5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pendidikan Ekologi yang Relevan untuk Bali

Doni Sugiarto WijayabyDoni Sugiarto Wijaya
February 24, 2020
inEsai
Pendidikan Ekologi yang Relevan untuk Bali

Warga banjar/warga subak membangun Rubuha, Rumah Burung Hantu (Foto: IG Made Jonita)

34
SHARES

Gubernur Bali mengemukakan dua puluh dua misi Provinsi Bali. Misi nomor 4 pembangunan Bali tahun 2018-2028 adalah tersediannya pendidikan yang adil, merata, terjangkau, dan berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun. Misi tersebut menyenangkan untuk dilihat saat dipampang di depan tembok atau didengar oleh siaran media. Bagaimana dengan pelaksanaannya hari ini dan di masa depan? Marilah lihat situasi di lapangan.

Di Bali masih ada sekolah yang tidak layak fasilitasnya. Di Karangasem, ada sekolah yang atapnya rawan runtuh. Ini membahayakan guru dan siswa saat sedang belajar. Kasus ini terjadi di Jawa Timur hingga menyebabkan murid dan guru meninggal dunia. Di Bali sekolah negeri unggulan fasilitasnya di atas kelayakan sementara itu sekolah bukan unggulan sarana dan prasarana boleh jadi tidak memadai. Itu yang terjadi kota. Belum lagi bila membandingkan kondisi infrastruktur fisik pendidikan di dalam kota dengan di pinggir kota hingga pelosok desa.

Dari fasilitas fisik yang belum memadai, sekarang kita akan melihat praktek pendidikan yang ada. Murid murid SD hingga SMA mempelajari ilmu pengetahuan alam. Proses pembelajaran tidak hanya melalui buku teks khusus pelajaran sekolah. Di hampir semua perpustakaan sekolah, amat sedikit buku yang bertema ekologi pulau Bali tersedia. Seharusnya pemerintah mencetak buku tersebut dan didistribusikan ke sekolah sekolah di Bali agar guru dan siswa memahami ekologi pulau ini.

Guru selayaknya mengajak siswa menonton film bersama mengenai flora dan fauna Bali, ekosistem pulau Bali dan masalah lingkungan yang terjadi di Bali saart ini. Film Kala Benoa yang menjelaskan akibat kerusakan lingkungan karena reklamasi teluk benoa dapat diputar di seluruh sekolah pulau Bali. Sekolah perlu mengadakan kerja sama dengan para pembuat film yang bertema ekologi pulau Bali sebagai media pendidikan siswa.

Murid murid yang belajar ilmu alam di sekolah tidak banyak yang mengetahui macam macam spesies tanaman budidaya dan liar yang hidup di Bali beserta kondisi tanah yang cocok untuk tanaman tersebut. Bila dibaca secara dangkal mungkin ini dianggap tidak penting. Tapi pendidikan ilmu alam harus sesuai dengan kondisi nyata yang terjadi di tempat di mana sekolah itu berdiri. Siswa perlu mengetahui hal tersebut supaya dapat meneliti manfaat tanaman tersebut bagi manusia dan lingkungannya dan dapat mengembangkan perekonomian desa dari sumber alam yang ada.

Murid murid tidak tahu persis jumlah spesies burung, ikan dan hewan lainnya yang ada di Bali apalagi statusnya dalam konservasi. Mungkin hanya jalak bali saja yang paling diketahui. Sekolah sampai saat ini tidak mengajarkan kepada muridnya tragedi lingkungan yang telah terjadi di Bali mulai dari punahnya harimau Bali hingga hutan yang kurang dari sepertiga luas pulau. Saat siswa diajak ke sawah , hutan dan padang penggembalaan, guru perlu membimbing siswa untuk mengidentifikasi spesies burung yang ada di situ dan memahami hubungan antara burung dengan hewan lain dan tanaman lain di sawah sehingga siswa belajar ekologi melalui pengalaman.

Bagi siswa yang tinggal tak jauh dari taman nasional Bali Barat sekolah perlu mengadakan perjalanan ilmiah ke sana lebih dari sekali agar siswa semakin mengapresiasi fauna dan flora liar Bali. Sekolah dapat memfasilitasi siswa yang menimba ilmu di Tabanan untuk melihat praktek pemeliharaan burung hantu untuk mewujudkan sawah organic di tempat yang dijuluki desa burung hantu(1). Guru perlu mengajak siswa untuk membandingkan kondisi sawah di Jatiluwih dan Ubud sepuluh tahun yang lalu dengan sekarang  saat sawah semakin digusur dengan akomodasi pariwisata.

