15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Winar Ramelan# Perempuan Peramu Puisi

Winar RamelanbyWinar Ramelan
March 10, 2019
inPuisi
Puisi-puisi Winar Ramelan# Perempuan Peramu Puisi

Erawan vs Penyair Sejati: "Salvation of the Soul", Ritus Bunyi Kata Rupa. Karya Nyoman Erawan. (Foto: Agus Wiryadi)

14
SHARES

PEREMPUAN PERAMU PUISI

Andai masa silam tak membagikan luka dan membuat purnama terasa ringkih dan lengang di mataku. Mungkin hari ini aku tak pernah mampu menjahit robekan-robekan waktu.


Andai aku tak pernah merasai suguhan ubi kayu rebus dan teh pahit. Mungkin hari ini aku akan menyalahkan jam dinding yang setiap detiknya menanjak pada luka.

Sedang yang paling sakral pernah kupersembahkan. Sebentuk ingatan pada silam telah kupenjarakan. Agar ia tak lagi memamerkan taringnya lalu menerkamku

Aku selalu ingin yang hari ini. Menjadi perempuan peramu puisi. Merangkainya ketika kata-kata tak mampu lagi kuobral dengan suara. 


Ketika dada teraduk oleh peristiwa demi peristiwa yang menyakitkan. Ketika aku duduk dalam sunyi dan memujinya tanpa batas. Dan melihat dari balik tirai bayang matahari yang mencoba mengangkangi dunia.

PEREMPUAN PENYANDING KOPI

sering aku menziarahi malam dengan membuat denting pada gelas yang beradu
sebagai tanda sulang, bahwa aku masih berjaga
denting akan memecah bisu yang tanak
karena angin pun telah lindap ke utara untuk menjemput gigil
agar memenuhi ruang senyap

namun hatiku bukanlah kota sunyi, yang menenggelamkan riang menjadi sejarah
hingga kegembiraan hanya menjadi cerita purba yang adanya di buka tua
dengan halaman- halaman usang dan kusam

aku adalah perempuan dengan menyanding kopi hitam
yang selalu mengharap bahwa fajar akan memantul

ketika mataku bersitatap dengan legamnya
bayang kehangatan akan muncul, saat bibirku sentuh cairannya

rasa yang melegakan, akan membuka lorong kerongkonganku
lalu berkelindan di dada
biar jantungku turut serta berirama
membuat ritme teratur dengan nuansa bahagia

PEREMPUAN PELUKIS BUNGA

Ini bukan mimpi, ketika Mahakala menuntunku pada sebuah kanvas besar. Menggoreskan warna air, warna tanah, warna daun dan warna bunga.

Teratai telah tumbuh dan mekar di kanvas itu, setelah jantungku bagai teratai di porandakan angin, bergemuruh namun tak menjadikan patah.

“menjadilah kanak kanak dengan kebebasan, keceriaan dan kegembiraan, melepas mimpi mimpi tentang dunia, sapukan setiap warna yang kau suka dengan keluguanmu”, suara suara itu melintas dan membuka pintu kesadaran.

Meditasiku bukan pada belantara di nun jauh sana, tetapi di sini. Di kanvas yang bisu, di kanvas yang putih. Bukan lagi suara burung burung, gemericik air, desau angin. Namun suara di diri yang tak lagi riuh pada keinginan keinginan.

Kurangkai bunga bunga, seperti berbunga bunganya kepalaku ketika menggoreskan warna warna, menjadi rangkaian yang wangi seperti ketika aku melangkah di altar Nya dengan bunga dan dupa.

Mungkin aku telah orgasme, ketika kuas tak henti menyentuh cairan cat dan sebidang kanvas di depanku, kami bercumbu dengan mesra layaknya sepasang kekasih dalam balutan rindu yang kental.

“ya, rindu yang kental”, sebagai penanda aku masih bernyawa, yang hidup bersama bunga bunga di kanvas dan melayari takdir dengan apa adanya.

