Oposisi dalam khasanah politik adalah partai politik di parlemen yang memiliki posisi berlawanan dengan partai pemerintah yang berkuasa. Oleh karena itu wakil-wakil partai oposisi di parlemen sering mengritik kebijakan pemerintah yang berkuasa yang dipandang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.
Kalau partai politik bertujuan semata meraih kekuasaan, maka partai oposisi selalu mencari kesempatan untuk mengritik dan menjatuhkan pemerintah yang berkuasa untuk digantikannya, apapun yang dilakukan oleh pemerintah yang berkuasa. Kalau partai politik bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat, maka partai oposisi tidak hanya mengritik kebijakan pemerintah, tetapi juga bisa memuji kebijakan pemerintah yang sesuai dengan kepentingan rakyat.
Dalam praktik politik, oposisi bisa tampil dalam sejumlah wajah yang berbeda. Pertama, ada oposisi yang selalu mengritik kebijakan pemerintah, apapun yang dilakukan pemerintah tidak ada yang benar. Oposisi seperti ini memiliki ideologi yang berbeda dari ideologi pemerintah. Kritik-kritik yang disampaikan memang dimaksudkan untuk menjatuhkan pemerintah di hadapan rakyat dan kemudian ingin menggantikan pemerintah yang berkuasa.
Kedua, ada oposisi yang mencari kesempatan mengritik pemerintah untuk membela dan mempertahankan konstituen ideologisnya, tetapi secara formal tidak sebagai oposisi karena ikut berada di dalam pemerintahan.
Ketiga, ada oposisi yang setiap saat mengritik kebijakan pemerintah, apapun kebijakan pemerintah selalu dikritik semata untuk menjatuhkan pemerintah di mata rakyat dan ingin menggantikan pemerintah. Tetapi secara ideologis tidak menyodorkan ideologi yang berbeda dari ideologi pemerintah.
Keempat, ada oposisi yang secara formal beroposisi dan di hadapan rakyat seolah-olah beroposisi, tetapi tidak benar-benar sebagai oposisi.
Kelima, akhirnya ada oposisi yang mengritik kebijakan pemerintah bilamana kebijakan itu dipandang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. Akan tetapi bilamana kebijakan pemerintah dipandang sesuai dengan kebutuhan rakyat, maka tidak segan-segan memuji dan meminta rakyat untuk mendukung kebijakan pemerintah.
Negara demokratis Indonesia membutuhkan oposisi yang turut membangun yakni siap mengritik kebijakan pemerintah dengan argumentasi yang kuat bila kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat, tetapi juga tidak pernah ragu memuji kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat. Dengan demikian pemerintahan bisa berjalan efektif, tidak melulu direcoki kegaduhan kritik, dan rakyat bisa membedakan yang benar dan yang keliru.
Oposisi seperti ini bisa muncul apabila partai politik tidak hanya bertujuan memeroleh kekuasaan, tetapi juga dan terutama bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. [T]
Singaraja 06062019