13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Black Out Poetry: Menemu Puisi dalam Berita Koran –Catatan Puu.I.See di Canasta

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
May 30, 2019
inKhas
Black Out Poetry: Menemu Puisi dalam Berita Koran –Catatan Puu.I.See di Canasta

Peserta Puu.I.See di Canasta Creative Space

74
SHARES

Puu.I.See adalah satu program di Canasta Creative Space, Jalang Tukad Sanghyang  No.2, Panjer, Denpasar, beranggotakan kawan-kawan muda yang gemar sastra, khususnya menulis puisi.

Siapapun boleh datang untuk belajar, menulis dan berdiskusi mengenai jagat perpuisian di Indonesia dan Bali.  Bulan Mei ini merupakan pertemuan ke lima,  karena tidak ada keterikatan apapun di dalam kelompok ini, kawan-kawan yang datang pun, sangat bebas.

Ada yang hanya sekali datang, berkali-kali, ada yang sangat serius dan konsisten datang. Tapi tak apa, begitulah membangun dan resiko kelompok. Yang penting menanam benih dulu lah, akan jadi pohon besar atau sampai mana perjalanannya. 

Kali ini kami mengundang penulis muda, Wayan Esa Bhaskara untuk membagi salah satu metode kepenulisannya. Kebetulan Bli Esa menelurkan antologi perdananya beberapa waktu lalu dan satu penulis yang menekuni metode  Black Out Poetry.

Esa adalah seorang guru Bahasa Indonesia di SMK N 1 Denpasar,  metode ini menjadi sarana dalam kurikulum menulis puisi dan cukup berhasil diterapkan pada murid-muridnya, dari beberapa metode yang pernah ia coba, semisal dengan stimulus lukisan atau  mengajak muridnya ke luar ruang sekolah. 

“Dua metode sebelumnya, tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, apalagi jika menulis dari kertas kosong. Metode ini cukup baik, walau hanya mendapat dua atau tiga murid yang karyanya mendekati puisi” ujar Bli Esa sebelum memulai kelas. 

Kelas di mulai pukul 19.30 wita, semakin malam, beberapa kawan berdatangan. Menariknya tidak semua peserta berlatar belakang sastra dan penulis puisi. Ada dari teater, penata artistik, linguistik, desain grafis, dan umum. Metode Black Out Poetry adalah metode menulis puisi dengan cara mencari kata-kata dari sebuah tulisan, berita, artikel, di media cetak.



Kata-kata yang diinginkan ditandai dengan bentuk bulat atau kotak, kemudian kata yang lainnya dihitamkan (boleh juga dengan warna lainnya) seluruhnya, atau dengan membentuk visual kebutuhan penciptanya. Kata-kata pilihan itu, diharapkan membentuk kalimat yang mendekati estetika puisi, serta jauh dari isi artikel mulanya.

Bagi saya sendiri metode ini mengungkung imajinasi  penulis puisi dalam menciptakan suatu peristiwa puitis,  tapi secara teknis  penulis sudah disiapkan kata-kata dari artikel, dan mengharuskan menyambungnya, mengkoneksinya, mengukur kadar puitisnya dengan berbagai pertimbangan.

Saya sendiri sangat sulit memulainya, karena kepala saya sudah diinterpretasi bentuk-bentuk puisi romansa yang selalu saya tulis. Serta selalu terjebak dalam bantang satua (inti cerita) yang tergambar dalam pikiran. 

Tapi kalau Kikydew memiliki pemikiran berbeda. 

“Kalau saya, menulis dengan kertas kosong itu kadang-kadang terlalu banyak ide, tapi jika udah ketemu sama kertas, jadi blank dan nggak bisa nulis apa-apa. Nah metode ini, bisa mengarahkan,” kata Kikydew salah seorang peserta yang sedang belajar menulis puisi 

Ketika mulai kelas, semua khusyuk  dengan lembar korannya masing-masing. Menelaah dengan perlahan karena harus membaca secara keluruhan isi artikel terlebih dahulu, bukan langsung mengada-ngada tanpa mengerti konteks secara utuh.

Saya sendiri sampai dua kali mencoba metode ini, sementara  yang lain cukup asik dengan imajinya masing-masing, ada yang telungkup, memegang  korannya di tangan, duduk bersila sambil menerka,  ada pula yang sesekali menghela nafas karena  kesusahan dalam merangkai. Tapi tidak menyurutkan semangat para peserta untuk melaksanakan tugas. 

Satu diantaranya Bli Komang Tress yang terbiasa dengan komposisi panggung, visual art, kolase, instalasi, dan ukur mengukur ruang. Menganggap metode ini sebagai penyelamat dirinya, jika ditugaskan menulis puisi pada suatu keadaan tertentu. Dan kebiasaannya selalu bergerak dari sesuatu yang ada untuk menjadi ada-yang lebih spesial. Naaah metode ini sangat cocok untuknya, karena bahan sudah tersedia, tinggal dirangkai menjadikan ke puisi. 

“Ini salah satu metode yang menyelamatkan saya jika diharuskan untuk menulis puisi, karena saya tidak terbiasa dengan kertas kosong, dan merangkai kata adalah kelemahan saya,” jelas Bli Komang Tress, yang saat itu menggunakan baju hitam.



Lebih jauh lagi, metode Black Out Poetry ini juga tergantung dari jenis berita yang digunakan. Karena karakter berita juga menentukan diksi-diksi yang dipakai, misalnya berita ekonomi diksinya akan banyak istilah ekonomi dan jabaran angka, berita budaya akan bertaburan kata-kata yang mendekati kesenian dan keseharian, berita kriminal dengan deskripsi pelaku, korban, kekerasan serta berbau provokatif, begitu pula berita politik dan lainnya.

Nah karakter berita ini juga sebagai keuntungan sekaligus kelemahan, jika diksinya susah, cara mengkoneksinya pun perlu berfikir berat, sementara untungnya adalah memunculkan kemungkinan metafora-metafora yang tidak diperkirakan. 

Di sisi lain, Satyawati yang sedang menempuh pascasarjana Lingusitik di Universitas Udayana, melihat metode ini sebagai upaya rekonstruksi kata-kata dari makna awalnya. Sebab ia hadir sebagai makna baru ketika digabungkan dengan kata lain, yang sebenarnya berjauhan.

Rekonstruksi ini akan berhasil jika penulisnya memiliki kecermatan, kejelian, dan harus berulang di lakukan. tidak memandangnya sebagai metode saja, tapi memang cara untuk membuat puisi.

Bagi saya sendiri, metode ini merupakan salah satu cara untuk memecah kebuntuan ide seniman. Serta memunculkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam mencipta puisi. Hanya saja jika tidak ada yang serius atau seseorang yang menekuni ini, ya akan menjadi refrensi cadangan saja, bukan hal primer. Siapa yang akan menjawabnya,? 

Tergantung ane nyak gen sih… [T]

Tags: beritaCanasta Creative Spacemedia massaPuisi
Previous Post

Mau Tahu Seberapa Serius & Asyik Pemuda Bali Jadi Petani? -Tengok Farmer Camp di Pancasari

Next Post

Titip Rindu untuk Pengantin Generasi Muda Hindu

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Belajar Menawar Harga-harga di Pasar Tradisional

Titip Rindu untuk Pengantin Generasi Muda Hindu

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co