6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Catatan Pelatihan Juru Bicara Pancasila (1): Merajut Kebhinekaan dalam Keberagaman

JaswantobyJaswanto
November 4, 2018
inKhas
Catatan Pelatihan Juru Bicara Pancasila (1): Merajut Kebhinekaan dalam Keberagaman

Peserta pelatihan juru bicara Pancasila di Permata Kuta Hotel

64
SHARES

TERLETAK di daerah Tuban, Kuta, berjarak 5 menit berkendara dari Pantai Kuta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, berjarak 5 menit berkendara dari Discovery Mall, Permata Kuta Hotel menjadi saksi bersejarah.

Mulai kemarin, tepatnya pada hari Jum’at tanggal 2 November 2018, Komunitas Bela Indonesia mengadakan Pelatihan Juru Bicara Pancasila dengan menghadirkan 40 peserta terpilih dari berbagai elemen (organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat, dan masyarakat biasa) untuk duduk bersama, berdiskusi, menyamakan persepsi, mencari solusi, dan mencoba merumuskan sebuah konsep gerakan yang bertujuan untuk kembali mensosialisasikan dan berharap bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Saya salah satu peserta yang mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan yang akan berlangsung selama 4 hari itu, berbicara banyak tentang Pancasila dan problem-problemnya. Kita tahu, bahwa semenjak Indonesia ini merdeka, Pancasila telah menjadi kesepakatan bersama untuk menjadi ideologi atau pondasi dan dasar negara.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, bahwa Pancasila di era milenial ini, nilai-nilai atau eksistensinya semakin menurun. Walaupun dua lembaga survei, masing-masing Lingkaran Survei Indonesia (2018) dan Saiful Mujani Research and Consulting/SMRC (2017) pernah membuat survei mengenai topik terkait Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang menunjukkan hasil yang mirip satu sama lain dan berkesimpulan umum bahwa kedua survei tersebut, Pancasila dan NKRI masih kuat.

Publik Indonesia berpendapat Pancasila adalah ideologi terbaik dan final. Hanya saja, yang patut dicermati, cukup banyak (bekisar di angka 10 %-an) yang berpendapat Indonesia sebaiknya menjadi negara khilafah Islam.

Dalam buku Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia, karangan Denny JA dan Tim, pada bulan Mei 2017, SMRC membuat survei dengan populasi nasional dan menanyakan kepada publik Indonesia, mana yang lebih pilih, apakah negara Indonesia berdasar pada Pancasila atau negara Islam. Sebanyak 79.3% memilih Pancasila dan 9.2% memilih negara Islam.

Survei SMRC juga menanyakan, apakah menurut publik Indonesia, NKRI yang berdasar pada Pancasila dan UUD 1945 sekarang sedang melemah ataukah tidak. Sebanyak 70% mengatakan NKRI baik-baik saja, sementara 14.5% merasa NKRI dalam bahaya. Bagi yang merasa NKRI dalam ancaman, SMRC membuat pertanyaan lanjutan, apa penyebabnya menurut publik. Hasilnya, sebagian besar mengatakan karena paham-paham agama tertentu (39.4%) dan pelaksanaan negara yang buruk (19.4%).

Nah, Pancasila yang di muka Kongres Amerika Serikat pada tanggal 16 Mei sampai 3 Juni 1956 (kalau tidak salah, kalau salah silakan dibenarkan) Bung Karno dengan kepercayaan diri berpidato menguraikan Pancasila dan dalam pidatonya di PBB, 30 September 1960, yang berjudul To Build the Word Anew (artinya… silakan cari sendiri), ia menyangkal pendapat seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, yang membagi dunia ke dalam dua poros ideologis─Manifesto Komunis dan Declaration of Independence─bisa jadi di zaman sekarang Pancasila hanya menjadi pajangan dinding yang diapit foto Pak Jokowi dan Jusuf Kalla di atas papan tulis sekolah atau dinding-dinding yang lain─termasuk dinding facebook.

