Pintu/lawang/kori di foto ini adalah situs yang “mengkonfirmasi” isi Babad Pasek.
Pasek Bale Agung Buleleng disebut dalam Babad Pasek mendapat tugas mengampu Bale Agung Buleleng. Sebagai pengampu Pura Bale Agung, keluarga ini secara khusus halaman rumahnya terhubung dengan Pura Bale Agung Desa Pakraman Buleleng. Pintu inilah penghubungnya.
Pintu ini memberi gambaran masa silam yang bisa kita interpretasi panjang lebar, bagaimana peran dan tupoksi jabatan Pasek, dengan referensi Babad Buleleng, juga menarik untuk membahas sejarah Buleleng. Pintu khusus ini menunjukkan keluarga ini punya peran sangat penting dalam pendirian pura yang menjadi pusat kegiatan spiritualitas dan sosial Buleleng di masa Kerajaan Gelgel.
Jika keluarga ini punya “lorong khusus”, pengunjung umum, atau warga Buleleng yang lain, masuk-keluar pura ini melalui kori atau candi bentar umum, yang sangat megah dengan ukiran yang telah ada sebelum 1917, terletak di selatan Pasar Buleleng, barat jalan, di jalan raya Singaraja-Denpasar.
Selain sebagai situs Babad Pasek, pintu ini juga punya kaitan historis dengan perjumpaan ibu dan ayah Soekarno, Sang Proklamator dan Presiden RI Pertama. Di pekarangan dengan pintu lawang inilah Ibu Rai Srimben, ibu kandung Soekarno, dilahirkan. Di pura sebelah rumahnya, Pura Bale Agung, ia bertemu untuk pertama kalinya dengan Raden Soekemi, Ayahanda Soekarno, dengan Ibu Rai Srimben. Buah perjumpaan dan pernikahan mereka yang melahirkan sang proklamator. [T]
DALAM dunia pewayangan Bali, pengalangkara merupakan bagian pembuka yang memegang peran penting dalam menyampaikan kisah kepada penonton. Dalam sajian wayang...
Read more