PEREMPUAN PENGUKIR JANUR

Baginya, pisau yang menemaninya membuat ukiran pada janur, tidaklah tajam. Meski mampu memotong dan meringgit dengan mudahnya, bahkan membuat garis jejak pada telunjuknya, kadang sampai perih dan luka.

Baginya, karmalah yang sangat tajam, ia menunjukkan jalan setapak dari masa lampau, masa sebelum perempuan itu terlahir dari garba suci dan melihat dengan gamblang isi semesta ini.

Lembar demi lembar menjadi hiasan, sebagai wujud bahasa rasa, menjadi aksara mantra yang tak diucap dengan kata kata, untuk Dia yang dipuja.

Bukan pada gunung terjal tempat pura ada, bukan pada tebing curam tempat tirta mengalir , tempat menyatukan dirinya dan melukat tubuhnya agar suci.

Pagi ini, perempuan itu melakukan perjalanan pada lembar lembar janur, ia melupakan goresan pada tangannya demi menyatukan diri denganNya, lewat ukiran janur pelengkap sesaji, yang diyakini bisa menembus batas ruang dan kala (waktu)

Baginya karma memang tajam dan tegas, namun ia akan menebusnya dengan beryadnya, semoga kelak, lewat jalan yang ditempuhnya karma baik yang akan disandangnya dan menghapus karma buruk yang kini sedang dijalaninya.

PEREMPUAN PAGI

Tak ada rintih baginya, meski musim kadang membawa badai. Menggugurkan daun daun hatinya. Daun yang tumbuh pada pohon jiwa.

Pohon yang menumbuhkan cabang cabang, sebelum menjadi pohon besar menjulang dan dikenali orang.

Ada kabut yang menyelimut, membawa gigil hingga ke sendi sendi. Membawa sepi teramat tanak, hingga sesenyap pekuburan.

Musim ini, telah banyak benang benang cahaya, menyelinap dan membesuk hatinya, setelah matahari bersahabat dengannya.

Bukan lagi perangkap benang laba laba dan menjadikan dirinya gelayut jelaga, memangsa dan memangsa.

Pintu pintu telah terbuka, setelah musim demi musim tak lelah menempanya.

PEREMPUAN API

Menjadilah api di rimba raya yang penuh satwa
Bukan untuk membakarnya
Dan menjadikan mereka asap dan abu

Menjadilah api cinta
Segala kemurnian tercipta
Meliuk dengan lentiknya
Hangat dengan baranya
Ketulusan tiada tara
Kesucian yang purba

Darah adalah api

Ketika karakter perempuan dipertanyakan

Drupadi ditelanjangi

Sita diculik

Jagat raya pun seketika menjadi ajang peperangan

Darah membajir

Ladang menjadi pekuburan masal

Sejatinya
Darah adalah api
Api cinta yang lahir dari ketulusan
Menjadi biara di diri
Membentengi dari durja dan keserakaan

Lingkaran api Sita
Menjadi lentera bermantra
Mengalir deras di setiap nadi perempuan
Rahwana atau seratus Kurawa
Menjadi pembukti, cinta dan etika tetap menyala
Di ladang Kurusetra maupun Alengka

Fanaprasta menjadi penyuci diri
Pengasingan
Ketika istana menjadi rumah para satwa
Di mana api cinta padam
Tergantikan benci dan dendam

Perempuan perempuan api
Dengan lautan cintanya yang suci
Menggelora dan mendebur di setiap insan yang setia

Tags: Puisi
Previous Post

In Memoriam Agung Brawida – Singa Buldog itu Pergi Menjelang HUT Kota Singaraja yang Dicintainya

Next Post

Buah Lango

Winar Ramelan

Winar Ramelan

Lahir di Malang 05 Juni, kini tinggal di Denpasar. Menulis kumpulan puisi tunggal dengan judul Narasi Sepasang Kaos Kaki. Puisinya dimuat di berbagai media lokal dan nasional

Next Post
Buah Lango

Buah Lango

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co