18 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

I Wayan Putra YasabyI Wayan Putra Yasa
June 9, 2020
inEsai
Cerita Nang Lepug, Perawat Covid-19

Ilustrasi tatkala.co || Nana Partha

97
SHARES

Di tengah lelah  fisik karena ada acara keluarga yang meninggal dan membahas pandemi Covid19 yang begitu menakutkan pukul 21.33 wita tanggal 20 Maret 2020 WA Grup Keluarga berdering. Nang Lepug mengirimkan pesan….”Nyama jani cang lakar metempurne ajak musuh….minta doa restu semoga diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, suksma nyamane”…( Saudaraku sekarang saya akan bertempur melawan musuh…minta doa restu semoga diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan ….terima kasih saudara-saudarakau).

Pesan singkat namun cukup menebar ketakutan bagi kami sekeluarga, mendadak rame grup WA Keluarga yang biasanya mati suri. Semua bertanya-tanya apa maksudnya, pertanyaan yang hampir sama. Kok bisa kamu yang merawat, tempat kerjamu kan hanya rumah sakit pinggiran yang secara kelayakan sarana dan prasarana masih sangat terbatas. Nang Lepug menjelaskan itu sudah diperintahkan oleh yang berwenang mungkin sudah dipertimbangkan matang-matang. Kami hanya melaksanakan kewajiban saja sebagai petugas medis. Malam itu semua keluarga bergerilya mencari informasi kenapa bisa disana, ada yang menghubungi kenalan dokter, kenalan ajudan sang penguasa, dan mencari informasi diberbagai media. Kami sekeluarga malam itu benar-benar galau. Semua memegang Handphone sampil sesekali melihat grup WA. Sambil terus bergumam kenapa disana dan kenapa harus Nang Lepug yang merawat. Karena kami tahu rumah sakit itu hanya rumah sakit setingkat puskesmas dipinggiran kota.

Situasi itu membuat kecemasan kami semakin memuncak, berbagai saran pun disampaikan. Nang Lepug berupaya menenangkan kami. Kami semua dengan penuh keraguan mulai merasa nyaman. Ada secercah harapan di balik kegalauan kami, Nang Lepug dengan tegas menyampaikan ini sudah tugas profesi dan tugas kemanusiaan. Kami perawat dan dokter adalah garda terdepan untuk melawan musuh ini. Kami yakin akan bisa memenangkan perang ini. Ada perasaan lega dan juga bangga begitu hebat dedikasi dan pengabdian para petugas medis yang menjadi garda terdepan melawan Covid19 ini. Nang Lepug yang biasanya meboya malam itu menunjukkan kalau dia juga bisa begitu berwibawa dan punya tanggungjawab.

Keesokan harinya pagi-pagi Grup WA Keluarga kembali berdering.  Nang Lepug minta kamar dan rumah yang dipakai untuk istirahat agar disterilkan. Bapak yang biasanya istirahat di sana diminta untuk pindah ke bangunan lainnya. Nang Lepug meminta disedikan termos, rice cooker, piring, sendok, dan peralatan lainnya untuk dipakai sendiri. Kami juga diminta untuk tidak masuk kerumah itu selama dia merawat pasien Covid19. Setiap minggu kamar dan tempat barang-barangnya harus di semprot disinpektan. Begitu juga ketika pulang semua barang yang dibawa dan pakaian disemprot disinpektan. Kami juga harus menyediakan air panas karena sehabis datang dari rumah sakit Nang Lepug harus mencuci dan merendam seluruh pakaiannya demi memastikan bahwa dia aman.  Begitu displinnya Nang Lepug mencegah jika hal yang tak diinginkan terjadi pada dirinya. Karena dia menyadari bahwa Perawat dan Dokter adalah orang yang paling rentan tertular. Ini terbukti dari berbagai informasi di rumah sakit banyak perawat dan dokter menjadi korban karena covid 19.

Cang Mulih jani….begitulah isi pesan di Grup WA keluarga jika Nang Lepug sudah pulang dari rumah sakit tempatnya bertugas. Berarti di rumah sudah harus memasak air panas, menyediakan makanan dan lauknya. Terkadang sedih dan terharu jika diingat, ketika Nang Lepug minta makan atau minum dia akan melemparkan atau mendorong piringnya dari dalam rumah ke teras rumah. Kemudian datang adiknya Jhon atau keluarga yang lain membawa nasi kemudian diisi dipiring lengkap dengan lauknya. Setelah Si Jhon mengisi nasi dan beranjak pergi, sambil bilang sudah Lepug dan dia berlalu. Baru Lepug keluar mengambil nasi itu. Jaga jarak benar-benar diterapkan, tidak hanya sekedar wacana dan retorika pemanis bibir belaka. Itu sudah dilakukan hampir sebulan ini. Setiap hari dia hanya berdiam di kamar mengisolasi diri. Lazimnya Lepug selalu nongkrong dengan teman sebayanya. Tetapi kini hanya bisa tercengkrama di media sosial tertawa dan saling suport di grup WA dan medsos lainnya.