Bangunan di tengah sawah di Jatiluwih [Foto balebengong.id]

Gambar 1 : Bangunan di tengah sawah Jatiluwih. Sawah Jatiluwih digerogoti pariwisata. Pariwisata yang ekstraktif (hanya mengeruk keuntungan saja sampai habis) tanpa merawat dan menjaga lingkungan agar dapat menjadi memperbaharui akan menghancurkan jatiluwih.(2)

Pendidikan alam yang diajarkan di sekolah belum reflektif dalam arti menghubungkannya dengn keadaan yang terjadi di lapangan. Di sekolah murid diajari pentingnya hutan di pegunungan dan perbukitan. Mereka mengetahui peran amat berharga hutan bakau bagi pesisir dan nelayan. Murid murid tidak diberi kesempatan untuk berpikir kritis penyebab hutan terdegradasi yang terhubung dengan kebijakan pembangunan.  Murid murid amat jarang diajak melakukan belajar lapangan melihat langsung kondisi hutan bakau, sawah dan hutan pegunungan yang tersisa. Siswa mempelajari dampak pestisida dan pupuk kimia bagi ekosistem sawah dan sekitarnya tapi tidak pernah berdialog langsung dengan petani yang menggunakkannya tersebut untuk memberikan pendidikan kecil agar mengurangi pemakaiannya demi kesehatan lingkungan.   

Bali termasuk kawasan segitiga koral. Ini berarti terdapat terumbu karang dan padang lamun yang merupakan eksositem laut terkaya di dunia. Meski murid mendapat informasi mengenai fungsi terumbu karang dan padang lamun , kegiatan manusia yang dapat merusak terumbu karang dan lamun hingga akibat yang ditimbulkan, pada pelajaran di sekolah guru jarang  menginformasikan jenis jenis koral dan lamun yang ada di Bali kepada siswanya sehingga kesadaran untuk peduli laut masih belum cukup.  Di tepi pantai, sering terdapat sampah yang akan mencapai padang lamun dan terumbu karang sehingga mengakibatkan biota laut terancam.

Pendidikan alam bagi siswa di Bali tidak hanya untuk mengenal kondisi ekosistem dan jenis jenis mahluk hidup yang ada di dalamnya. Siswa perlu diberi pendidikan untuk mengolah hasil alam dari tanah Bali. Tidak hanya mengolah daun kelapa , tetapi mengolah bagian pelepah kelapa, nira kelapa, kulit kelapa dan batang kelapa. Siswa perlu melihat langsung penggilingan padi menjadi beras. Mereka dapat berkesempatan mempelajari pengolahan sisa sisa tanaman padi seperti pembuatan minyak dari bekatul dan pengolahan jerami padi menjadi tikar. Saat mempelajari pengolahan hasil laut, murid murid memperoleh peluang untuk mengolah limbah ikan menjadi tepung atau sesuatu yang memiliki nilai guna.

Pendidikan alam yang seperti ini adalah agar siswa menjadi peka bahkan peduli terhadap keragaman hayati dan keberadaan spesies yang hidup di ekosistem terpenting bagi orang Bali yaitu sawah dan mengupayakan kepada masyarakat untuk bersama sama menahan laju alih fungsi sawah serta menggalakkan pertanian ekologi yang ramah lingkungan. Dalam mempelajari ekologi, guru mengajarkan kepada siswa untuk menghubungkannya dengan aspek keadilan sosial dimana setiap orang berhak atas air bersih, udara segar, makanan sehat dan lingkungan yang layak huni. Yang terpenting siswa perlu diberi kesempatan untuk berpikir kritis untuk melihat dampak lingkungan dari pembangunan Bali yang mengabaikan lingkungan. Kurikulum pendidikan ilmu alam untuk Bali hendaknya tidak sekedar menjiplak saja apa yang dipraktekkan dari Jakarta. Dinas Pendidikan Bali perlu menyesuaikannya dengan kondisi alam dan budaya yang ada.

Sumber:

  1. https://bali.tribunnews.com/2019/07/15/selamatkan-sawah-dari-serangan-tikus-warga-desa-senganan-lestarikan-burung-hantu-tyto-alba. Senin, 15 Juli 2019. Diakses tanggal 17 Februari 2020
  2. https://balebengong.id/subak-jatiluwih/. Diakses tanggal 17 Februari 2020
Tags: baliekologi
Previous Post

[Jah Magesah] – Cinta Pertama Sebelum yang Lain-lain

Next Post

Eksistensi Bangli dalam Bau Mistis

Doni Sugiarto Wijaya

Doni Sugiarto Wijaya

Lulus Kuliah tahun 2017 dari Universitas Pendidikan Nasional jurusan ekonomi manajemen dengan IPK 3,54. Mendapat penghargaan Paramitha Satya Nugraha sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dengan bahasa Inggris. Sejak tahun 2019 pertengahan bulan Oktober, Doni mulai belajar menulis di blog secara otodidak. Doni menulis untuk bersuara kepada publik mengenai isu isu lingkungan hidup, sosial dan satwa liar.

Next Post
Eksistensi Bangli dalam Bau Mistis

Eksistensi Bangli dalam Bau Mistis

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co