10 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Filosofi Pantat dan Payudara

Ozik Ole-olangbyOzik Ole-olang
February 17, 2019
inEsai
Filosofi Pantat dan Payudara

Foto: Google

10
SHARES

Kali ini, mari kita main jujur-jujuran. Untuk laki-laki (mohon maaf untuk yang cewek) mana yang kalian lebih sukai antara pantat dan tetek? (Kalau dak paham, ya, payudara deh, atau buah dada. Wes masih belum paham? Parah lu!)

Lebih suka “benda” yang di depan pantat? Ah, bukan, bukan itu pilihannya. Pilih saja mana yang lebih menarik, tetek atau pantat?

Ha? Suka dua-duanya? Ooh oh pilih salah satu dong jangan dua-duanya. Kan sendiri itu sepi, bertiga itu menyakitkan, lebih baik berdua saja. So, pilih satu ya. Antara dirimu dan pilihanmu.

Dua barang tadi (antara pantat dan tetek) bisa dikatakan adalah “senjata” atau “aset” (pake tanda kutip lho ya) dalam diri seorang wanita setelah senjata utamanya, yak apalagi kalau bukan buah selangkangan.

Tapi bukan maksud saya untuk menjelek-jelekkan wanita, tapi nyatanya banyak lelaki yang mata dan imannya tak kuat dan kalah setelah menyaksikan dua benda tadi (pantat dan tetek). Sama-sama menonjol dan juga bisa membuat “punya” lakilaki itu ikut menonjol.

Dua barang atau bagian tubuh itulah yang sementara ini bisa dilihat secara kasat mata oleh para lelaki sebelum perempuan membuka bajunya dan memperlihatkan “senjata” utamanya. Meski tidak bisa melihat pantat dan tetek secara utuh tanpa balutan kain, namun bentuknya yang menonjol itu rasanya sudah bisa bikin gemuruh hasrat para lelaki.

Semakin menonjol dua benda itu maka akan semakin “mengundang” pula wujud seorang wanita di mata lelaki meski dalam keadaan berbusana.

Entah bagian mana yang bisa membuat wanita bergemuruh hatinya ketika melihat tubuh laki-laki saat dalam keadaan berbusana. Wajahnya? Rasanya tidak juga.

Tapi bagi lakilaki, akan selalu ada dan bahkan ada-ada saja bagian tubuh wanita yang bisa dijadikan bahan perbincangan meskipun mereka (wanita) dalam keadaan berbaju. Entah, mungkin laki-laki lebih mudah tertarik akan bungkusan atau wujud luarnya saja (tubuh) daripada sikap dan isi hatinya atau entah bagaimana, saya tak paham.

Tapi berdasarkan beberapa obrolan dengan kawan-kawan cewek, ternyata mereka para cewek ketika memandang laki-laki, mereka tidak terlalu mengedepankan tampang atau wajahnya. Perkara tampan atau ganteng mungkin sih iya masuk indikator tapi bukan itu yang utama bagi mereka.

Katanya sih ganteng dan jelek tidak sebegitu menjadi pertimbangan untuk menyukai seorang laki-laki bagi cewek. Mereka lebih melihat bagaimana isiannya. Apakah sikapnya baik hati, apa dia pintar atau tidak itu yang menjadi fokus utamanya.

Sementara untuk laki-laki, hmm gimana ya? Selama ini sih yang sering jadi perbincangan di kalangan lelaki ya gak jauh-jauh dari kecantikan dan kemolekan tubuh itu dah. Eloknya sikap dan isi hati tidak begitu menonjol di kalangan perbincangan para lelaki. Di mana ada cewek cantik atau bodynya bohay, maka di situlah cowok-cowok akan ngerasaninya.

Terlepas dari benar atau tidaknya anggapan yang saya simpulkan dari hasil perbincangan dengan teman itu, nyatanya perempuan selalu menjadi misteri bagi laki-laki. Tidak hanya dalam perkara cinta, perkara nafsu atau hasrat pun demikian, dan malah mungkin itu yang lebih dominan di mata lelaki.

Saya tidak sedang membeberkan betapa mesumnya diri saya ataupun para lelaki, tapi wahai perempuan berhati-hatilah dalam berpakaian. Pakai baju tertutup ala-ala syar’i pun kalian masih bisa jadi bahan perbincangan, apalagi ketika pake baju minim lebih-lebih gak bajuan.

