Oleh: I Gede Kariasa — SMAN Bali Mandara
Seperti tahun-tahun sebelumnya ujian nasional merupakan ajang yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 12 untuk mengikuti tes yang sudah dipersiapkan selama 3 tahun. Ujian nasional merupakan salah satu syarat untuk menentukan kelulusan siswa-siswi khususnya di tingkat SMA. Namun berbeda halnya dengan UN tahun 2020, tahun ini Kemendikbud memutuskan untuk meniadakan ujian nasional karena adanya wabah Virus Corona (COVID-19).
Mendengar kata Corona mungkin tidak asing lagi di telinga masyarakat di seluruh dunia. Coronamenjadi topik yang sangat hangat dibahas pada saat ini. Penyakit Corona atau yang sering kita sebut sebagai Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Penyakit ini pertama kali ditemukan di daerah Wuhan, Cina tepatnya pada tahun 2019.
Saya sebagai kelas 12 SMA merasakan betapa berbedanya belajar ditengah wabah virus Corona yang telah banyak merenggut nyawa masyarakat di berbagai belahan dunia. Saya yang telah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian nasional tahun 2020 merasakan hal yang begitu berbeda dengan kakak kelas tahun sebelumnya. Awal mula saya mendengar ujian nasional dibatalkan ketika saya sedang mengikuti ujian sekolah yang dilaksanakan di SMAN Bali Mandara.
Ketika kami siswa SMAN Bali Mandara sedang melaksanakan ujian sekolah, kami dikejutkan dengan adanya surat edaran dari Pemprov Bali tentang meniadakan pembelajaran di sekolah dan membelajar rumahkan seluruh siswa-siswi.
Waktu itu saya dan teman-teman sedang mengerjakan ujian sekolah mata pelajaran bahasa Bali, ada teman yang berkata, “Teman-teman tau info gak, katanya ujian SMA diundur lho!”
Tatapan semua orang yang ada dalam ruangan itu menuju ke sumber informasi tersebut. Dalam hati saya “Wahhh ada apa ini kok ujian nasional diundur ya???”
Semua teman-teman langsung bersorak-sorang mendengar informasi tersebut. Sambil melanjutkan ujian sekolah guru-guru kami melaksanakan rapat mengenai membelajar rumahkan siswa-siswi dan kami pun sangat bersemangat mengerjakan tes yang telah diberikan.
Setelah menyelesaikan tes, diinformasikan bahwa kami semua dibelajarrumahkan selama 2 minggu semasih pandemi virus corona. Seluruh siswa bersemangat menelpon orang tua masing-masing untuk menjemput keesokan harinya, kebetulan sekolah kami sekolah berasrama. Sore harinya saya mempersiapkan barang-barang yang akan saya bawa pulang seperti, baju, tas dan yang tidak saya lupakan tentunya buku detik-detik ujian nasional tahun 2020.
Keesokan harinya pagi-pagi buta sudah banyak orang tua siswa yang menunggu untuk menjemput anak-anaknya. Sebelum pulang kerumah masing-masing kami semua dikumpulkan di aula sekolah dan diberikan beberapa informasi mengenai pandemi virus Corona dan sistem pembelajaran yang akan kami gunakan pada saat dirumah. Setelah dikumpulkan dan diberikan pengarahan kami semua dipersilakan pulang kerumah.
Senang rasanya bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga tapi saya merasa sedih karena ujian nasional sudah dekat namun persiapan belajar yang masih kurang. Sesampainya dirumah saya langsung menyusun jadwal kegiatan yang akan saya lakukan, mulai dari menyusun materi yang akan dibahas sampai latihan-latihan soal ujian nasional.
Setelah beberapa hari liburan berlalu entah kenapa mulai ada rasa bosan ketika saya belajar dirumah karena banyak materi yang saya kurang paham dan tidak ada teman ataupun guru yang bisa ditanyakan. “Huhhh kalo seperti ini mungkin saja nanti nilai ujian saya nanti semua kecil-kecil,” begitu pikir saya.
Seketika itu saya mengambil Handphone dan membuka WhatsApp, saya melihat ada perbincangan yang begitu rame di group angkatan entah apa yang dibahas. Saya terkejut melihat ada informasi bahwa ujian nasional ditiadakan. “Wowww” dalam hati saya berpikir.
Terus saya membaca pesan yang ada di WhatsApp tersebut sampai-sampai saya menghubungi guru disekolah untuk menanyakan kebenaran mengenai peniadaan ujian nasional tahun 2020. Setelah saya tanya kepada guru yang ada disekolah ternyata memang sudah resmi dari hasil rapat Kemendikbud sepakat untuk meniadakan ujian nasional.
“Wahhh saya merasakan bahwa ini merupakan hadiah yang diberikan di tengah-tengah pandemi virus Corona yang meresahkan masyarakat Indonesia dan persiapan ujian nasional yang begitu singkat saya merasa senang mendengar informasi itu”.
Terima kasih pemerintah yang telah mengertikan keadaan kami sebagai siswa, walaupun ujian ditiadakan tetapi saya tetap belajar dan bisa lebih fokus untuk mempersiapan diri masuk keperguruan tinggi. [T]