Berangkat dari kenyataan itulah, Komunitas Bela Indonesia, berinisiatif membuat Pelatihan Juru Bicara Pancasila.

***

Sebal. Ketawa. Dan bahkan miris melihat situasi di Indonesia yang berkubu-kubu ini. Terpecah belah. Cebong dan Kampret. Gampang terprofokasi, memberhalakan wacana tanpa diimbangi sikap kritis, bagaikan gelembung air laut yang terombang-ambing, gampang pecah.

Semua itu diperparah dengan fatwa-fatwa yang tak jelas sanad keilmuannya, menjadikan agama sebagai barang komoditi, dll. Dan media sosial hadir memberikan panggung bebas kepada siapa pun kini. Di atas panggung bebas itu, Anda, saya, dan mereka dipersilakan, untuk merayakan apa saja. Tetapi, ingat pula, di atas panggung itu jugalah jati diri kita terpamerkan sepenuhnya tanpa tedeng aling-aling, begitu tulis Pak Edi Mulyono dalam bukunya Berhala-Berhala Wacana.

Keadaan itu sangat meresahkan. Belum lagi perseteruan terbuka antar sesama umat di kolom-kolom komentar sebuah status, konflik frontal, ujaran kebencian, pemaksaan kehendak, termasuk klaim kebenaran (truth claim) dan klaim keselamatan (salvation claim) mutlak sebagai milik sendiri dan kelompoknya.

Dulu, Pancasila lahir untuk menyatukan perbedaan tersebut. Tapi nyatanya sekarang, sepertinya Pancasila itu fana, dan cebong-kampret itu yang abadi.

Di Permata Hotel Kuta, berkumpul beberapa anak muda dari kalangan organisasi mahasiswa (HMI, KMHDI, PMK, KAMMI, Patria, dll), tokoh ormas (NU dan Ahmadiyah) dan beberapa masyarakat biasa, sedang berdiskusi, menyamakan persepsi, merajut kebinhekaan dalam perbedaan. Sama-sama mencoba menertawakan diri sendiri, terbuka satu sama lain, dan merumuskan satu gerakan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila.

Di samping itu, acara ini juga diisi dengan materi-materi tulis-menulis kreatif, berdebat, dan tentu saja mengkampanyekan Pancasila.

Akhirnya, izinkan saya selaku penulis dan salah satu peserta Pelatihan Juru Bicara Pancasila, untuk menyampaikan sebuah kata-kata bijak yang mengatakan:

Jangan hidup seperti gunting, walaupun berjalan lurus, tanpa kita sadari ia telah memisahkan apa yang telah menyatu. Tapi hiduplah seperti jarum, walaupun ia harus berjalan menusuk-nusuk, tanpa disadari bahwa ia telah menyatukan apa yang sudah berpisah. Perbedaan harus dikatakan, bukan dembunykan, beragama secara terbuka, bukan dengan ketakutan. “Jika kita tak bisa mengakhiri perbedaan, setidaknya bersama kita bisa membuat dunia lebih aman untuk hidup dalam keberagaman dan perbedaan”, begitu kira-kira kata John F. Kennedy. (T)

Kita Pancasila, Kita Indonesia.

#KBIPancasila

#KBIBali

Tags: negarapancasilaPendidikan
Previous Post

Punya Tampang Boyolali, Boleh Saja “Ndeso” Tapi Sering “Bejo”

Next Post

Warna Warni Satu Tujuan – Pentas Teater Taksu di Parade Teater Canasta 2018

Jaswanto

Jaswanto

Editor/Wartawan tatkala.co

Next Post
Warna Warni Satu Tujuan – Pentas Teater Taksu di Parade Teater Canasta 2018

Warna Warni Satu Tujuan - Pentas Teater Taksu di Parade Teater Canasta 2018

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co