So, suka mana antara pantat sama tetek? Oke deh kamu boleh suka dua-duanya atau suka salah satu tapi jangan sampai tidak suka dua-duanya, sebab kamu masih laki-laki normal kan? Saya harap begitu.

Bagi yang milih dua-duanya saya tanya lagi, mana yang paling anda sukai? Tentu dalam dua pilihan tingkat kesukaan kita pasti akan berbeda. Pasti ada salah satu yang paling disukai. Pertanyaan berikutnya, bila memilih tetek kenapa dan bila memilih pantat kenapa? Apa hanya sekedar suka? Tentu ada alasannya kan.

Bila dibandingkan, bentuk keduanya sama-sama menonjol dan sama-sama ada belahannya. Hanya mungkin ada tambahan pentil di tetek sementara di pantat tidak ada.

Untuk sementara ini, saya lebih memiliki alasan logis untuk memilih menyukai pantat daripada tetek. Bila dipikir lagi, pantat dan tetek adalah sebuah proses evolusi. Saat manusia sedang merangkak dan tidak bisa berjalan (ketika bayi atau masa kanak-kanak), maka yang akan kita lihat pertama adalah bokong atau pantat sebab ketika itu belum tumbuh payudara. Sementara tetek atau payudara akan muncul setelah menusia menginjak masa remajanya.

Jadi pada masa manusia sedang merengkak, mereka hanya akan melihat bokong, lalu ketika lambar laun mereka bisa berjalan mereka tidak lagi melihat bokong atau pantat. Sebagai gantinya, maka tumbuhlah tetek atau payudara. Dengan kata lain, pantat atau bokong adalah sumber hasrat pertama dalam kehidupan, sementara payudara hanyalah penggantinya.

Tetek tidak ada apa-apanya daripada pantat, sebab tetek hanyalah pengganti, pantat atau bokonglah yang utama. Atau dalam bahasa lain, pantatlah yang lebih asli sementara payudara tidak. Sebab pantat secara proses pertumbuhan lebih awal datangnya dan payudara adalah produk evolusi atau pertembuhan.

Jadi mana yang akan dipilih antara tetek dan pantat tentu jawabannya pilih yang asli daripada yang pengganti, yaitu lebih memilih pantat daripada tetek atau payudara.

Gimana? Masuk akal kan alasannya?

Dua benda tadi tentu hanya ada pada perempuan, meski laki-laki juga punya tapi bentuk dan efeknya kan jauh berbeda. Memang perempuan adalah wujud makhluk paling indah di dunia. Banyak misteri tentang dirinya. Tapi bukan berarti perempuan adalah objek pemuas nafsu belaka meski pada kenyataannya memang lebih banyak begitu. Lebih dari itu, perempuan juga merupakan makhluk ciptaan tuhan yang juga harus dihormati, jangan dilecehkan.

Bila menurut anda tulisan ini lebih mengarah pada melecehkan perempuan ya mohon maaf saja, saya hanya mencoba merasionalisasikan apa yang disukai orang-orang. Sebab rasa suka tanpa alasan sama seperti niat tanpa komitmen. Apapun yang kamu suka, pastilah ada alasannya, hanya saja mungkin belum kamu ketahui itu apa.

So, masih memilih menyukai payudara? [T]

Tags: filosofifilsafatPerempuansex
Previous Post

Pembangunan Ekonomi Inklusif, Pemerataan Kemiskinan, dan Pembangunan Berkelanjutan

Next Post

Magesah, Beda Negaroa Beda Bleleng

Ozik Ole-olang

Ozik Ole-olang

Pemuda asal Madura yang lahir di Lamongan dan berdomisili di kota Malang.

Next Post
McDonald dan Cerita-cerita Kampungan

Magesah, Beda Negaroa Beda Bleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more

Paradoks Kebebasan Berpendapat dan Kebebasan Menghina

by Ahmad Sihabudin
June 10, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

BERPENDAPAT katanya boleh mengatakan apa pun, bebas berekspresi, termasuk pernyataan “hinaan”. Kalau begitu menghina juga sama dengan berpendapat, menurut para...

Read more

Komunikasi Egaliter di Era Predator Citra

by Petrus Imam Prawoto Jati
June 10, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

SIDANG pembaca yang budiman, akhirnya kita mengalami hidup di zaman sekarang ini, zaman paling komunikatif dalam sejarah manusia. Tapi anehnya,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co