14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kenapa Dinosaurus Punah, Virus Tidak?

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
May 14, 2020
inEsai
Hal-hal Lucu Saat Wabah Covid-19
23
SHARES

Dinosaurus hidup di Bumi pada zaman yang disebut sebagai Era Mesozoic yang berlangsung pata 252 sampai 66 juta tahun yang lalu. Sebuah asteroid berdiameter 15 kilometer menghujam bumi 66 juta tahun lalu, dengan guncangannya setara 10 miliar bom Hiroshima.

Bola api radioaktif menyebar ke berbagai arah hingga beratus-ratus kilometer dan menciptakan tsunami yang merendam separuh planet ini. Dinosaurus golongan ‘bukan burung’ tak punya harapan hidup sama sekali. Cuma yang berbadan kecil dan dinosaurus berbulu serta bersayap yang sekarang kita sebut burung yang bisa selamat. Kerajaan dinosaurus yang sempat “memimpin” bumi selama ratusan juta tahun, terhempas tandas, menyisakan sejarah alam yang sedemikian eksotik memikat.

Sejarah telah berulang-ulang membuktikan, para raja imperiumnya memang rentan untuk tumbang musnah. Semakin rumit sebuah entitas, semakin banyak potensi keruwetan yang disimpan. Dinosaurus yang berukuran besar dengan struktur tubuh yang kompleks, berkebutuhan makanan yang banyak persaingan alam yang ketat membuatnya rentan cedera terserang penyakit.

Seperti halnya sebuah kerajaan, seorang raja yang berambisi mencengkram kekuasaannya dengan segala cara, niscaya ia punya segala musuh yang selalu mengintai. Entah musuh dari kerajaan lain, pun pengkhianat dalam negerinya sendiri. Dapat saja rakyatnya sendiri, bahkan orang-orang terdekat yang tak pernah disangka-sangkanya. Itulah yang dilakukan oleh Marcus Junius Brutus Caepio—lebih dikenal sebagai Brutus—seorang Senator Kota Roma yang pada akhir Republik mengkhianati membunuh Gaius Julius Caesar. Bersama beberapa rekan senatornya yang lain, Brutus membunuh Caesar pada 14 Maret 44 SM.

Dan kelak pembunuhan tersebut mencetuskan perang saudara di Republik Roma. Pengkhianatan Brutus senator-senator koleganya terjadi karena mereka merasa tidak puas melihat situasi dan kondisi Republik Roma di bawah kepemimpinan Caesar. Ia dianggap telah menjadi diktator yang sewenang-wenang dan acap menerbitkan sejumlah undang-undang yang mengukuhkan kedudukan dan kekuasaannya dalam pemerintahan monarki absolut. Padahal, Brutus sendiri pada mulanya merupakan sahabat Caesar dan rekan seperjuangan. Oh ya, jangankan hanya seorang kawan, bahkan pikiran seorang manusia dapat saja mengkhianati hatinya sendiri.

Hantaman asteroid maha dahsyat telah mengakhiri kerajaan dinosaurus, namun tidak kerajaan virus atau bakteri. Ia abadi hingga saat ini beberapa kali mengguncang dunia akibat pandemi yang disebabkannya. Semua orang pasti pernah mendengar wabah Black Death yang telah merenggutkan hingga 200 juta nyawa manusia pada abad ke-13. Juga yang baru saja di abad ke-19, wabah Flu Spanyol yang telah membunuh hingga sepertiga penduduk Eropa.

Lalu hari ini, kita masih dicekam oleh rasa ngeri akibat pandemi Covid-19, generasi terkini grup virus Corona yang sebelumnya telah mewabah sebagai SARS MERS. Covid-19 telah menggerogoti nyaris 250 negara dengan 3 juta penderita melenyapkan 300 ribu nyawa manusia di seluruh dunia. Ia-lah penakluk dunia saat ini, menyingkirkan semua bangsa kerajaan. Bagaimana virus bakteri dapat abadi?

Jawabannya akan sangat mengagetkan. Segala jasad renik yang sedemikian kuat bertahan, pastilah karena sebuah alasan yang sangat sepele yaitu karena kesederhanaan mereka. Kesederhanaan sepertinya takkan punya banyak musuh, pun sebuah entitas yang sulit dikalahkan. Apa sih yang mau direbut dikhiananti dari sebuah kesederhanaan? Ia jauh dari segala potensi keruwetan komplikasi.

Seorang pertapa atau biksu yang telah melepaskan segala-galanya, takkan lagi punya musuh yang setiap saat dapat menikam atau mengkhianatinya. Satu-satunya musuh yang masih tersisa hanyalah dirinya sendiri. Bertarung melawan diri sendiri adalah kesederhanaan paling hakiki. Jika kita punya mobil mewah, maka musuh kita adalah rasa takut bodinya tergores lantaran ulang iseng seseorang atau tak sengaja disrempet pengendara sepeda motor ugal-ugalan. Bila kita punya pasangan yang cantik seksi maka musuh kita adalah tatapan mata jalang semua lelaki yang berhasrat menjilatinya.

Virus bahkan masih diperdebatkan sebagai mahluk hidup atau benda mati. Ia cukup beruntung diberi sebuatan sebagai mikroorganisme yang bahkan untuk berkembang biak saja butuh menumpang pada sel dari mahluk hidup lain, hewan atau manusia yang dikenal sebagai host atau inang.

Apabila virus masuk ke sel host, mikroorganisme ini akan memasukkan sejenis materi genetik ke dalam host dan mengambil alih fungsi sel host tersebut. Virus akan terus bereproduksi setelah menginfeksi sel host. Ia terlampau sederhana karena hanya terdiri dari seuntai protein yang disebut sebagai asam ribonukleat/deoksiribonukleat atau ribonucleat acid (RNA) atau deoksyribonucleat acid (DNA) yang ukurannya berdiameter sekitar 20-300 nanometer (nm) dan panjangku 20-14 ribu nanometer. (1 nanometer = 0,000001 mm).

Betapa kecilnya! Dengan ukuran sekecil struktur sesederhana itu, virus akan sangat mudah bertahan bersembunyi di mana saja kapan saja. Dalam amplitudo temperatur yang lebar maupun iklim yang ekstrim. Bahkan jika sel tubuh hewan atau manusia dibagi-bagi sampai ukuran terkecil maka yang tersisa adalah bagian terpenting yang juga disebut sebagai protein RNA. Itulah kenapa saat seseorang telah mati bahkan tubuhnya telah terurai hancur, ia masih dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan DNA-nya.

Lalu haruskan kita menjadi kecil miskin agar lestari seperti virus? Mungkin bukan itu filosofinya. Bukankah virus kini menjadi penakluk walau ia tak tampak oleh mata? Tak semua harus menjadi pertapa atau biksu. Bahkan setiap orang boleh bermimpi menjadi raja, raja yang menguasai mengalahkan dirinya sendiri, lalu tak satupun musuh di luar yang perlu mengalahkannya lagi.[T]

Tags: covid 19virusvirus corona
Previous Post

Anjing Bali dalam Hidup Masyarakat Bali

Next Post

Catatan Harian Perbekel dalam Kumpulan Cerpen “Ngipiang Jokowi”

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Catatan Harian Perbekel dalam Kumpulan Cerpen “Ngipiang Jokowi”

Catatan Harian Perbekel dalam Kumpulan Cerpen “Ngipiang Jokowi”

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co