7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Taufikur Rahman Al-Habsyi: Puisi Adalah Rumah Tempat Saya Menemui Ibu

Ahmad Anif AlhakibyAhmad Anif Alhaki
March 16, 2019
inKhas
Taufikur Rahman Al-Habsyi: Puisi Adalah Rumah Tempat Saya Menemui Ibu

Taufik baju hijau saat diskusi puisi Compok Basi, Singaraja

27
SHARES

“Puisi adalah rumah tempat saya menemui ibu. Karena di dalam rumah itu saya bangun segenap rasa, maka bergetarlah saya menuliskannya. Setelah ibu saya pergi, Tuhan telah menitipkan kesedihan, dan saat itulah saya membangun kesedihan di dalam puisi,”

.

Itulah jawaban dari Taufikur Rahman Al-Habsyi ketika ada seorang sahabat bertanya apa itu puisi dan kenapa dia menulis puisi. Entah itu jawabannya adalah puisi lisan tersendiri atau hanya sekadar rancauan belaka saja, saya tidak berani untuk menundukkan perkara itu secara pasti. Namun, secara subjektif, saya dapat mengatakan kalau perkataan dia itu adalah puisi.

***

Sebelumnya, izinkanlah saya terlebih dahulu untuk mengatakan kepada saudara-saudara sekalian bahwa tulisan ini saya tulis karena adanya kegiatan diskusi dari sebuah perkumpulan kecil bernama Compok Basi sebuah perkumpulan kecil-kecilan yang dirancang oleh seorang mahasiswa aktivis dari Probolinggo bernama Ahmad Nur Amin.

Pada 15 Maret 2019, Jumaat malam kemarin, Compok Basi melakukan kegiatan diskusi dengan tema Bincang Puisi di sebuah kafe di Singaraja. Kegiatan tersebut dimoderatori langsung oleh Ahmad Fanani alias Karni Ilyas muda alias moderator tetap di Compok Basi, dan diisi oleh dua orang pemantik keren.

Pemantik pertama adalah B.B. Soegiono, penulis buku kumpulan puisi Saga Mentari, dan pemantik kedua adalah Taufikur Rahman Al-Habsyi, seorang penyair muda yang sudah menebar puisinya ke beberapa media, serta penulis puisi Irlya dalam ontologi puisi Sabda Palon, sebuah buku yang mana banyak tercatat nama-nama penyair besar Indonesia di dalamnya.

Kegiatan Bincang Puisi itu, pertama-tama dibuka oleh pemoderator dengan membacakan puisi Aku Berlindung Kepada Rindu karya Taufikur Rahman Al-Habsyi, dengan suara yang sedikit gagap tapi menarik sekali bagi kami ketika mendengarkan. Pembacaan puisi tersebut dilakukan oleh Ahmad Fanani dengan sangat serius. Setelah itu, tepuk tangan kami, sahabat-sahabat Compok Basi, serentak heboh sebagai tanda telah berakhirnya pemoderator membacakan puisi.

Setelah usai membacakan puisi, kemudian pemoderator mengemukakan beberapa kata pengantar, seperti pengenalan pemantik walaupun sebenarnya kami di sana sudah pada kenal, pengenalan karya-karya pemantik, serta pengenalan karya-karya pemantik yang ada di media sosial. Ini tidak berlangsung dengan lama, karena waktu dan kesempatan menyampaikan materi pun kemudian diserahkannya kepada pemantik sebelum dilakukan sesi diskusi bersama.

Pemantik pertama, B.B. Soegiono, dia menyampaikan tentang konsep puisi berdasarkan ajaran-ajaran di dalam pendidikan tidak sepenuhnya dapat menyimpulkan hakikat puisi itu sendiri,

“Hakikat dan arti puisi itu sendiri tidak dapat saya paripurnakan di dalam pendidikan. Puisi itu bukan sekadar bahasa yang indah-indah, meskipun bahasa puisi itu indah. Puisi tidak sekadar bahasa, tapi dia adalah kemisteriusan,”

B.B. Soegiono tidak setuju kalau arti puisi itu hanya dipandang sebagai bahasa yang indah saja, karena menurut dia sendiri arti dari puisi itu adalah kemisteriusan. Arti puisi itu lebih bisa dimengerti dengan rasa karena puisi itu sendiri merupakan persoalan rasa.

Sedangkan pemantik kedua, Taufikur Rahman Al-Habsyi, dia lebih kepada pengalaman apa yang sudah dia alami. Berkenaan dengan itu, Taufikur Rahman Al-Habsyi mengartikan puisi seperti ini,

“Puisi adalah rumah tempat saya menemui ibu. Karena di dalam rumah itu saya bangun segenap rasa, maka bergetarlah saya menuliskannya. Setelah ibu saya pergi, Tuhan telah menitipkan kesedihan, dan saat itulah saya membangun kesedihan di dalam puisi,”

—–

Tulisan Taufik tentang Ibu:

  • Harapan 2018: Kuajak Ibu ke Bali, Lihat Kos dan Kampusku, Tapi Tuhan Mengambilnya

—–

Ini adalah jawaban Taufikur Rahman Al-Habsyi atas pertanyaan seorang sahabat Compok Basi tentang bagaimana pendapat dia mengenai arti puisi dan kenapa dia menulis puisi.

Jawaban tersebut kemudian disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Entah kenapa, saya sendiri terpaku dengan jawaban ini, saya pun mencatatnya di dalam buku catatan, dan sekarang ini saya tulis ucapan itu di dalam tulisan saya yang tidak apik ini.

Taufikur Rahman Al-Habsyi juga menceritakan kalau puisinya terlahir karena seorang ibu. Kekuatan puisinya itu bukanlah karena dia yang menuliskan, tapi karena ada seorang ibu di balik puisi-puisi itu, ialah ibu yang sudah pergi. Ia merasa Tuhan menitipkan kesedihan sehingga sampai pada akhirnya dia mampu membangun kesedihan itu menjadi puisi-puisi.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Compok Basi bisa berjalan dengan baik. Banyak sahabat-sahabat Compok Basi yang membacakan puisi-puisi di kafe tempat kegiatan diskusi itu dilakukan. Bahkan ada juga yang membacakan statusnya sendiri yang dia anggap sebagai puisi untuk sementara saja.

Akhirnya kegiatan diskusi usai. Pembicaraan itu ditutup oleh masing-masing pemantik. B.B. Soegiono menutup dengan cara membacakan satu puisinya. Sedangkan Taufikur Rahman Al-Habsyi menutup dengan membagikan pengalamannya ketika menulis puisi. [T]

Tags: Compok BasiibuPuisiSingarajaUndiksha
Previous Post

Puisi-puisi I Wayan Sumahardika# Elegi Koper Tua

Next Post

Menikah Saat Kuliah: Pupuslah Mimpi Masa Muda, tapi Kini Aku Punya Tujuan

Ahmad Anif Alhaki

Ahmad Anif Alhaki

Biasa dipanggil Anif. Lahir di Sumatera Barat. Saat ini berstatus sebagai mahasiswa di jurusan Penidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali. Tak tahu hobinya apa, tapi merasa senang menulis.

Next Post
Menikah Saat Kuliah: Pupuslah Mimpi Masa Muda, tapi Kini Aku Punya Tujuan

Menikah Saat Kuliah: Pupuslah Mimpi Masa Muda, tapi Kini Aku Punya Tujuan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co