Sore itu kisaran jam 3, tanggal 6 April 2020, saya masih berjemur sambil mendengarkan lagu Kla Project, Pindah ke Lain hati. Telepon berdering, saya angkat. Ya, berita bagus tiba. Sign off meeting di Teatre Room Deck 5. Bahagia bukan kepalang mendapat kabar yang telah lama saya tunggu.
Bergegas saya siap-siap untuk mengikuti sign off meeting jam 3.30. Musik saya matikan. Dan lngsung mandi. Semua teman-teman sangat bersemangat. Namun ada juga yang tidak bersemangat yakni sahabat yang masih stay di kapal, alias masih kerja. Mereka belum diperbolehkan pulang karena perusahaan masih membutuhkan mereka. Terlihat dari raut wajah mereka kesedihan yang mendalam.
Tiba di teatre room, sama halnya dengan sign off meeting lainnya, disana kami dibagikan paper-paper yang harus diisi. Pengumpulan emergency number, i95 juga. Seapass card dan kunci kamar disetor besok pas mau keluar kapal. Raut wajah para crew member Indonesia yang mengikuti sign off meeting terlihat cerah.
Di tengah merebaknya virus corona, Covid-19, inilah yang ditunggu-tunggu. Kejenuhan sudah bertumpuk-tumpuk. Mungkin saja akan meledak dan terjadi stres. Tentu ini tidak diharapkan oleh semua pihak. Setelah mendengar pengarahan dari HR Manager kami langsung menuju guest service. Di sana Payrol Officer dan security sudah menunggu.
Bagi yang masih punya hutang di seapass, harus membayar hutangnya. Namun jika masih ada uang di seapass card, tidak minus, uang tersebut akan dikembalikan oleh payroll. Security bertugas menandatangani surat checklist sign off. Sembari mengumpulkan master key yang dipegang oleh crew member. Semua berjalan dengan lancar.
Dalam proses baik di teatre room maupun di guest service masih tetap dalam sosial distancing. Tidak ada yang berdekatan. Semua sudah diatur. Ini tentunya sangat bermanfaat untuk mencegah virus corona merebak. Chief Housekeeper menyuruh crew member yang sign off besok untuk membersihkan kamarnya segera. Semua barang yang tidak terpakai harus dibuang. Mengingat kapal akan lama kosong.
Kamar-kamar lama tidak ditempati. Supervisor tiap-tiap departemen mengontrol dan memastikan kamar sudah bersih. Memang sedikit melelahkan karena hari itu juga semua harus sudah kelar. Termasuk check in luggage jam 7 malam. Tapi apapun itu tidak akan berarti bila dibandingkan dengan kebahagian batin yang akan segera pulang ke tanah air. Meskipun harus melihat muram raut wajah sahabat yang masih tertinggal di kapal. [T]