Hay, rekan-rekan guru honorer di seluruh penjuru jagat Indonesia, masih lancarkah sistem pencernaan kalian hari ini? Semoga kita semua tetap bernapas dalam keadaan yang sehat, selalu berkecukupan, gaji lancar, dan selau berbahagia.
Dalam kesempatan ini ijinkan saya memaparkan sebuah harapan tentang kehidupan, nasib, serta tanggung jawab pemerintah terhadap warganya yang bekerja sebagai guru honorer.
Tanggal 17 April 2019 Indonesia melaksanakan pesta demokrasi serentak untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, beserta Wakil-wakil rakyat dari satuan terkecil hingga tingkat nasional. Semua calon dari kelas caleg ecek-ecek sampai dengan presiden tentu memiliki program serta segudang janji-janji (manis) politik untuk memengaruhi masyarakat agar dengan iklas memilihnya.
Maka, janganlah sampai salah pilih, pilihlah yang benar-benar mewakili naspirasi rakyat, khususnya aspirasi guru honorer.
Saya pribadi sebagai seorang guru honorer tentu menitipkan harapan besar terhadap wakil-wakil rakyat yang terpilih, harapan itu mengenai perbaikan nasib dan kehidupan saya. Meskipun sebenarnya saat ini saya merasa berkecukupan dalam hidup ini, namun tetap saja saya ingin merasakan tenangnya memiliki rumah pribadi, nikmatnya mengendarai mobil pribadi, serta asiknya traveling bersama pasangan, meskipun saya hanya seorang guru honorer.
Semua harapan saya itu pasti akan terwujud jika suatu nanti wakil-wakil rakyat turut andil dalam memperjuangkan aspirasi guru honorer, misalnya gaji guru honorer yang kecil ditingkatkan menjadi 5 juta per bulan, atau minimal sesuai saja dengan UMK daerah masing-masing, atau dilakukan pengangkatan guru honorer menjadi guru PNS. Sayang sekali sampai saat ini semua itu terasa fana dan menjadi fatamorgana yang sia-sia.
Banyak guru honorer menuntut hal tersebut, namun saya tidak akan melakukannya. Saya tidak akan menuntut kenaikan gaji atau diangkat menjadi guru PNS, saya tahu semua itu terlalu muluk-muluk dan berlebihan, (semua itu hanya mimpi, Nak, sadar! Sadar! Sadar!).
Harapan saya sederhana saja, suatu hari nanti, presiden, wakil presiden, serta seluruh wakil rakyat pilihan bangsa membuat dan merealisasikan program-program yang berpihak dan fokus terhadap guru honorer, program-program khusus memperbaiki nasib guru honorer.
Salah satu program yang menurut saya bagus dan tepat sasaran untuk kaum-kaum guru honorer yaitu, pemerintah mengadakan pinjaman ramah dan santun khusus untuk guru non-PNS, sistemnya adalah dengan menggulirkan dana kepada bank-bank BUMN yang kemudian bisa dipinjam oleh guru-guru non-PNS dengan bunga yang amat sangat rendah sekali banget (kalau bisa sih, tidak berbunga) dan memiliki tenor yang amat sangat panjang sekali banget, tidak ada denda jika telat mengembalikan (sama seperti gaji yang tidak punya denda kepada pemerintah saat telat datangnya).
Dana pinjaman tersebut bisa mencakup Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor, dan pinjaman dana pengganti gaji yang telat agar guru honorer tetap bisa liburan meski gaji belum teralokasikan.
Selain program tersebut, pemerintah juga mestinya memberikan kebijakan berupa layanan bayar pajak yang lebih murah kepada guru honorer, terutama pajak kendaraan bermotor, lalu memudahkan izin usaha untuk guru-guru non-PNS yang ingin berwirausaha tanpa meninggalkan pekerjaan guru, kemudian mengurangi beban administrasi guru non-PNS, serta memberikan keleluasaan untuk mengambil pekerjaan lain saat tidak ada jam mengajar di sekolah.
Huuuuuhhh, sesederhana itulah harapan saya sebagai seorang guru honorer kepada Presiden, Wakil Presiden, dan Wakil Rakyat pilihan Bangsa Indonesia. Semoga saja ke depannya pemerintah Indonesia bisa jadi lebih waras dan bisa membaca tulisan harapan ini, sehingga apa yang saya harapkan bisa diwujud dalam bentuk kebahagiaan.
Terimakasih telah membaca tulisan yang tidak berfaedah ini, saya berpesan kepada semua masyarakat Indonesia, terutama guru honorer di segala penjuru jagat raya agar tetap tabah menjalani kehidupan, tetaplah ikut pemilu dengan damai agar terlaksana demokrasi Indonesia. Jangan sampai bertikai soal pilihan wakil-wakil rakyat, karena percayalah, siapapun yang engkau pilih, setiap hari Senin tetaplah akan apel upacara bendera dan mengheningkan cipta.
Jangan lupa bernafas untuk kehidupan lalu mengimbangi dengan kerja keras agar segera bisa beli rumah pribadi walau nyicil, beli mobil pribadi juga nyicil, yang penting tetap buanglah sampah pada mantannya (uppss tempatnya).
Salam Ngonor,
HOROR CUK,
Emboeng Arishinta Poetra