26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Buku BAHAJA MINOEMAN KERAS serta DAJA OEPAJA MENDJAOEHINJA oleh J. KATS. Dikeloewarkan oléh BALAI POESTAKA Weltevreden - 1920.

Buku BAHAJA MINOEMAN KERAS serta DAJA OEPAJA MENDJAOEHINJA oleh J. KATS. Dikeloewarkan oléh BALAI POESTAKA Weltevreden - 1920.

Arak & Boemi Poetra #Catatan Harian Sugi Lanus

Sugi Lanus by Sugi Lanus
March 17, 2019
in Esai
330
SHARES

Kadang ada yang bertanya: Apakah arak bagian dari budaya Bali?

Jawaban singkat saya biasanya begini:

Arak dahulunya banyak digunakan untuk pengobatan. Contoh dalam lontar Usada Cukildaki dan lontar Usada Tenung Laya menyebut Arak sebagai media pencampur obat. Arak konon dibawa ketika perang sebagai penahan sakit kalau luka, kena tombak, atau pembunuh kuman yang efektif ketika terluka.

Arak sejarahnya bukan minuman harian yang dipakai mabuk-mabukan di jalan atau sembarang tempat. Arak menjadi bagian kehidupan pedesaan Bali ketika Bali masih tidak ada motor dan mobil.

Poster diskusi di Rumah Sanur tentang bagaimana minum tapi bertanggungjawab. Bertanggung jawab pada keselamatan diri, keselamatan orang lain, dan menghormati ketentraman masyarakat sekitar. Drinking responsibly.

Arak menjadi sangat membahayakan ketika dicampur dengan mobil dan motor: Minum arak lalu naik motor. Minum arak lalu nyetir truk. Arak aman-aman saja kalau dalam kesendirian dan tidak dalam kerumunan atau dalam berkendaraan. Karena kendaraan bermotor tidak ada dulu di jaman kerajaan atau jaman sebelum kemerdekaan, jadi arak ya aman-aman saja. Sekarang kasus kecelakaan karena alkohol cukup signifikan di Bali. Jadi bukan soal haram, tapi bisa mencelakai (harm).

Dulu orang Bali minum di acara-acara khusus saja dan tidak naik mobil atau motor pulangnya, paling jalan kaki atau minum di tetangga. Kalau mereka terjatuh mabok juga hanya masuk selokan atau terantuk pematang sawah. Jadi tak ada data sebelum kemerdekaan orang Bali mati minum arak naik motor. Sekarang? Arak dicampur naik motor yang sangat membahayakan.

Terlebih sekarang Arak membutakan dan membunuh karena dicampur metanol Dicampur obat nyamuk. Dicampur penguat dll. Dulu tidak ada pebisnis dan distributor main-main melipatganda keuntungan dengan mencampur alkohol obat lupa atau metanol lainnya sehingga tidak ada orang Bali sebelum kemerdekaan mati karena arak metanol.

Budaya minum juga dulu diawasi oleh teman-teman di desa, di penggak, tiga bulanan, atau pernikahan. Minum dengan tetangga dan keluarga, ketawa-ketawa, dan tidur di tempat. Sekarang anak-anak minum di trotoar atau depan ruko yang tutup, dengan orang yang tidak dikenal atau malah bertanding, jadi tidak saling jaga, tapi adu jago campur obat nyamuk, dll berujung maut mati karena oplosan atau mati kebut-kebutan dan kecelakaan akibat usai minum di trotoar langsung naik motor.

Yang harus diregulasi adalah bagaimana menurunkan resiko-resiko tersebut. Jadi harus diawasi peredaran dan tempat-tempat mana saja boleh minum. Arak bukan hanya urusan berjualan ke wisatawan asing, tapi faktor resiko dampak mematikan dan budaya minum tak bertanggungjawab ini harus diregulasi dan ditegakkan dengan team khusus.

Mesti ada penyuluhan bagaimana berkesadaran untuk tidak mengendarai setelah menegak minuman beralkohol. Harus ada penegakan bahwa 21 tahun baru seseorang secara hukum dianggap legal minum minuman beralkohol, dan sebelum itu melanggar.

Bazar di desa-desa di Bali pun harus memikirkan dampak dan aturan hukum ini.

Kalau mau mulai, mulailah ketika buat bazar di banjar/desa dengan membuat ruang khusus dewasa di atas 21 tahun yang ada alkoholnya, dan ruang atau meja-meja non alkohol.

Itulah jawaban singkat saya.

Lalu pertanyaan lain muncul: Semenjak kapan ada pelarangan atau mulai ada kepedulian terhadap bahaya alkohol?

