7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Winar Ramelan# Perempuan Peramu Puisi

Winar RamelanbyWinar Ramelan
March 10, 2019
inPuisi
Puisi-puisi Winar Ramelan# Perempuan Peramu Puisi

Erawan vs Penyair Sejati: "Salvation of the Soul", Ritus Bunyi Kata Rupa. Karya Nyoman Erawan. (Foto: Agus Wiryadi)

14
SHARES

PEREMPUAN PERAMU PUISI

Andai masa silam tak membagikan luka dan membuat purnama terasa ringkih dan lengang di mataku. Mungkin hari ini aku tak pernah mampu menjahit robekan-robekan waktu.


Andai aku tak pernah merasai suguhan ubi kayu rebus dan teh pahit. Mungkin hari ini aku akan menyalahkan jam dinding yang setiap detiknya menanjak pada luka.

Sedang yang paling sakral pernah kupersembahkan. Sebentuk ingatan pada silam telah kupenjarakan. Agar ia tak lagi memamerkan taringnya lalu menerkamku

Aku selalu ingin yang hari ini. Menjadi perempuan peramu puisi. Merangkainya ketika kata-kata tak mampu lagi kuobral dengan suara. 


Ketika dada teraduk oleh peristiwa demi peristiwa yang menyakitkan. Ketika aku duduk dalam sunyi dan memujinya tanpa batas. Dan melihat dari balik tirai bayang matahari yang mencoba mengangkangi dunia.

PEREMPUAN PENYANDING KOPI

sering aku menziarahi malam dengan membuat denting pada gelas yang beradu
sebagai tanda sulang, bahwa aku masih berjaga
denting akan memecah bisu yang tanak
karena angin pun telah lindap ke utara untuk menjemput gigil
agar memenuhi ruang senyap

namun hatiku bukanlah kota sunyi, yang menenggelamkan riang menjadi sejarah
hingga kegembiraan hanya menjadi cerita purba yang adanya di buka tua
dengan halaman- halaman usang dan kusam

aku adalah perempuan dengan menyanding kopi hitam
yang selalu mengharap bahwa fajar akan memantul

ketika mataku bersitatap dengan legamnya
bayang kehangatan akan muncul, saat bibirku sentuh cairannya

rasa yang melegakan, akan membuka lorong kerongkonganku
lalu berkelindan di dada
biar jantungku turut serta berirama
membuat ritme teratur dengan nuansa bahagia

PEREMPUAN PELUKIS BUNGA

Ini bukan mimpi, ketika Mahakala menuntunku pada sebuah kanvas besar. Menggoreskan warna air, warna tanah, warna daun dan warna bunga.

Teratai telah tumbuh dan mekar di kanvas itu, setelah jantungku bagai teratai di porandakan angin, bergemuruh namun tak menjadikan patah.

“menjadilah kanak kanak dengan kebebasan, keceriaan dan kegembiraan, melepas mimpi mimpi tentang dunia, sapukan setiap warna yang kau suka dengan keluguanmu”, suara suara itu melintas dan membuka pintu kesadaran.

Meditasiku bukan pada belantara di nun jauh sana, tetapi di sini. Di kanvas yang bisu, di kanvas yang putih. Bukan lagi suara burung burung, gemericik air, desau angin. Namun suara di diri yang tak lagi riuh pada keinginan keinginan.

Kurangkai bunga bunga, seperti berbunga bunganya kepalaku ketika menggoreskan warna warna, menjadi rangkaian yang wangi seperti ketika aku melangkah di altar Nya dengan bunga dan dupa.

Mungkin aku telah orgasme, ketika kuas tak henti menyentuh cairan cat dan sebidang kanvas di depanku, kami bercumbu dengan mesra layaknya sepasang kekasih dalam balutan rindu yang kental.

“ya, rindu yang kental”, sebagai penanda aku masih bernyawa, yang hidup bersama bunga bunga di kanvas dan melayari takdir dengan apa adanya.

