasi kemudian diisi dipiring lengkap dengan lauknya. Setelah Si Jhon mengisi nasi dan beranjak pergi, sambil bilang sudah Lepug dan dia berlalu. Baru Lepug keluar mengambil nasi itu. Jaga jarak benar-benar diterapkan, tidak hanya sekedar wacana dan retorika pemanis bibir belaka. Itu sudah dilakukan hampir sebulan ini. Setiap hari dia hanya berdiam di kamar mengisolasi diri. Lazimnya Lepug selalu nongkrong dengan teman sebayanya. Tetapi kini hanya bisa tercengkrama di media sosial tertawa dan saling suport di grup WA dan medsos lainnya.

Sedangkan di luar sana ada informasi pemerintah daerahnya menyediakan hotel, Pekerja Migrasi Indonesia (PMI) dikarantina di hotel disediakan makan dan semua biaya di tanggung pemerintah. Sedangkan Nang Lepug harus begitu dan mungkin banyak Nang Lepug lainnya yang tidak tersentuh bergulat dengan APD berjam-jam melawan rasa lapar dan haus, mengisolasi diri, melawan lelah tak ada yang tahu. Belum lagi adanya penolakan Perawat tinggal di rumah kost, penolakan pemakaman jenazahnya, ada gosip-gosip yang  mencibir bahwa perawat dan dokter bisa membawa virus terus bergulir. Sering kami berharap apakah tidak bisa mereka juga disedikan tempat tinggal sementara semacam kost atau hotel kayak PMI. Jika melihat pengorbannya tak berlebih jika mereka mendapatkan fasilitas itu demi keselamatan dan kenyamanan mereka bekerja.

Untungnya perawat dan dokter seperti Nang Lepug tidak seperti masyarakat yang menolak pemakaman mereka. Coba jika mereka menolak merawat kita yang sakit, kita bisa berbuat apa. Kalau tidak bisa membantu janganlah anda mempersulit disituasi yang sulit ini. Mereka sudah mengorbankan banyak hal untuk melawan covid19 dari nyawa, harta, dan kesempatan berkumpul dengan keluarga. Sedangkan kita hanya harus berdoa dan mendukung dengan diam dirumah sambil bercengkrama dengan yang terkasih.

Wahai kalian yang masih keluar tidak pakai masker, yang masih menganggap kumpul-kumpul tidak bermasalah, yang tidak mendengarkan dan melaksanakan himbauan pemerintah. Sadarlah kasihan Nang Lepug kasihan Dokter, kasihanilah keluarga dan masyarakat di sekitar anda. Kalian mungkin tidak akan berdampak karena imunitas tubuhnya kuat. Tidak terimbas karena uang di tabungan masih banyak. Tidak bekerja setahun masih bisa makan enak. Tetapi anak kecil, orang tua yang renta, Nang Lepug, masyarakat pekerja harian mereka tidak bisa hidup aman. Tidak bisa mencari nafkah, tidak bisa hidup normal berinteraksi dengan yang lainnya. Semakin lama pandemi ini berlangsung, kita semua tidak akan mati karena Corona tapi mati karena merana tidak makan, stres dirumah saja.

Sadarlah bahwa ini adalah masalah kita semua, mari bekerja sama saling bahu membahu, bekerja sama saling meringankan, tinggallah di rumah, jaga kebersihan, pakailah masker jika keluar. Agar pandemi ini segera berakhir dan kita bisa hidup normal lagi. Mari tunjukan kalian masih punya otak untuk berpikir dan punya hati untuk merasa. Pemerintah sudah memberikan berbagai kebijakan tentu tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak secepat memperbaharui status medsos kita. Kita sebagai masyarakat harus membantu meringankan pekerjaan ini dengan melakukan social distancing/ physical distancing, menghindari kerumuman, tinggal dirumah saja, mencuci tangan setiap waktu dengan sabun. Astungkara semua akan baik-baik saja. Swaha. [T]

Tags: covid 19dokterpetugas medis
Previous Post

Naga Api, dan Semburan Api Sejati

Next Post

Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” – Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

I Wayan Putra Yasa

I Wayan Putra Yasa

Staf Dosen Prodi Pendidikan Sejarah. Lahir di Karangasem, 24 Juni 1984 Pendidikan S1 Pendidikan Sejarah, Undiksha dn S2 Pendidikan Sejarah, Universitas Sebelas Maret

Next Post
Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” – Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” - Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co