Hari ini tanggal 20 Mei 2020 adalah Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) yang dapat dikatakan spesial. Harkitnas tahun 2020, mungkin di sepanjang sejarah Harkitnas hanya tahun ini bisa diperingati bersama, yaitu dengan tidak adanya upacara peringatan.
Di tahun-tahun sebelumnya, hari peringatan akan titik kesadaran, senasib sepenanggungan dan seperjuangan dalam mengusir kolonialisme dan imperialisme, mungkin hanya “dimiliki” sebagian anak bangsa yang duduk dalam jajaran birokrasi dan institusi pendidikan saja. Dikarenakan pemerintahlah yang menetapkan hari berdirinya Budi Utomo di tahun 1908 sebagai Harkitnas, dan sekolah – sekolah dimana sejarah Indonesia diajarkan.
Tetapi kali ini, semua insan bangsa dapat memperingati hari yang dikenal sebagai cikal bakal pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa, dengan tidak ada peringatan berupa upacara seremonial.
Hal serupa juga terjadi saat 2 Mei 2020 lalu. Dimana Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) juga diperingati secara sederhana terbatas. Upacara seremonial peringatan hanya dilaksanakan di pusat saja, sementara hari yang biasa dirayakan oleh anak bangsa yang bersekolah ini nyaris tidak ada upacara peringatan di setiap sekolah.
Peringatan dua hari besar nasional di bulan Mei 2020 di tengah pandemi global Covid19 mengingatkan kita sebuah pesan Ki Hajar Dewantara, tokoh Pendidikan dan Pendiri Taman Siawa dalam kutipannya “Jadikan semua tempat adalah sekolah dan jadikan semua orang adalah Guru.”
Dengan pendidikan kita akan menyadari jika semua tempat di kehidupan ini adalah sekolah. Semua adalah tempat untuk kita belajar. Kita belajar arti penting kebersihan dan kesehatan saat kita merasakan sakit atau khawatir akan terjangkit suatu penyakit. Kita belajar waspada ketika kita pernah merasa dirugikan. Kita belajar sabar ketika kenyataan belum sesuai dengan harapan-harapan kita.
Dengan memiliki pendidikan kita bisa saling membantu dan menolong sesama, menjaga alam dan lingkungan. Kita dapat bekerja, berbuat serta mengetahui dan mengisi kehidupan dengan passion kita.
Pendidikan akan membangun kesadaran kita, yakni saya belajar dari Anda. Jika setiap hari kita belajar satu sama lain. Maka dari Ketika kita sama-sama kesadaan, maka itu menunjukkan bahwa kita sudah berpendidikan.
Pendidikan tidak memandang status, jenjang, pangkat, jabatan ataupun profesi. Pendidikan adalah kesadaran akan hak dan kewajiban dalam menjalani hidup dengan bahagia.
Dengan kesadaran yang kita miliki, kita akan selalu dapat bangkit dalam setiap keterpurukan. Akan selalu bersyukur atas sekecil apapun pencapaian kita.
Belajar dari Covid19 sebagaimana tema Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2020, adalah suatu keharusan untuk memaknai dan mengambil hikmah dari pandemi yang melanda hampir seluruh belahan dunia ini. Kita harus tetap semangat menjalani kehidupan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
Serangkai dengan kondisi tersebut tema, Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020 menjawab, “Bangkit dengan Optimisme Normal Baru.” Ini mensyaratkan pasca daruat pandemi Covid19, kita berharap memiliki semangat dan optimisme yang lebih dari sekadar kondisi normal sebelumnya ke kondisi normal yang baru. Apakah itu?
Ya, akan ada perubahan pola pikir dan pola kesadaran yang akan dijawab dengan seberapa pedulinya kita dengan pendidikan diri kita dan kemauan untuk selalu belajar. [T]