PEREMPUAN PENGUKIR JANUR

Baginya, pisau yang menemaninya membuat ukiran pada janur, tidaklah tajam. Meski mampu memotong dan meringgit dengan mudahnya, bahkan membuat garis jejak pada telunjuknya, kadang sampai perih dan luka.

Baginya, karmalah yang sangat tajam, ia menunjukkan jalan setapak dari masa lampau, masa sebelum perempuan itu terlahir dari garba suci dan melihat dengan gamblang isi semesta ini.

Lembar demi lembar menjadi hiasan, sebagai wujud bahasa rasa, menjadi aksara mantra yang tak diucap dengan kata kata, untuk Dia yang dipuja.

Bukan pada gunung terjal tempat pura ada, bukan pada tebing curam tempat tirta mengalir , tempat menyatukan dirinya dan melukat tubuhnya agar suci.

Pagi ini, perempuan itu melakukan perjalanan pada lembar lembar janur, ia melupakan goresan pada tangannya demi menyatukan diri denganNya, lewat ukiran janur pelengkap sesaji, yang diyakini bisa menembus batas ruang dan kala (waktu)

Baginya karma memang tajam dan tegas, namun ia akan menebusnya dengan beryadnya, semoga kelak, lewat jalan yang ditempuhnya karma baik yang akan disandangnya dan menghapus karma buruk yang kini sedang dijalaninya.

PEREMPUAN PAGI

Tak ada rintih baginya, meski musim kadang membawa badai. Menggugurkan daun daun hatinya. Daun yang tumbuh pada pohon jiwa.

Pohon yang menumbuhkan cabang cabang, sebelum menjadi pohon besar menjulang dan dikenali orang.

Ada kabut yang menyelimut, membawa gigil hingga ke sendi sendi. Membawa sepi teramat tanak, hingga sesenyap pekuburan.

Musim ini, telah banyak benang benang cahaya, menyelinap dan membesuk hatinya, setelah matahari bersahabat dengannya.

Bukan lagi perangkap benang laba laba dan menjadikan dirinya gelayut jelaga, memangsa dan memangsa.

Pintu pintu telah terbuka, setelah musim demi musim tak lelah menempanya.

PEREMPUAN API

Menjadilah api di rimba raya yang penuh satwa
Bukan untuk membakarnya
Dan menjadikan mereka asap dan abu

Menjadilah api cinta
Segala kemurnian tercipta
Meliuk dengan lentiknya
Hangat dengan baranya
Ketulusan tiada tara
Kesucian yang purba

Darah adalah api

Ketika karakter perempuan dipertanyakan

Drupadi ditelanjangi

Sita diculik

Jagat raya pun seketika menjadi ajang peperangan

Darah membajir

Ladang menjadi pekuburan masal

Sejatinya
Darah adalah api
Api cinta yang lahir dari ketulusan
Menjadi biara di diri
Membentengi dari durja dan keserakaan

Lingkaran api Sita
Menjadi lentera bermantra
Mengalir deras di setiap nadi perempuan
Rahwana atau seratus Kurawa
Menjadi pembukti, cinta dan etika tetap menyala
Di ladang Kurusetra maupun Alengka

Fanaprasta menjadi penyuci diri
Pengasingan
Ketika istana menjadi rumah para satwa
Di mana api cinta padam
Tergantikan benci dan dendam

Perempuan perempuan api
Dengan lautan cintanya yang suci
Menggelora dan mendebur di setiap insan yang setia

Tags: Puisi
Previous Post

In Memoriam Agung Brawida – Singa Buldog itu Pergi Menjelang HUT Kota Singaraja yang Dicintainya

Next Post

Buah Lango

Winar Ramelan

Winar Ramelan

Lahir di Malang 05 Juni, kini tinggal di Denpasar. Menulis kumpulan puisi tunggal dengan judul Narasi Sepasang Kaos Kaki. Puisinya dimuat di berbagai media lokal dan nasional

Next Post
Buah Lango

Buah Lango

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co