2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kematian, Kajang dan Jiwa

Mas RuscitadewibyMas Ruscitadewi
May 27, 2019
inEsai
Kematian, Kajang dan Jiwa

Mas Ruscitadewi

297
SHARES

Kematian mungkin menakutkan bagi sebagian besar orang, tapi bagi tidak bagi yang lain. Terutama bagi orang-orang yang telah sangat memahami roh. Konon bagi orang yang seperti itu kematian tak ubahnya seperti pindah rumah, meninggalkan rumah lama untuk kemudian tinggal di rumah yang baru.


Kalau benar kematian tak ubahnya pindah rumahnya jiwa ke rumah jiwa yang baru, maka tentu saja rumah baru ini diharapkan lebih baik, lebih menyenangkan dan membahagiakan. Selain itu, seperti layaknya orang yang pindah rumah, semestinya dilakukan dengan penuh semangat dan rasa bahagia. Tapi, rasa-rasanya sangat jarang di jaman ini, kita menyaksikan bahkan mendengar semangat dan kesumbringahan seseorang yang akan mati.

Yang sering kita lihat, dengar dan tahu bahwa kebanyakan orang seperti tidak nyaman untuk menuju kematian. Banyak yang menunda dengan berbagai cara dan alasan dan bila perlu menolaknya. Ya banyak yang tetap ingin menjadikan dunia nyata ini sebagai rumah bagi jiwanya. Keinginan ini tidak salah, karena kita sebagai manusia memang tidak banyak yang memahami bagaimana caranya untuk memindahkan jiwa dari rumah ini ke rumah yang lain.

Selain itu, kitapun banyak yang tidak tahu dan tidak mengenali jiwa yang ada dalam diri sendiri. Saking tidak kenalnya, bahkan ada diantara kita yang merasa bangga saat ada jiwa-jiwa lain yang bertamu, bahkan kita dengan senang hati mengundangnya untuk hadir.

Di rumah jiwa kita, dalam badan yang hidup dalam alam yang sering disebut bumi, kita juga hidup bersama dengan orang-orang berpengetahuan dan suci, yang konon sangat paham hal ikwal tentang jiwa. Di Bali, orang-orang suci ini dipercaya mempunyai kemampuan untuk mengantarkan  jiwa si mati agar sampai ke rumahnya yang baru, atau paling tidak mengantarkan jiwa si mati agar tak tersesat di jalan. 

Terkait dengan kematian dan jiwa, saya jadi ingat cerita seorang teman yang kebetulan dianugrahi penglihatan menembus alam yang lain. Dalam penglihatannya, ketika neneknya meninggal, jiwa si nenek konon berkumpul di sebuah tempat yang serupa pura  lengkap dengan tempat seperti pasraman dengan stratifikasi sosial yang jelas.

Selain melakukan pekerjaan biasa seperti saat hidup di dunia, jiwa-jiwa si mati tersebut juga diberikan pelajaran tentang aksara bali. Makin menguasai aksara Bali, konon makin tinggilah kelas dan status yang bersangkutan. Sampai di sini saya protes, merasa cemburu dengan teman-teman yang tamatan sastra Bali dan Jawa Kuna dan penekun lontar yang tentu saja lebih menguasai aksara Bali. Tentu saja protes saya tidak ditanggapi teman saya yang bisa melihat, tapi hati dan pikiran sayalah yang dengan aktif mencari jawaban-jawabannya.

Akhirnya untuk sementara saya merasa menemukan hubungan kelas dengan penguasaan aksara Bali terkait dengan penggunaan kajang pada saat upacara pengabenan. Mungkin kajang yang bertuliskan aksara Bali itu berfungsi sebagai kunci energi sebuah ruang tertentu di alam sana. Peningkatan kemampuan dalam aksara Bali, mungkin secara otomatis mengubah struktur kunci energi, yang terhubungan dengan kelas ruang tertentu.

Sampai di sana saya merasa sungguh kagum kepada penemu teknik sistem kajang, dengan jenis aksara Bali tertentu mampu menuntun jiwa ke sebuah tempat agar tak liar dan bergentayangan. Tapi pertanyaannya adalah bagaimana jika seseorang yang mati itu ingin ke tempat lain, ke tempat yang tanpa sekat dan tanpa kelas?  Bisakah kajang itu mengantarnya ke tujuan?

Sepertinya tidak. Seperti layaknya sebuah perusahan deplover yang menjual villa, maka kunci yang diberikan hanya berlaku untuk ruang-ruang villa milik perusahan itu, yang disesuaikan dengan harga yang dibayar oleh pembeli. Dan sebagai pembeli, ia hanya berhak atas villa sesuai dengan aturan pengembang.

Dan pembeli tetaplah pembeli, pemilik hanya satu villa, termasuk juga keluarga dan keturunannya, sedangkan pengembang akan tetap menjadi pengembang, juga keluarga dan keturunannya. Siklus itu akan tetap berulang dan berulang, kecuali ada pembeli yang sangat kaya dan cerdas sehingga dengan penuh perjuangan akhirnya bisa menjadi pengembang.

Kenapa kajang yang bertuliskan aksara tertentu, bisa menuntun atau mempengaruhi jiwa? Adakah cara membebaskan jiwa dari kajang, dari aksara dan dari pesona para pengembang?  

Jawabnya karena kajang, adalah aksara, yang juga adalah bentuk, yang ditemukan oleh kecerdasan pikiran, dipelihara oleh tradisi. Bentuk dan kecerdasan pikiran adalah kualitas atau lapis 4 dalam proses penciptaan. Dalam patanjali rajayoga dijelaskan tentang proses penciptaan dunia, yang pada prinsifnya menjelaskan tentang lapis-lapis kemurnian dalam penciptaan.

Yang paling prinsip dan murni adalah ratri atau kegelapan kosmik, tempat brahma dan atman berstana bersama yang disebut herdya yang ada di ulu hati, pada kedalaman jiwa. Lapis kedua ditempati oleh nafas, lapis ketiga yang merupakan pengembangan dari nafas dari sesuatu yang hidup adalah indria, yang menciptakan sentuhan, bentuk, warna, cahaya, suara, dan bau.

Dari bentuk tercipta aksara, dari suara tercipta mantra. Kajang adalah turunan dari kemurnian bentuk dan suara, maka yang bisa dipakai untuk menerobos kepekatan sebuah energi adalah energi yang setara, sehingga bisa membentuk perusahan deplover baru, atau dengan energi yang lebih murni darinya, bisa energi lapis 3 atau syukur-syukur lapia 2 atau 1.

Usaha ini tentu saja bisa dilakukan bagi orang-orang yang ingin bebas mencari rumah baru bagi jiwanya. Rumah-rumah baru yang membebaskan, bukan yang mengantarkan pada siklus dan berulang dan berulang lagi.  [T]

Tags: aksarafilsafathindukematian
Previous Post

Tak Ada Kesejahteraan Tanpa Desa di Anugerah Jurnalisme Warga 2019

Next Post

Keep Being You. Be Authentic.

Mas Ruscitadewi

Mas Ruscitadewi

Sastrawan, dramawan, pecinta anak-anak. Penggagas berbagai acara seni-budaya di Denpasar termasuk Bali Mandara Nawanatya yang digelar pada setiap akhir pecan selama setahun.

Next Post
Keep Being You. Be Authentic.

Keep Being You. Be Authentic.

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co