7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Minoritas dalam Pandemi

Ni Nyoman Yunike KurniarinibyNi Nyoman Yunike Kurniarini
May 14, 2020
inEsai
Minoritas dalam Pandemi
51
SHARES

Pandemi covid-19 merundung hampir seluruh negara di dunia. Banyak dampak yang ditimbulkan, mulai dari pemerosotan ekonomi, pergeseran sosial, dan gangguan psikologis. PHK, rasisme, peningkatan kecemasan, dan xenophobia adalah dampak nyata dari pandemi ini. Sebuah jurnal, Social Psychological and Personality pernah menerbitkan studi bahwa paparan penyakit menular dapat meningkatkan ketegangan rasial. Apabila di suatu kawasan terdapat wabah penyakit menular, maka orang akan cenderung berpihak kepada komunitas yang sama dan menolak orang atau komunitas yang berbeda. Pandangan rasis dan xenophobia ini muncul karena ketakutan dan naluri untuk bertahan hidup.

Kondisi sosial masyarakat dalam situasi pandemi ini dapat ditelaah dengan asumsi teori interaksi simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer. Teori interaksi simbolik menyebutkan bahwa manusia membentuk makna, konsep diri, dan persepsi melalui proses komunikasi/interaksi dengan orang lain. Ada tiga asumsi berdasarkan teori ini: Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka; makna yang diciptakan dalam interaksi antarmanusia; makna yang dimodifikasi melalui interpretasi. Masyarakat merespon pandemi ini berdasarkan informasi yang dinyatakan oleh orang lain, kemudian terbentuk pemahaman baru berkaitan dengan virus ini, dan pada akhirnya interpretasi individual memodifikasi informasi tersebut. Pada beberapa kasus, makna yang seharusnya tetap dijaga positif berubah menjadi negatif dengan ‘campur tangan’ interpretasi personal.

Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) menyebutkan terdapat tiga tahap yang akan dilalui psike seseorang ketika menghadapi pandemi seperti covid-19. Pertama adalah masa ketakutan. Pada masa ini seseorang akan dengan mudah terpengaruh berita hoaks dan langsung berbagi informasi apa pun dari media sosial mengenai virus ini. Kedua adalah masa belajar. Masa ini ditandai ketika seseorang sudah mulai mampu menyeleksi berita yang diperoleh dan mulai menerima kenyataan dengan akal sehat. Hal ini akan ditunjukkan dengan mulai menyadari dan mematuhi aturan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan covid-19. Ketiga adalah masa tumbuh. Pada masa ini orang tidak lagi memikirkan diri sendiri melainkan mulai memikirkan orang lain. Seseorang sudah mampu menjaga emosi dan saling berempati satu sama lain dengan mulai berbagi atau peduli. Namun sayangnya, baru sebagian masyarakat yang berada pada masa belajar ataupun masa tumbuh. Selebihnya, masih berada di masa ketakutan.

Media massa menjadi sarana vital dalam penyebaran informasi tentang virus ini. Namun, serangan informasi yang kurang berimbang dapat memengaruhi kesehatan mental. Pemikiran kita kembali menjadi konservatif karena terpapar berita negatif secara beruntun. Lebih lanjut, tanpa disadari masyarakat luas, pandemi ini memunculkan kaum ‘minoritas’ sebagai sebuah fenomena sosial baru. Rasa takut pada penularan dan penyebaran virus membuat masyarakat mulai terkotak-kotak – kelompok sehat dan kelompok sakit.

Mereka yang terpapar covid-19, saat ini menjadi kaum minoritas yang terbentuk oleh stigma yang berkembang di masyarakat. Ketakutan pada penularan yang massive dan keterangan yang kurang akurat mengenai perjalanan virus ini membuat sekelompok orang yang terpapar menjadi inferior di hadapan kelompok sosial yang lebih luas. Mereka kurang diterima, kurang mendapat perhatian, bahkan dianggap sebagai sumber penyakit/aib. Sayangnya, seringkali anggapan itu tetap bertahan walaupun yang bersangkutan telah dinyatakan sembuh dari penyakit ini.

Kekhawatiran pada covid-19 membuat akal sehat sedikit dikacaukan, terlebih lagi setelah terkontaminasi oleh informasi-informasi yang belum pasti kebenarannya. Covid-19 telah mengubah pola interaksi sosial sehingga sebagian masyarakat berperilaku ‘tidak sehat’ lagi. Perubahan perilaku tersebut membuat beberapa anggota masyarakat menjadi sosok ignorance dengan menjadikan imbauan pemerintah (physical distancing) sebagai dalih.

Perjuangan melawan covid-19 di ruang isolasi rumah sakit adalah situasi yang menguras kondisi fisik maupun mental pasien. Perlu kita sadari bahwa penilaian keliru (stigma negatif) terhadap penderita covid-19 sama sekali tidak memperbaiki keadaan. Kita seharusnya memahami bahwa pasien-pasien ini butuh dukungan demi imunitas yang stabil untuk mendapatkan kesembuhan. Tidak bisa dimungkiri bahwa kesehatan mental turut serta membangun daya tahan tubuh manusia. Terdapat juga pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus ini, tetapi masih terkucilkan dari kehidupan sosial. Ia ditolak saat menyatakan siap untuk kembali bermasyarakat. Ada juga keluarga yang dinyatakan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) kemudian dianjurkan untuk karantina mandiri, tetapi mendapat perlakuan yang tidak seharusnya; masyarakat sekitar tidak menawarkan bantuan. Pihak-pihak yang diduga terpapar covid-19 tersebut dijauhi karena dianggap menjadi sumber penularan virus walaupun hasil rapid test mereka negatif. Contoh paling menyedihkan dari perubahan perilaku masyarakat adalah penolakan pemakaman jenazah korban covid-19 oleh warga di beberapa wilayah.

Kelompok mayoritas (yang tidak terpapar covid-19) tidak menyadari apa akibat dari perbuatan diskriminasi yang mereka lakukan terhadap kelompok minoritas tersebut. Maka, masyarakat perlu diberikan pemahaman mengenai krisis yang dialami oleh kelompok minoritas. Kelompok ini seharusnya mendapat perhatian lebih pantas, baik secara material maupun morel. Kita masih bisa membantu mereka sembari tetap meminimalisasi penyebaran virus ini dalam waktu bersamaan. Jangan sampai wabah ini mengurangi rasa kemanusiaan kita. Dengan berbekal pengetahuan yang akurat dan keinginan kuat untuk mendisiplinkan diri, kita pasti bisa melawan covid-19 tanpa harus menjadi sosok yang tidak peduli terhadap orang lain. Kita pasti bisa melewati semua ini. Let’s do physical distancing and social solidarity for people around us. Stay positive everyone! [T]

Tags: covid 19mayoritasminoritasvirus corona
Previous Post

Lateng, Pengalah Leak

Next Post

Penggemar Lawar dan Peternak Kecil, Sama-sama Menunggu Kabar Baik

Ni Nyoman Yunike Kurniarini

Ni Nyoman Yunike Kurniarini

Dosen Bahasa Inggris PDD AKN Lombok Barat

Next Post
Penggemar Lawar dan Peternak Kecil, Sama-sama Menunggu Kabar Baik

Penggemar Lawar dan Peternak Kecil, Sama-sama Menunggu Kabar Baik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co