“Panji, ajarin dong bagaimana cara mengoperasikan android terbaru!”
“Gampang kok, belajar sendiri juga bisa!”
“Nggak mau, ribet kali. Aku nggak bisa. Kamu kan udah sering belajar bahasa pemrograman dan utak atik TI yang ribet itu, Nji, please bantuin ya!”
“Padahal cinta itu lebih ribet, hahaha…,” jawabku sambil tertawa.
Tidak kaku seperti bahasa pemrograman, cinta adalah hal paling ribet yang dialami setiap remaja. Bukan pengecualian untuk remaja penekun Tekhnologi Informasi (TI). Tapi mengapa orang TI selalu dicari ketika terdapat permasalahan pada komputer atau mesinnya seperti kisah dalam tulisan keluh kesah sebelumnya?
[BACA: “Kamu kan Anak TI. Plis, Benerin Laptop Pacarku Dong!” – Uh, Sakitnya…]
Kata mereka sih ribet, padahal kami para penekun TI sudah bersusah payah menciptakan teknologi yang mudah digunakan oleh pengguna awam. Kami mempelajari bagaimana kebiasaan pengguna dari berbagai latar belakang dalam menggunakan suatu produk atau perangkat lunak dan menciptakan sesuatu yang tidak ribet dan berguna bagi pengguna.
Jika dibandingkan dengan cinta, tentu saja cinta lebih ribet dibandingkan mengoperasikan produk TI. Mengoperasikan produk TI dapat dimulai dengan memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa terlebih dahulu, maturan guling dan pejati rangkap 10 ataupun dapat menggunakan Google untuk mendapatkan hasil yang pasti.
Contohnya adalah “Bagaimana mengoperasikan Android Terbaru”. Bagaimana dengan cinta? Terakhir kali aku mencari di Google tentang “Bagaimana cara berkenalan dengan seorang perempuan” dan aku berakhir pada kegagalan atau dijebloskan kedalam penjara “Zona Teman” walaupun itu sudah ngaturang pejati di Pura, apakah perlu maturan guling juga untuk bisa berkenalan dengan lancar hingga pelaminan? Hahaha.
Yang ribet itu adalah perasaan cinta, lebih ribet lagi jika cinta itu ada embel-embelnya seperti cinta bertepuk sebelah tangan, cinta bertepuk sebelah kaki, cinta bertepuk sebelah jari, cinta bertepuk sebelah hati hingga cinta bertepuk sebelah kasta, bahkan lebih parahnya lagi cinta kehalang sentana.
Ribetnya melebihi ribetnya mengoperasikan produk IT bagi orang yang tidak mau belajar, lebih ribet dari bahasa pemrograman, bahkan lebih ribet dari birokrasi pengajuan dana ke kampus untuk berangkat lomba. Karena cinta itu tidak kaku, semuanya akan berbeda jika ada harta, rupa dan tahta. Berbeda dengan bahasa pemrograman ataupun hal-hal berbau IT lainnya. Semua hal di atas tidak dipengaruhi oleh harta, rupa dan tahta sebagaimana ia mempengaruhi cinta. [T]