Banyak sekali hal yang menyenangkan, seolah-olah semesta merestuimu untuk melakukan hal-hal yang mengasyikan saja. Akan tetapi, jangan lupa ada masa dimana kamu harus melalui masa yang sulit. Hal yang sulit dan kamu anggap tak akan mungkin kamu capai, harus kamu hadapi dan membuktikkan bahwa kamu mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang mudah. Ini tentang bagaimana cara seseorang mulai membuka mata pada realita hidup yang sebenarnya. Memberanikan diri menghadapi begitu banyak perubahan dalam hidup, baik itu dalam pekerjaan, lingkungan dan juga teman. Menjadi dewasa artinya mulai mengambil keputusan penting yang menentukan hidup kedepannya.
Perkembangan kematangan otak manusia terjadi sangat cepat pada usia 20-an. Pada usia inilah seseorang bisa mengalami qurter life crisis,istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah periode dalam kehidupan yang sering membuat seorang merasa ragu, cemas dan bingung dengan tujuan hidupnya. Biasanya kondisi seperti ini, membuat seseorang menyadari bahwa ada hal yang harus diubah dalam hidup, tetapi tidak tahu bagaimana cara untuk memulainya. Keadaan seperti ini cenderung membuat seseorang merasa kebingungan dan tak jarang merasa kesepian.
Situasi semacam ini merupakan hal wajar, dan untuk mengatasinya dibutuhkan banyak sekali tahapan yang tentunya tidak mudah. Serta menjalani setiap prosesnya dengan baik. Dewasa bukan berarti tentang usia, melainkan proses panjang dengan banyak persyaratan. Banyak tuntutan seperti, harus bisa bertanggung jawab, harus mulai mandiri, harus mampu beradaptasi dan terkadang malah membuat kita takut untuk menjadi dewasa.
Sebagai seorang wanita yang akan memasuki usia 22 Tahun. Terkadang saya merasa takut untuk menjadi dewasa. Merasa kesulitan untuk mengambil keputusan penting, karena takut akan kegagalan, merasa takut mengulang kesalahan yang sama. Bahkan terkadang merasa putus asa. Mungkin saat ini saya sedang berada pada fase quarter life crisis.
Seringkali saya menepis pikiran-pikiran buruk yang berkecamuk. Berusaha menghadapi setiap permasalahan yang ada. Mencoba untuk berlega hati. Dan tetap berusaha tegar menjalani semua. Saya termasuk anak yang manja, jarang melakukan apapun sendiri. Seringkali dibantu oleh orang lain. Meskipun saya tetap melaksanakan tugas dan pekerjaan rumah seperti, menyapu, bersih-bersih, mencuci pakaian, memasak dan juga membantu orang tua. Ternyata ada banyak hal yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan. Dan harus saya lakukan saat ini.
Sepekan belakangan ini, saya memulai hal tersebut. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, pergi ke pasar seorang diri, guna membeli keperluan sehari hari. Mulai dari membeli sayur, daging, buah, sarana dan prasarana persembahyangan sebagai umat Hindu dan lain sebagainya. Semua yang harus saya beli sudah harus saya pikirkan matang-matang. Agar tidak ada yang tercecer.
Memberi makan hewan peliharaan juga sangat jarang saya lakukan, kebetulan dirumah ada kucing juga ada tiga ekor ayam dan seekor bebek. Ternyata mengasyikkan juga memberi makan pada hewan, meskipun ada rasa takut dipatuk oleh bebek dan ayam. Selain itu, sebagai wanita Bali mesti tahu caranya membuat canang, meski awalnya saya merasa kesulitan tapi perlahan saya bisa lakukan.
Jadi, tanamkan pada diri bahwa apapun yang telah kamu coba lakukan akan berhasil jika bersungguh -sungguh. Jangan takut menjadi dewasa. Jalani apapun yang ada di depan mata. Terbuka pada diri juga pada kesempatan yang ada. Siap menerima konsekuensi dari setiap pilihan. Bersikap tenang mengahadapi situasi yang tak terencana. Menghargai setiap momen. Mulai bersiap menentukan arah masa depan, diperlukan kesabaran juga keteguhan hati. Tidak membatasi diri untuk berkembang. Ikutilah proses menjadi dewasa hingga tercipta kematangan emosi, meski tak mudah untuk merealisasikannya.
Menikmati hari, merangkul masa lalu, yakinlah pada masa depan. Menanti gerak, semoga bahagia. [T]