Anugerah Jurnalisme Warga (AJW), sebuah apresiasi untuk pewarta warga di Indonesia kembali diluncurkan. Para pewarta warga di mana saja diajak membuat karya dengan beragam bentuk dan mendapat beasiswa liputan mendalam total Rp 12,5 juta dengan tema Mendengar Kabar dari Akar.
BaleBengong, portal jurnalisme warga sejak 2007 ini bekerja sama dengan sejumlah kolaborator memberi apreasiasi untuk warga dan warganet melalui AJW. Ini adalah AJW yang ketiga, sejak diluncurkan pada 2016. Tahun lalu BaleBengong memberikan apresiasi pada pewarta warga di 12 media komunitas yang mengikuti lomba menulis bertema Bhineka Tungga Media, Merayakan Keberagaman Indonesia melalui Jurnalisme Warga.
Namun, tahun ini berbeda karena warga diundang mendaftarkan diri atau tim untuk mendapat beasiswa liputan mendalam. Jika terpilih sebagai penerima beasiswa, ada empat topik yang bisa dikembangkan menjadi aneka karya dalam bentuk tulisan, video pendek, esai foto, infografis, ilustrasi, dan lainnya.
Sejumlah topik ini memperlihatkan tantangan dan capaian di Bali saat ini, meliputi isu pertanian, gunung, laut, pariwisata berkelanjutan, dan tanggap bencana. Sejumlah lembaga mendukung sebagai kolaborator pemberian beasiswa AJW yakni lembaga-lembaga pemberdayaan yang bekerja di akar rumput. Mereka adalah Conservation International (CI) Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Kalimajari, dan Mongabay Indonesia.
Topik yang akan diperdalam adalah pertama, petani kakao lestari Jembrana menembus manisnya pasar dunia. Kedua, Nyegara gunung melestarikan lingkungan gunung dan perairan di Karangasem. Ketiga, Signing Blue, wadah bagi pelaku wisata untuk mewujudkan pariwisata bahari yang bertanggung jawab di Bali, dan keempat tentang kesiapan tanggap bencana warga di Pulau Dewata.
“Warga diajak menggali liputan dari topik-topik besar ini dari sudut warga biasa,” kata Anton Muhajir, Pendiri dan Pemimpin Redaksi BaleBengong. Mereka akan mendapat pendampingan jika belum berpengalaman meliput dan juga pendalaman materi. Usulan topik yang ingin diulas dikirimkan ke Balebengong, melalui surat elektronik (email) ke kabar@balebengong.id. Dalam website juga sudah diberikan form pendaftaran dengan batas waktu pengiriman 10 September 2018 ini.
BaleBengong mendorong literasi media dengan membuat kelas-kelas jurnalisme, terutama di desa-desa dan komunitas. Jaringan Jurnalisme Warga terbentuk pada 2015 sebagai wadah bertukar informasi dan berbagi inisiatif.
AJW dibuat untuk menyebarluaskan semangat jika warga bisa memproduksi informasi yang berkualitas dan bisa dipertanggungjawabkan di tengah serbuan berita atau informasi hoaks. Melalui liputan di lapangan, warga bisa mengenal soal fakta dan verifikasi, dua hal yang penting disebarluaskan untuk membentengi diri terjebak dalam arus informasi yang sangat cepat saat ini.
Praktik Baik
Pihak kolaborator AJW 2018 mendukung baik ide AJW 2018 dalam bentuk beasiswa liputan mendalam ini.
WWF Indonesia melalui program Signing Blue mendorong pelaku pariwisata menerapkan prinsip cerdas, respek dan berkelanjutan dalam mengelola sumberdaya dan destinasi pariwisata. Di Bali, 19 penyedia jasa pariwisata (hotel, kapal rekreasi, tour operator dan restaurant) yang bergabung dalam keanggotaan Signing Blue telah mendemonstrasikan komitmen mereka dalam menjaga kualitas lingkungan, dan berbagi kesempatan tumbuh bersama masyarakat sekitar.
Berbagai praktik dilakukan pengelolaan sampah, konservasi energi, penyediaan layanan seafood ramah lingkungan, pemberian kesempatan kerja pada warga lokal dan masih banyak lagi. Anugerah Jurnalisme Warga, program beasiswa bagi jurnalis akan memotret sebanyak mungkin praktik cerdas ini. “Harapannya, praktik ini menginspirasi dan memotivasi pelaku pariwisata lain untuk tidak sekadar berkomitmen, tapi menunjukkan gerakan yang nyata dalam konservasi,” kata Indarwati Aminuddin dari WWF Indonesia.
Adapun Iwan Dewantama dari CI Indonesia mengatakan di era digital AJW menjawab tantangan bagaimana warga menjadi semakin aktif menulis dengan benar dan akurat. Nyegara gunung adalah pengetahuan yang diwariskan dan harus dijalankan. “Bagaimana menjalankannya di luar kegiatan ritual? Ayo kita jawab bersama-sama,” ajak Iwan.
Sementara I Gusti Ayu Agung Widiastuti dari Kalimajari menambahkan spirit dan pembelajaran besar dari akar rumput harus disampaikan untuk bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Sebagai sebuah pembuktian bahwa petani kakao Jembrana mampu berkarya nyata.
“Anugerah jurnalisme warga adalah cara yang tepat untuk mengurai, mengangkat dan menyampaikan kepada publik bahwa petani mampu berkarya dalam jiwa, komitmen dan kebersamaan untuk membawa kakao Jembrana, Bali ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
—-
Tentang Anugerah Jurnalisme Warga dan pendaftaran kontak Luh De Suriyani (08123986124).