Saya menemukan buku tertua berbahasa Melayu (terjemahan Belanda) yang saya temukan khusus terkait kepedulian alkohol ada dicetak di tahun 1920.

Judulnya:

BAHAJA MINOEMAN KERAS serta DAJA OEPAJA MENDJAOEHINJA oleh J. KATS. Dikeloewarkan oléh BALAI POESTAKA Weltevreden – 1920.

Silahkan simak pendahuluannya:

PENDAHOELOEAN

Mengeloewarkan kitab ini ijalah dengan doewa maksoed, pertama: akan memberi pemandangan jang ringkas tentang masalah minoeman keras, teroetama sekali dapat dipakai oentoek Hindia-Belanda dan bergoena sekali bagi orang-orang jang hendak mengetahoeinja; dan kedoewa: akan memberi keterangan bagi goeroe-goeroe Boemipoetera jang hendak memperkatakan perkara ini pada waktoe ija mengadjar.

Segala jang dipergoenakan oentoek karangan ini teroetama sekali diambil dari kitab jang bernama „Het alcohol-vraagstuk”, karangan toewan Dr. H. Buringh Boekhoudt, jang disoedahkan oléh toewan „A. J. van der Weyde” (dikeloewarkan oléh G. J. Slothouwer di Amersfoort), dan djoega dari Rapport toewan A. J. N. Engelenberg, Residén Bangka dan daérah ta’loeknja tentang pemeriksaannja (alcohol-enquête) dalam tahoen 1915; dalam pada itoepoen ada lagi diperhatikan isi nota (soerat) tentang hal ini karangan toewan Hoofdinspecteur der In- en Uitvoerrechten en Accijnzen (pebijan) di’alamatkan kepada Pemerintah, dan tertoelis pada tanggal 13 boelan Augustus tahoen 19172). Atoeran karangan ini hampir sama benar dengan karangan toewan Dr. H. Buringh Boekhoudt itoe.

Barang sijapa hendak mengetahoei lebih djaoeh hal alcohol jang ada di Hindia Belanda ini dan apa-apa nasihat (keterangan jang telah diberi oléh beberapa toewan-toewan atau perkoempoelan-perkoempoelan dalam hal mentjegah ketagihan minoem alcohol itoe, baiklah ija membatja rapport toewan Engelenberg itoe.

Akan tetapi haroeslah diingat djoega djoemlah-djoemlah tentang banjaknja alcohol jang terseboet dalam rapport itoe beloemlah djoemlah jang sebenar-benarnja, karena:

1. djoemlah djiwa koerang terang;

2. banjak alcohol jang dibawa orang masoek ke Hindia ini dalam satoe-satoe tahoen berlain-lainan, jaïtoe sebab berhoeboengan dengan pelbagai matjam keadaan (misalnja: dalam tahoen 1892 ada kira-kira 600.000 liter lebih banjak dibawa orang ke Hindia ini dari pada dalam tahoen 1891 dan 1893, sebabnja ij al ah karena ada maksoed Pemerintah akan mempemaik bija minoeman keras jang dibawa masoek ke Hindia ini.

3. Oléh toewan Engelenberg itoe ta’ tetap dimasoekkannja dalam perhitoengannja barang-barang tiroean (lantjoeng), jang atjap amat dipergoenakan toewan-toewan saudagar (oemp: sekarang atjap amat arak itoe didjoewal orang akan djadi tiroean jenever (sopi), cognac (berendi) whisky.(wesM) jang datang dari Eropah jaïtoe sesoedah dipermatjam-matjamkannja dahoeloe. (Lihatlah bab V dalam karangan ini!). Sepatah lagi dari hal isi karangan ini!

Bahwa sanja adalah pelbagai matjam keberatan jang dirasaï orang bilamana ija hendak memperbintjangkan sesoewatoe hal, jang boléh dikatakan masih „baroe” bagi Boemipoetera ini.

Lebih dahoeloe haroeslah diterangkan kepada pembatja apaapa jang akan diperkatakan itoe, kemoedijan haroeslah kita bekerdja dengan seringkas-ringkasnja, goenanja akan mendjaga soepaja pembatja-pembatja, jang beloem mengetahoei beberapa hal, djangan bertjabang pikirannja; djikalau demikijan nistjajalah koerang tadjam makan karangan kita. Sebagai poela ta’ perloe lagi kepada si pembatja itoe dengan setjoekoeptjoekoepnja diterangkan akan keadaan alcohol ini, karena dalam beberapa hal djaoeh- sekali berlainan keadaan di Hindia ini dengan keadaan jang di Eropah.

