.
TANPA KOPI HIDUPMU GETAS
Aku duduk di pinggir kolam ikan bakar
Di kuali berenang-renang tulang hewan
Di alun-alun orang memancing bulan
Sungai-sungai tersimpan di lemari
Mari berangkat
Hari sudah pagi
SURAT KEPADA ANAK-ANAK
esok atau seabad yang akan datang
engkau bahkan pasti kukenalkan kembali
pada rona atap rumah, aroma bunga mangga
serta jalan kecil ke sungai
: bagian paling sederhana dari riwayat kita
sebelum kota-kota bertamu
lalu mengangkut kita pada jarak
yang disepuh kefanaan dunia
saat engkau kembali, padaku engkau akan
menanyakan kabar masa kecilmu. sawah-sawah atau
hutan yang melegenda dalam puisi
semoga aku berani tak berpura-pura lupa
atau engkau mungkin akan mengisahkan
pengorbanan jam-jam sekolahmu pada kilau
kristal kimia laboratorium, remang-remang politik
yang lebih dipercayainya dari pada
kejujuran tradisiku
tentu kita akan mencoba saling memahami
seperti pengertian yang tumbuh antara hujan
dan kemarau di kampung kita yang menjadi puisi
: puisi kita
maka esok atau seabad yang akan datang
engkau bahkan pasti kukenalkan kembali
pada bagian paling sederhana
dari sejarah yang dibentuk riwayat kita.
PUISI LIBUR
(Ngopi Sendiri di Hari Maulid Nabi)
mari sejenak nganggur
mumpung pemerintah bilang libur
ndak usah ngotot ngelembur
biar ndak keburu ke liang kubur
libur itu berkah
di tengah hidup yang susah
sejenak lepas dari resah
timbunan tugas yang bikin lelah
libur itu bermakna hidayah
bernilai sebagai peredam hasrat serakah
libur adalah saatnya istirah
pulang pada keluarga yang sakinah
menutup segala celah nafsu rasuah
menutup telinga dari para bedebah
yang doyan jualan manipulasi dakwah
libur itu bernilai luhur
bila disempatkan untuk para sedulur
bersilaturahmi saling bertegur
jangan hanya buat mendengkur
selamat berlibur!