14 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
Para seniman Nusa Penida dalam Pawai Pembukaan PKB 2019

Para seniman Nusa Penida dalam Pawai Pembukaan PKB 2019

Nusa Ning Nusa dari Nusa Penida

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
June 16, 2019
in Khas
52
SHARES

Para seniman rakyat dari kepulauan Nusa Penida yang mewakili Kabupaten Klungkung memberi warna lain pada pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 di sekitaran Lapangan Bajra Sandi, Renon, Denpasar,  Sabtu 15 Juni 2019 sore. Dalam pawai yang dibuka Presiden Joko Widodo itu para seniman dari wilayah Kecamatan Nusa Penida itu mengusung tema Nusa Ning Nusa.

Nusa Ning Nusa sebuah penggambaran budaya adat Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, sebuah wilayah kepulauan yang terdiri dari Nusa Gede, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Keunikan dan keanekaragaman budayanya meliputi kesenian tari dan tabuh, kain tenun, kuliner, serta bahasa Bali yang khas Nusa.

Nusaning Nusa, mensinergikan dan mengkemas berbagai bentuk seni budaya di kepulauan Nusa Penida meliputi Tari Baris Jangkang (100 penari) dengan iringan gamelan Bebonangan, kober umbul-umbul (100 penari), Daha-Truna (20 orang) dan barisan Dulang Mangap/Pecalang (10 orang) dengan balutan pakaian khas Nusa Penida (kain cepuk, grodog, dan keling), simbol Kabupaten Klungkung, serta diiringi gamelan Balaganjur. 

Keseluruhannya pendukung pawai berjumlah sekitar 300 seniman dengan komposisi yang apik dalam Pawai Pesta Kesenian Bali sebagai wakil Kabupaten Klungkung.

“Kami memperlihatkan keunikan yang dimiliki Nusa Penida baik dari garapan tari maupun busana yang ditampilkan. Identitas daerah yang diperkenalkan secara luas menjadi kebanggan bersama mewarnai seni event PKB,”  kata koordinator Kontingen Kabupaten Klungkung, Dewa Ayu Wedana Asih.

Menurutnya, kontingen Klungkung menggarap kesenian yang selama ini sebagai tari sakral yang berasal dari Nusa Penida tepatnya di Dusun Pelilit. Diketahui tarian ini salah satu kesenian yang jauh berbeda dari pakem kesenian pada umumnya di Bali.  

Pembina kontingen,  I Dewa Ketut Wicaksana, mengatakan para penari memang bersemangat dan penuh gelora sehingga ia dengan  udah bisa mengarahkan para penari.  “Melihat gelora antusias mereka, maka para Pembina pun punya semangat yang sama,” katanya.

Ia menyebut kesenian Baris Jangkang Pelilit disajikan dalam pawai PKB terinspirasi dari sejarah tari ini.  “Hasil dari performance ini sangat mengagumkan, ” ujar Dosen ISI Denpasar.  

Sementara Camat Nusa Penida I Komang Wdiyasa Putra mengapresiasi performan kotingen pawai. Spektakuler, sungguh membanggakan. Hasil lelah terbayar tuntas. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu kontingen baik dari akomodasi, gladi hingga tampil di depan podium kehormatan. 

Pertama kalinya kontingen pawai diwakili secara penuh kecamatan Nusa Penida,  kesempatan yang baik ini bagian promo kita dengan keunikan kesenian dan busana khas rangrang dan cepuk.  

Garapan Nusa Ning Nusa melibatkan seniman sebagai pembina antara lain I Ketut Lanus,  Ni Ketut Suwitri,  I Dewa Gede Rai Sudiarta,  Desak Gede Bunter dan I Dewa Gede Ardha Kencana.  

Sejatah Tari Baris Jangkang

Pada zaman dahulu di Kerajaan Semarapura ada seseorang abdi (parekan) yang bernama Jro Wayan Kulit yang sehari-harinya bertugas memberi makan babi. Pada suatu saat Jro Wayan Kulit permisi untuk pulang ke Nusa Penida sekaligus memohon tempat makan babi yang berbentuk kempur yang berbahan perunggu untuk dibawa pulang ke Nusa Penida.

Kenapa tempat makan babi yang berupa kempur ini dimohon, karena menurut Jro Wayan Kulit bahwa kempur ini mempunyai kekuatan magis yang sangat luar biasa. Atas permohonan ini karena jasa dan kesetiaannya terhadap raja, akhirnya tempat makan babi yang berupa kempur itu diberikan oleh raja dan dibawa pulang oleh Jro Wayan Kulit ke Nusa Penida, tepatnya di desa asalnya yang sekarang bernama Desa Pakraman Pelilit.

Pada suatu hari terjadi penyerangan terhadap Desa Plilit oleh desa lain yang berada di sekitar Desa Pelilit. Berkat kesaktian Jro Wayan Kulit dan kekuatan kempur yang pada saat itu dibunyikan dan mencabut daun ilalang yang ditaruh di telinga Jro Wayan Kulit, akhirnya musuh pun lari jungkang jungking tidak jadi menyerang.

Terinspirasi dari kejadian itu setelah desa aman dan tentram Jro Wayan Kulit membuat tari yang dinamakan sesolahan Jangkang atau yang sekarang lebih terkenal dengan nama Tari Baris Jangkang, dimana tarian ini ditarikan setiap ada pujawali baik di Pura Desa, Pura Dalem, Pura Puseh maupun pura-pura lain yang disungsung oleh Desa Pakraman Pelilit. 

Uniknya Tarian Jangkang ini juga ditarikan atau mesolah ketika ada warga desa yang membayar kaul, dan juga tarian ini ditarikan keliling desa ketika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan di Desa Pelilit. Karena Tari Jangkang  di desa pakraman ini disakralkan oleh masyarakatnya maka setiap hari suci Buda Kliwon Ugu dihaturkan sesaji dan diupacarai berupa banten. [T]

Tags: BudayaKlungkungNusa PenidaPesta Kesenian BaliPesta Kesenian Bali 2019Seni
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Ingin Sekolah, Kubuat Sekolah; Rindu Guru, Kujadi Guru / Oleh Ni Putu Watiasih -- SMA PGRI 1 Amlapura
Esai

Ingin Sekolah, Kubuat Sekolah; Rindu Guru, Kujadi Guru

Oleh Ni Putu Watiasih -- SMA PGRI 1 Amlapura “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah” _(Ki Hajar Dewantara) ...

April 1, 2020
Ilustrasi
Esai

Gitaris Muda, Gitar Ibanez, dan Dangdut

Gitar adalah salah satu alat musik yang paling banyak diminati kawula muda Indonesia dan mungkin di dunia ini. Dari beberapa ...

December 9, 2020
Foto-foto diambil dari id.wikipedia.org
Esai

Pembina Pramuka Belum Tentu Berjiwa Pramuka

Peristiwa memilukan yang dialami oleh siswa SMP N 1 Turi, Sleman, DIY, menjadi pukulan telak bagi Gerakan Pramuka. 10 orang ...

March 1, 2020
Foto: Ole
Opini

Siapakah “I Anu” di Diri Kita, Pahlawan atau Penjahat?

PADA akhir hidup seorang manusia, dunia tidak mengenal orang yang setengah-setengah. Hitam ya hitam, putih ya putih. Pahlawan atau Penjahat. ...

February 2, 2018
Esai

Biaya Kesehatan Mahal, Siapa yang Harus Menanggung?

Kesehatan merupakan salah satu komponen pembentuk indeks komposit yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan, selain unsur pendapatan yang dikonversi menjadi daya ...

August 9, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In