1 Menit Sebelum 12 Malam
Hari ini aku di kotamu
Tapi tidak untuk bertemu.
Langit abu-abu, mungkin karena sendu
Ceritakan padaku tentang mimpi-mimpi
Tentang bertemunya hati
Ungkapkan nanti, jangan hari ini
Maka datanglah pada bulan seratus, enam, tujuh, atau delapan
Kita bicarakan sejak kapan dan bagaimana
Kita begitu terbuka tapi begitu berbeda
Mungkin angka kita rahasia
(2020)
Nasihat Ibu: Peselatan
Jangan tinggalkan pekarangan
Ini bukan bulan mati
Simpanlah perasaanmu dalam hati
Esok hari adalah masamu menari
Kau bisa pergi kemanapun Sabtu nanti
Namun tidak malam ini
Basuhlah rambutmu lusa hari
Sebab wajahmu mungkin tak jadi milikmu
Atau iris sebatang daun pandan berduri
Lalu selipkan di antara pekat rambut
Maka hilang para penghuni sunyi
Jika pekarangan tak lagi dekat
Kembali pulang sebelum senja hari
Biarkan sunyi menyepi sendiri
Mari melangkah menjauhi tepi
Agar kau selamat sampai disini
Bilamana kesunyian kian mendekat mencari
Sembunyikan wajahmu pada bungbung
Sembari merapal doa di hati
Tetap menyepi menjauhi tepi
Agar tenang hati ibu kali ini
Rindu ini Aku Bawa
Aroma tubuhmu berembus menggores rindu
Tiada lagi rona merah pada matahari
Hari tak mau berganti
Aku mengenang dengan imajinasi gila
Kita pernah bersama
Menembang nada camar
Mengubur benih rasa dalam pasir
Berlayar mencapai teluk harapan
Dan pada akhirnya
Debur memisahkan kita.
Kubiarkan rinduku mengembara, menari bersama angin, entah hinggap di ranting,
melekat pada tanah, atau mungkin mengintip di balik jendelamu.
Rinduku adalah rindu yang tidak untuk disampaikan.
Rinduku adalah rindu yang dibiarkan menggenang, lalu luruh di mata
(2013)
Jenggala
Jenggala, Aku tak perlu pertemuan
karena berbagi kisah tak selalu dengan pertemuan
Akan kususun satu persatu serpihan bayangmu, yang kadang melukai
Sel-sel imajiku meng-ada-kanmu,
Walau tak me-nyata-kanmu
Tapi kita punya banyak cerita
Tentang wanginya kamboja, nada minor,
dan hijaunya rumput yang menari di jemarimu
Apakah kau ingat tentang pekat di balik jendela?
Kau lukis langit, kuwarnai dengan bintang
Kita juga menggil karena subuh
Jenggala,
Kita adalah fatamorgana
Penghubung kita hanyalah hujan
dan satu-satunya penghalang kita adalah kenyataan
(2013)