AJIP Rosidi adalah sasterawan dan budayawan yang dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka, 31 januari 1938. Menempuh pendidikan di Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak tamat), mungkin satu-satunya di Asia Tenggara, sasterawan yang masih segar bugar dibandingkan kawan seangkatannya yang sudah pergi jauh entah kemana?
Ajip Rosidi bukanlah seorang selebritis, aktor film. Ajip Rosidi sosok manusia kreatif yang terus menerus menulis. Sejak kecil sampai sekarang ia penulis yang produktif. Tapi Ajip belum tentu jago masak seperti saya!
Tentu saja saya tidak akan membicarakan riwayat lebih detil dan juga tidak akan membicarakan karyanya. Saya hanya ingin berbagi kisah kecil seputar pengalaman saya mencari dan mengoleksi buku-buku karya Ajip Rosidi. Konon karya Ajip mencapai 110 judul, baik kumpulan cerita pendek, kumpulan sajak, roman, drama, esai dan kritik asli tulisan sendiri.
Selain dalam bahasa Indonesia juga balatak dalam bahasa Sunda. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, baik dimuat dalam majalah, dalam buku bunga rampai maupun berbentuk buku, antara lain ke dalam bahasa Belanda, Cina, Hindi, Inggris, Jepang, Jerman, Kroasia, Perancis, Rusia, dan lain-lain.
Memang tidak mudah mencari buku-buku karya Ajip pada tahun sebelumnya apalagi karya cetakan lama. Karena saya mencari karya cetakan lama. Cetakan baru sekarang sudah sangat banyak dan gampang didapat. Tidak seperti tahun 2005 ke belakang buku karya Ajip sangat jarang ditemukan di toko-toko buku.
Ada satu cerita nyata tapi lucu yang di alami kawan saya waktu itu masih tinggal di Tasikmalaya. Kawan saya ini jebolan salah satu perguruan tinggi terkenal di Bandung di Jalan Ganesha. Ia lulusan Kimia. Dilihat dari latar belakang pendidikannya juga sudah bisa menebak dia tidak suka baca buku sastra.
Ketika saya tanya tentang seputar buku-buku yang dia sukai. Dia menjawab sukanya buku-buku sains. Pada suatu ketika saya ditelepon oleh kawan saya itu. Ia menawarkan buku berjudul Yang Datang Telanjang karya Ajip Rosidi. Waktu itu saya lagi pameran buku di Kota Santri yakni Tasikmalaya tahun 2008. Untuk pameran buku di Tasik adalah pameran yang ketiga kalinya.
Sebelumnya saya pameran di GOR DADAHA, dan di Gedung Dakwah Islamiah. Saya kaget! “Bet kabeneran pisan nawarkeun teh ka kuring!” (dalam hati). Murah lagi. Harganya Rp. 50.000. Malam itu saya datang ke kosannya. Dia cerita; “urang kaduhung pisan meuli buku ieu, ka tipu euy! Sugan teh bener buku sex geuning henteu rame. Cuma kumpulan surat-surat kitulah!” sambil memperlihatkan buku Yang Datang Telanjang karya Ajip Rosidi.
Saya tertawa terpingkal-pingkal pada waktu mendengar ceritanya. “Dasar otak ngeures! maneh mah, apal teu ka Ajip Rosidi penulis buku ieu?” Ia menggeleng kepala. Pantesan! Kataku. Memang kawan saya ini seorang pemuda yang belum ditakdirkan punya jodoh (sampai sekarang).
Buku Yang Datang Telanjang, dibelinya di toko besar yang terletak di Jln. K.H. Mustopa, seharga Rp.95.000. Dia tawarkan kepada saya seharga Rp. 50.000. Saya langsung jadi dan kes. Nah sekarang buku itu sudah menjadi milik saya. Menjadi penghuni rak saya ke-137 karya Ajip Rosidi semua.
Saya jadi teringat pada sebuah peribahasa tak kenal tak sayang atau tahu. Cocok sekali peribahasa ini untuk diterapkan kepada kawan saya ini. Jadi segala sesuatu harus kenali dulu barangnya, isinya, baru membeli. Jangan membeli kucing dalam karung. Awalnya mau beli buku sex untuk kepuasan hoby.
Kalau kita sudah kenal siapa Ajip Rosidi itu pasti kawan saya ini tidak akan tertipu oleh sebuah bungkus bertesk porno. Kita tahu bahwa Ajip bukan penulis porno dan tidak pernah menulis hal berbau cabul.
Sebetunya kawan saya ini tidak akan tertipu dengan tulisan Yang Datang Telanjang kalau tahu karya Ajip sebelumnya. Kesalahannya terletak ketika mau membeli masih disegel kan biasanya di toko tersedia sample buku untuk dibaca sebelum dibeli. Setidaknya kita mau bertanya kepada petugas SPG ini buku tentang apa? (tapi kebanyakan SPG-nya juga tidak tahu).
Saya sebagai pedagang buku yang sudah lama sering mengalami pertanyaan serupa tentang apa isi buku ini, ceritanya bagaimana? Saya menjelaskannya sedikit saja siapa penulisnya apa saja karyanya yang bagus ini itu. Tak pelak buku itu jadi dibeli. (T)