21 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kenangan Selembut Durian dalam Film Mao Shan Wang – Catatan dari Minikino Film Week 2017

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
February 2, 2018
inUlasan

Adegan film Mao Shan Wang/ Gambar diambil dari facebook/Thai Short Film & Video Festival

6
SHARES

 

SAYA penonton film pendek yang tak banyak punya pengalaman menonton. Tapi benar-benar tergetar hati saya ketika menonton film Mao Shan Wang (2016) yang diputar di Rumah Film Sang Karsa, Lovina, Singaraja, Selasa 10 Oktober 2017 malam. Film itu terasa sangat dekat dengan isi kepala saya, ya, mungkin karena bercerita soal durian.

Mao Shan Wang adalah satu dari empat film yang diputar dalam sesi S-EXPRESS SINGAPORE serangkaian Minikino Film Week ke-3. Tiga film lainnya adalah Freeze (Nelicia Low), Dinosaur Rider (Tingerine Liu), dan Anchorage Prohibited (Chiang Wei Liang). Tiga film itu memang digarap apik, tapi memainkan tema yang sangat biasa.

Freeze menyampaikan pesan tentang kesetiaan, keragu-raguan dan perselingkuhan. Dinosaur Rider bercerita tentang kekacauan kelompok band remaja lengkap dengan konflik khas anak muda dengan aksesoris alkohol dan mabuk berat. Anchorage Prohibited tentang penjualan anak.

Tapi Mao Shan Wang memainkan durian. Durian yang di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand disebut Si Raja Buah karena ketakjuban rasa dan kemahalan harganya. Mao Shan Wang adalah jenis durian dengan varietas termahal. Dari sebuah situs saya baca, di Singapura, per kilogramnya durian itu bisa seharga USD 38 atau hampir sekitar Rp 500.000. Bayangkan saja, jika satu durian beratnya sampai 5 kilogram maka harga sebutir durian jenis itu bisa mencapai Rp 2,5 juta.

Bukan takjub rasa buah atau mahal harga durian itu yang membuat film Mao Shan Wang berputar dekat dalam kepala saya. Melainkan karena durian itu memberi renungan yang amat dalam tentang berbagai ritual kehidupan manusia, kehidupan suami istri, dan kehidupan biasa-biasa saja dalam pikuk sebuah kota besar.

Seorang pria tua menenteng tas kresek, lalu memasuki sebuah hutan kecil di pinggir jalan besar. Gambar bergerak lamban, selamban lelaki itu bergerak ke celah semak untuk tenggelam ke dalam hutan. Di tengah hutan ia menanam biji durian, lalu tiduran santai di atas gelantungan hammock di antara pohon yang hijau dan pohon yang kering menghitam. Ada kupu-kupu di tas kresek merah.

“Istri saya suka durian.” Terdengar lamat-lamat pria itu berucap. Durian itu menyampaikan kenangan lembut kepada istrinya. Kenangan yang hendak diabadikan di sepanjang hidup, jika bukan pada hidup manusia, ia abadi pada kehidupan pohon dan buah-buahan.

Kenangan-kenangan lembut itu dilukiskan dengan lembut selembut daging buah durian. Kenangan tentang istri si pria, dalam film, bergerak dalam ritual gambar yang disampaikan hanya sepanjang 9 menit. Durasi pendek itu tak membuat film itu tergesa-gesa, melainkan dengan lamban bergerak cermat dan tampak penuh perhitungan mempertunjukkan tahap demi tahap bagaimana kehidupan suami istri yang dinamis di masa lalu diingat pada masa tua yang hening dan cenderung statis.

Ada ritual memasak, makan durian bersama kura-kura, dan ritual buang sampah, yang merangsang perenungan dan mengundang banyak pemaknaan. Dan saya, sebagai penonton yang tak punya banyak pengalaman menonton film pendek, terserap.

Sejak awal film dibuka, saya terserap oleh gambar hutan yang dalam kepala saya sangat begitu akrab. Gambar pada bagian awal memperlihatkan pohon-pohon tropis yang sangat saya kenal. Pohon-pohon semacam itu, lengkap dengan celah semak tepi jalan, guguran daun menghitam di bawah pohon di atas tanah, akar tunggang, serta kerimbunan sulur-sulur, memenuhi masa kecil saya di kampung halaman di Tabanan yang masih terasa hangat di kepala.

Itu mungkin tak tepat disebut hutan. Tapi kebun liar yang berisi tanaman-tanaman liar, termasuk tanaman buah yang liar. Di sela pohon-pohon liar itu biasanya terdapat pohon durian yang besar, yang entah ditanam oleh siapa di masa lalu.

Saya masih ingat, dulu, setelah beruntung mendapat durian di kebun liar tepi sungai, setelah makan dengan lahap, saya selalu membuang biji-bijinya ke semak-semak dengan harapan biji itu tumbuh menjadi pohon durian dengan buah yang keruntuhannya ditunggu-tunggu anak-anak, mungkin salah satunya anak saya.

Jadi, yang ingin saya katakan dari tulisan sok pengamat ini: setelah menonton film Mao Shan Wang saya ingat biji-biji durian yang saya buang di semak-semak dulu. Apakah ia sudah tumbuh atau sudah berbuah. Semak itu sudah lama saya tinggalkan dan mungkin sudah tak ada lagi.

Jadi, saya berterima kasih pada director, Khym Fong, yang sudah membuat film tentang durian yang “bisa bicara” tentang kenangan-kenangan. Sempat saya googling nama Khym Fong, dan makin takjublah saya, karena ternyata ia seseorang ia masih berusia 18 tahun, lulusan School of The Arts di Singapura. Dan Mao Shan Wang adalah film pendek pertamanya yang dikerjakan dengan bantuan teman-teman sekolahnya.

Anak muda pembuat film di Bali, apakah tak berniat bikin film tentang durian bestala? (T)

Tags: balifilmfilm pendekSingapura
Previous Post

Dari Percakapan dengan Bakti Wiyasa ke Eksplorasi Mantra Nyoman Sujana Kenyem

Next Post

Fatwa-Fatwa di Era Mark Zuckerberg: Klaim Kebenaran dan Klaim Keselamatan

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Fatwa-Fatwa di Era Mark Zuckerberg: Klaim Kebenaran dan Klaim Keselamatan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co