MINGGU, 24 November 2017, di Aula Gedung Dekopinda, KAHMI dan HMI Cabang Singaraja, melangsungkan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan doa bersama untuk Palestina.
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh H. Arya Sandhiyudha, S.Sos, M.Sc, P.Hd sebagai pengisi acara (pemateri/penceramah). Ia adalah WNI pertama yang menerima Doktor Bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari kampus di Turki. Kini, ia dikenal luas sebagai pemerhati politik internasional.
Ketenangan uraian, ketajaman analisa, kekokohan gagasan, dan sikap pertengahan menjadi cirinya. Sejumlah stasiun tv—swasta maupun negeri—pernah mengundangnya, seperti: TVRI, CNN Indonesia, iNews TV, TV One, Kompas TV, Metro TV. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda cari sendiri profil lengkap beliau.
Pringatan Maulid Nabi yang mengusung tema “Aktualisasi Ajaran Rasulullah SAW dalam Pertahanan dan Keamanan Demi Persatuan NKRI Menuju Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Allah SWT” itu didatangi oleh Ketua DPRD Buleleng, Kodim 1609/BLL, PDPM Buleleng, Dinas Perikanan, KESPAN GPOL, PC Fatayat NU Buleleng, dan ORMAWA seperti: PK PMII Undiksha, PC PMII Buleleng, KAMMI, KNPI, Jong Banyuwangi, Jong Java, PW IPNU Bali, HIPMA, IMBIPU, Mapala Loka Singaraja, IMM, PMM Al-Hikmah serta masyarakat umum yang berkesempatan hadir.
Pada acara malam itu jelas yang menjadi sorotan adalah Bapak Arya selaku pemateri. Selain masih muda, cara menyampaikan materi juga sangat luwes. Seperti tidak ada sekat antara ia yang di depan dengan audien yang duduk di depannya. Gaya penyampaian argumen yang santai, sesekali diselingi dengan guyonan-guyonan khas masa kini, membuat para undangan yang berkesempatan hadir terpukau.
Seperti tema yang diusung, Pak Arya menyampaikan beberapa hal penting. Ia menyampaikan betapa pentignya belajar sejarah hidup orang-orang terdahulu. Belajar hidup semangat perjuangan para pahlawan, pemimpin-pemimpin besar yang membawa suatu peradaban mencapai puncak kejayaan, yang salah satunya ialah Nabi Muhammad SAW.
Tidak hanya sampai di situ, ia juga membahas tentang perihal konflik di Yarusalem, Palestina. Sebagai Pengamat Politik Internasional beliau menilai, bahwa tidak hanya negara-negara Islam saja yang akan menentang kebijakan Presiden Amerika Serikat Donal Trump yang akan memindahkan kedaulatan besarnya ke Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bahkan telah mengakui pemindahan ibu kota Islam ke Yerusalem, terangnya, bakal ditentang banyak pihak.
“Tidak hanya negara Muslim, tapi juga negara-negara Barat,” ujarnya.
Direktur Eksekutif MaCDIS Madani Center for Development Studies ini menambahkan, peran masyarakat di era baru saat ini juga penting.
“Dimana negara adalah hanyalah tools pengendali, ruhnya adalah apresiasi kita. Tapi, apa yang bisa kita lakukan, yang kita bisa lakukan adalah mengirimkan doa kita, agar, yang dzolim runtuh dengan yang dzolim dan yang benar menuai kebahagiaan dijalan kebenaran.
Acara Maulid Nabi yang ditutup dengan doa untuk Palestina oleh KH. Maksum Amin itu, meninggalkan bekas berharga bagi pemuda-pemuda masa kini. Saya melihat persatuan umat dalam acara malam itu. Bukan hanya orang-orang Muslim yang hadir, melainkan umat Hindu juga berada di tengah-tengah hiruk pikuk lantunan Mahalul Qiyam. Luar biasa. Dan saya pikir, inilah aktualisasi ajaran Rasulullah SAW dalam menjaga keutuhan NKRI. (T)