14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dongeng Tantri Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma: Seakan Bukan Manusia

Agus WiratamabyAgus Wiratama
February 2, 2018
inUlasan

Pementasan Dongeng Tantri dari Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma, Sabtu 24 Juni 2017./ Foto-foto: Kardian Narayana

226
SHARES

PENTAS drama Dongeng Tantri dalam Festival ke Uma, di Subak Uma Ole, Banjar Ole, Marga, Tabanan, Sabtu 24 Juni 2017 malam, dibuka dengan lamban dan hening. Penonton terpaku. Dingin angin sawah menerpa wajah-wajah.

Seorang wanita duduk di ujung depan panggung. Ia bisa dibayangkan seperti seorang ibu yang sedang menunjukkan diri sebagai pembawa cerita pada anak-anaknya. Wanita itu juga seperti sedang mempertunjukkan nilai-nilai kesabaran. Terlihat betapa ia suntuk mengendalikan kesabaran dengan mimik wajah juga napas yang diatur sedemikian rupa. Sangat teratur.

Kemudian, seorang wanita lain, berada di depan panggung. Ia menembangkan seuntai kidung dengan suara yang sangat merdu. Pada saat ini penonton seolah sejenak melupakan hiruk-pikuk kehidupan masa kini yang padat, pepat dan sibuk. Mereka seolah mengajak penonton masuk ke dalam jalur penghubung antara masa lalu dan masa kini.

Apalagi, ketika kaki yang putih dan bersih dari kedua wanita itu dengan sangat leluasa menginjak jerami yang beberapa bercampur lumpur di areal panggung. Wajar saja, tempat pementasan ini adalah di tengah-tengah sawah yang lengkap dengan sebaran jerami.

Wanita yang tadi membawakan kidung itu keluar. Tinggalah seorang wanita duduk di ujung depan panggung masih dengan pilihan gestur yang sama, yang menunjukkan sebuah kesabaran. Lalu, beberapa anak keluar dengan sangat leluasa, mereka bermain sebagaimana layaknya anak-anak yang bermain di sawah.

Wanita yang duduk itu mulai bercerita, dan para anak-anak memvisualkan cerita yang dinarasikan si wanita itu. Dongeng Tantri dimulai. Pertunjukkan pun mengalir dan perhatian penonton pun tersedot ke panggung.

Nama tontonan itu bukan hal penting. Apakah teater, drama atau drama tari. Namun anak-anak yang bermain di arena sawah itu menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola diri demi tontonan yang bagus dan demi pesan yang disampaikan kepada penonton. Adegan anak-anak saat mendramakan cerita memang nyaris sempurna. Formulasi adegan terlihat sangat pas, apakah dalam gerakan yoga, tari, akting, atau formula lainnya. Sehingga penonton tidak jenuh melihat gerakan-gerakan anak-anak itu.

Gerakan itu salah satunya adalah kayang. Kayang yang dilakukan bukanlah kayang yang main-main atau serius seperti dalam pertandingan olahraga. Gerakan yang mereka lakukan adalah gerakan yang terlihat benar-benar padu, sangat indah, dan enak ditonton.

Permainan mereka membawakan Dongeng Tantri, yakni cerita-cerita tentang binatang (fabel) membuat penonton, khusunya para pengamat seni pertunjukkan kagum dan berdesis. “Permainan yang luar biasa, seperti bukan manusia yang melakukannya,” kata seorang teman, dramawan muda Wayan Sumahardika.

Sebagai sebuah pertunjukan yang dilakukan oleh anak-anak, mereka telah melampaui kemampuan orang dewasa dalam bermain peran. Hal itulah yang mengundang kekaguman para penonton, baik pengamat seni, atau penonton pada umumnya.

Pada beberapa adengan, anak-anak itu memerankan tokoh sebagai binatang, seperti anjing, burung, monyet, angsa, dan empas. Dalam bermain peran menjadi sosok binatang, mereka mampu mengubah dirinya seolah-olah menghadirkan jiwa bintang-binatang itu ke dalam dirinya. Tokoh monyet misalnya, salah seorang anak yang memainkannya benar-benar membuat penonton paham bahwa itu adalah monyet yang sedang bermain, monyet yang sedang serius, atau monyet yang sedang bersiasat. Bagaimana tidak, gerakan yang dipilih mampu merepresentasikan monyet dalam artian sesungguhnya. Mulai dari gesture hingga suara yang menirukan suara monyet.

Dalam permainan ini, monyet digambarkan sebagai tokoh yang jahil dan tidak bisa diam. Hal itu pun mampu divisualkan oleh anak-anak itu dengan sangat baik. Bahkan, sangat memukau. Begitu pula ketika berperan menjadi anjing. Gerak-gerik anjing seakan-akan telah diobservasi dengan matang sehingga anjing dalam artian sesungguhnya mampu dihadirkan dalam diri pemain, dan itu membuat penonton tidak bertanya-tanya lagi, apakah itu anjing atau mahluk yang lainnya. Peran-peran yang lain pun demikian, seperti burung, angsa, atau empas itu sendiri.

Beberapa hal lain yang lebih mencengangkan adalah tatapan mata dari anak-anak itu yang tak main-main, tatapan mereka tidak menunjukkan sama sekali kegugupan bermain di depan umum. Tidak menunjukkan bahwa mereka adalah pemain anak-anak. Yang terlihat mereka seperti pregina wayah atau bisa diartikan sebagai seniman matang.

Vokal, juga bukan suatu masalah yang besar untuk anak-anak ini. Vokal mereka yang meruang adalah salah satu alasan para penonton yang paling belakang memilih menghentikan obrolannya karena panggung mampu memberi penawaran lebih dari pada obrolan.

Dayu Ani, seniman dari Sanggar Maha Bajra Sandhi yang menjadi pengasuh Sanggar Bumi Bajra Sandhi, memang benar-benar berhasil menyalurkan jiwa kesenimannya kepada anak-anak. Bisa diduga, Dayu Ani tak sekadar melatih anak-anak untuk bergerak, melainkan juga melatih anak-anak untuk mengelola jiwa, di atas panggung, mungkin juga di luar panggung.

Anak-anak dari Bumi Bajra Sandhi memberi warna penting dalam Festival ke Uma yang memang digelar untuk memanjakan kegembiraan anak-anak. (T)

Tags: Festival ke Umapertanianseni pertunjukantabanan
Previous Post

KKN di Desa Songan: Mahasiswa Tiba-tiba jadi Anak Bawang

Next Post

Saya Penonton Sepak Bola atau Suporter Pilkada?

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post

Saya Penonton Sepak Bola atau Suporter Pilkada?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co