Sedangkan di luar sana ada informasi pemerintah daerahnya menyediakan hotel, Pekerja Migrasi Indonesia (PMI) dikarantina di hotel disediakan makan dan semua biaya di tanggung pemerintah. Sedangkan Nang Lepug harus begitu dan mungkin banyak Nang Lepug lainnya yang tidak tersentuh bergulat dengan APD berjam-jam melawan rasa lapar dan haus, mengisolasi diri, melawan lelah tak ada yang tahu. Belum lagi adanya penolakan Perawat tinggal di rumah kost, penolakan pemakaman jenazahnya, ada gosip-gosip yang  mencibir bahwa perawat dan dokter bisa membawa virus terus bergulir. Sering kami berharap apakah tidak bisa mereka juga disedikan tempat tinggal sementara semacam kost atau hotel kayak PMI. Jika melihat pengorbannya tak berlebih jika mereka mendapatkan fasilitas itu demi keselamatan dan kenyamanan mereka bekerja.

Untungnya perawat dan dokter seperti Nang Lepug tidak seperti masyarakat yang menolak pemakaman mereka. Coba jika mereka menolak merawat kita yang sakit, kita bisa berbuat apa. Kalau tidak bisa membantu janganlah anda mempersulit disituasi yang sulit ini. Mereka sudah mengorbankan banyak hal untuk melawan covid19 dari nyawa, harta, dan kesempatan berkumpul dengan keluarga. Sedangkan kita hanya harus berdoa dan mendukung dengan diam dirumah sambil bercengkrama dengan yang terkasih.

Wahai kalian yang masih keluar tidak pakai masker, yang masih menganggap kumpul-kumpul tidak bermasalah, yang tidak mendengarkan dan melaksanakan himbauan pemerintah. Sadarlah kasihan Nang Lepug kasihan Dokter, kasihanilah keluarga dan masyarakat di sekitar anda. Kalian mungkin tidak akan berdampak karena imunitas tubuhnya kuat. Tidak terimbas karena uang di tabungan masih banyak. Tidak bekerja setahun masih bisa makan enak. Tetapi anak kecil, orang tua yang renta, Nang Lepug, masyarakat pekerja harian mereka tidak bisa hidup aman. Tidak bisa mencari nafkah, tidak bisa hidup normal berinteraksi dengan yang lainnya. Semakin lama pandemi ini berlangsung, kita semua tidak akan mati karena Corona tapi mati karena merana tidak makan, stres dirumah saja.

Sadarlah bahwa ini adalah masalah kita semua, mari bekerja sama saling bahu membahu, bekerja sama saling meringankan, tinggallah di rumah, jaga kebersihan, pakailah masker jika keluar. Agar pandemi ini segera berakhir dan kita bisa hidup normal lagi. Mari tunjukan kalian masih punya otak untuk berpikir dan punya hati untuk merasa. Pemerintah sudah memberikan berbagai kebijakan tentu tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak secepat memperbaharui status medsos kita. Kita sebagai masyarakat harus membantu meringankan pekerjaan ini dengan melakukan social distancing/ physical distancing, menghindari kerumuman, tinggal dirumah saja, mencuci tangan setiap waktu dengan sabun. Astungkara semua akan baik-baik saja. Swaha. [T]

Tags: covid 19dokterpetugas medis
Previous Post

Naga Api, dan Semburan Api Sejati

Next Post

Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” – Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

I Wayan Putra Yasa

I Wayan Putra Yasa

Staf Dosen Prodi Pendidikan Sejarah. Lahir di Karangasem, 24 Juni 1984 Pendidikan S1 Pendidikan Sejarah, Undiksha dn S2 Pendidikan Sejarah, Universitas Sebelas Maret

Next Post
Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” – Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

Kegelisahan, Pengalaman Empirik, dan Kecintaan Terhadap “Natah Palekadan” - Pengantar Buku Orang Desa Bicara Desa

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Rasa yang Tidak Pernah Usai

by Pranita Dewi
May 17, 2025
0
Rasa yang Tidak Pernah Usai

TIDAK ada yang benar-benar selesai dari sebuah suapan terakhir. Kadang, bukan rasa yang tinggal—tapi seseorang. Malam itu, 14 Mei 2025,...

Read more

Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

by Gading Ganesha
May 17, 2025
0
Mencari Bali Menemukan Diri — Ulasan Buku “Dari Sudut Bali” Karya Abdul Karim Abraham

PULAU Bali milik siapa? Apa syarat disebut orang Bali? Semakin saya pikirkan, semakin ragu. Di tengah era yang begitu terbuka,...

Read more

‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

by Hartanto
May 16, 2025
0
‘Narasi Naïve Visual’ Ni Komang Atmi Kristia Dewi

KARYA instalasi Ni Komang Atmi Kristia Dewi yang bertajuk ; ‘Neomesolitikum’.  menggunakan beberapa bahan, seperti  gerabah, cermin, batu pantai, dan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar
Panggung

Literasi Film untuk Keluarga: Anak-anak Menonton Sekaligus Belajar

AMFLITEATER Mall Living World, Denpasar, ramai dipenuhi pengunjung. Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 17.40, Tempat duduk amfliteater yang bertingkat itu...

by Hizkia Adi Wicaksnono
May 16, 2025
Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa 
Kuliner

Sariasih dan Manisnya Jaja Sengait Gula Pedawa

ADA beberapa buah tangan yang bisa kalian bawa pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat berkunjung ke Singaraja Bali. Salah satunya adalah...

by I Gede Teddy Setiadi
May 16, 2025
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co