Berhoeboengan dengan jang terseboet diatas, maka dalam kitab ini hanja dengan ringkas sadjalah diperkatakan halhalnja jang oetama; jang dinjatakan benar ijalah jang perloe sadja dan perkara-perkara jang soedah ‘oemoem dipandang sah. Dalam pada itoepoeri tijadalah poela diloepakan oedjoed karangan ini.

Maka adalah djoega termaksoed akan memperkatakan pasal ini lebih djaoeh dalam soerat jang beloem berwaktoe-waktoe atau dalam boekoe sebaran (brochure, batja: brosjoer), jaïtoe tentang beberapa bahagian-bahagiannja jang amat penting. Djika hendak membatja soerat dan boekoe sebaran jang akan diadakan itoe, maka kitab inipoen boléhlah didjadikan sesoewatoe penoendjoek djalan (voor studie) bagi itoe. Barang sijapa jang telah mengetahoei isi kitab ini, nistjajalah dengan lekas sadja ija mengerti atau tahoe akan segala isi karang-karangan itoe, jang dalamnja lebih djaoeh diperkatakan bahagian-bahagian pasal itoe, serta ada poela diperbintjangkan keadaan-keadaan di negeri asing.

PENDAHOELOEAN, Buku BAHAJA MINOEMAN KERAS serta DAJA OEPAJA MENDJAOEHINJA oleh J. KATS. Dikeloewarkan oléh BALAI POESTAKA Weltevreden – 1920.

Catatan kaki dari pendahuluan ini:

1) Djikalau oentoek jang sedemikijan, kitab inipoen boléhlah didjadikan soewatoe tambahan jang amat perloe bagi kitab Pantja Warna jang kelima karangan jang mengarang kitab ini djoega. Dalam kitab jang terseboet itoe pasal ini hanja dengan ringkas sadja diperkatakan sekadar perloe bagi sekolah rendah Boemipoetera sadja.

2) Kalau hendak menjelidiki perkara alcohol ini boléh bergoena benar keterangan toewan A. Don dan Th. W. van der Woude. „Het boek van den alcohol” namanja, (tjétakan kedoewa, Amsterdam, oléh S. L. van Looy).

J. Kats adalah ahli Bahasa Kawi (Jawa Kuno) yang ternama. Karya terkenalnya adalah “Sang Hyang Kamahayanikan: Oud-Javaansche Tekst mit Inleiding, Vertaling, en Aanteekeningen”. Diterbitkan oleh penerbuit: ‘s-Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1910. [T]

Catatan Harian 17 Maret 2019

Tags: arakarak baliBelandaBukuminuman beralkohol
Sugi Lanus

Sugi Lanus

pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
ILustari tatkala.co | Nana Partha
Esai

Tubuh Tanpa Makan

Bukan tanpa alasan jika Bhagawan Wararuci menyebut ucapan Bhagawan Byasa ada pada setiap ajaran. Baginya, ajaran Bhagawan Byasa seperti cahaya ...

May 26, 2020
Pementasan Teater Ilalang di Bali Mandara Nawanatya, Taman Budaya Denpasar, Sabtu 13 Mei 2017
Kilas

Pentas Teater Ilalang dan Komunitas Mahima: Pertunjukan Bagus, Hanya Kurang Pengayaan

TIBA-TIBA ada seseorang yang masuk dalam kerumunan banyak orang. Seseorang itu mengaduh, terus mengaduh. Orang-orang yang berkerumun itu ragu-ragu apakah ...

February 2, 2018
Anak-anak pengungsi Gunung Agung di Rendang Karangasem saat workshop menulis puisi
Khas

Anak-anak, Puisi, dan Pengungsi

KEPALA sudah rebah lelah di atas bantal sementara guling telah dalam dekapan saat tiba-tiba teringat harus mengabadikan pengalaman hari ini ...

February 6, 2018
Ulasan

Isotopi Kerusakan Lingkungan Hidup dalam Puisi “Dongeng dari Utara” karya Made Adnyana Ole

. Dongeng dari Utara . Di utara, Ibu Kebun kaktus, hutan bersuara liar Punggung bukit hitam. Orang-orang Atas memburu titik ...

April 25, 2019
Google
Esai

Catatan Harian Sugi Lanus: Desa Plaga, Kapulaga dan Bunga Mpu Bahula

  JIKA memasuki Desa Plaga (di Kecaman Petang, Badung, Bali), silahkan pelan-pelan, jika perlu berhentilah, jika beruntung akan berjumpa dengan ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Menjangan Seluang [Foto: Michael Gunther]
Esai

Kenapa Orang Bali Tidak Memuja Arca-Lukisan Penulis Kitab?

by Sugi Lanus
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In