PERPLEXED
nikmati saja malam
selayaknya malam
tak kita habiskan untuk tidur
untuk tertawa?
ya, dan bercinta
ingatkan aku
agar tak lupa meletakkan
seiris nyawa
dalam rahim makna
PROMISCUOUS
ritual kudus terendus
demikianlah nafsu
kembalikan al-kitabku
dan tubuhku
menjadi pecandu
bagi cairan milikmu
ciumlah aku
ya, segera
sebelum sia
RAFFERTY
pada awalnya
kita adalah pesuci
◄dan►
pada akhirnya
kita adalah pendosa
DISTRACTED
pagi masih terlalu prematur
untuk menjerang air mata
kutukan kelam belum usai
menyantap usia dan mata
kita untuk turut berduka
teroksidasi ingatan
menyusupi celah-celah diri
rongga yang tak terjamah
pasukan penjelajah
menyantap rimah
seusai pesta
bayi tertawa jenaka
menatap dunia
membinar fana
INCOHERENT
bisakah kau tuliskan perangkap jenis
apa yang menceburkan dirimu
pada resah?
sebaiknya kau tuliskan
tidak dalam huruf-huruf
sebab resah samasekali tidak lazim
di zaman yang mampu menerobos
kerinduan saat ini
kumaknai itu semacam kutukan
atau kau juga boleh menyebutnya
belenggu atas dosa
masa lalu ingatanmu
ADDLE-BRAINED
kembalikan kesucianku
dari balik tubuh
pendosamu
UNRULY
pestamu telah usai?
ah, aku belum selesai
menelan dosa
dan anggur paling zina
tubuh wanita yang mendesah
aroma takdir tak terlacak
sebab semesta telah penuh
para pendosa nista
DISORGANIZED
perangkap yang paling membelenggu
adalah rindu
bila itu sampai terjadi padamu
kau perlu tubuh
untuk menyedot rasa resah
dan gelisah yang mengobrak-abrik
ruang jiwamu
DISORDERLY
musik bisa menenangkan jiwa
pendosa sekaligus peresah
seperti dirimu
percayalah, musik adalah keajaiban
mampu membakar waktu
namun musik tak akan mampu
membakar rindu
seperti debu
yang menderu
*Sembilan judul puisi diatas memiliki arti terjemahan dari Bahasa Inggris yang sama: kacau