5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dongeng Tantri Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma: Seakan Bukan Manusia

Agus WiratamabyAgus Wiratama
February 2, 2018
inUlasan

Pementasan Dongeng Tantri dari Bumi Bajra Sandhi di Festival ke Uma, Sabtu 24 Juni 2017./ Foto-foto: Kardian Narayana

226
SHARES

PENTAS drama Dongeng Tantri dalam Festival ke Uma, di Subak Uma Ole, Banjar Ole, Marga, Tabanan, Sabtu 24 Juni 2017 malam, dibuka dengan lamban dan hening. Penonton terpaku. Dingin angin sawah menerpa wajah-wajah.

Seorang wanita duduk di ujung depan panggung. Ia bisa dibayangkan seperti seorang ibu yang sedang menunjukkan diri sebagai pembawa cerita pada anak-anaknya. Wanita itu juga seperti sedang mempertunjukkan nilai-nilai kesabaran. Terlihat betapa ia suntuk mengendalikan kesabaran dengan mimik wajah juga napas yang diatur sedemikian rupa. Sangat teratur.

Kemudian, seorang wanita lain, berada di depan panggung. Ia menembangkan seuntai kidung dengan suara yang sangat merdu. Pada saat ini penonton seolah sejenak melupakan hiruk-pikuk kehidupan masa kini yang padat, pepat dan sibuk. Mereka seolah mengajak penonton masuk ke dalam jalur penghubung antara masa lalu dan masa kini.

Apalagi, ketika kaki yang putih dan bersih dari kedua wanita itu dengan sangat leluasa menginjak jerami yang beberapa bercampur lumpur di areal panggung. Wajar saja, tempat pementasan ini adalah di tengah-tengah sawah yang lengkap dengan sebaran jerami.

Wanita yang tadi membawakan kidung itu keluar. Tinggalah seorang wanita duduk di ujung depan panggung masih dengan pilihan gestur yang sama, yang menunjukkan sebuah kesabaran. Lalu, beberapa anak keluar dengan sangat leluasa, mereka bermain sebagaimana layaknya anak-anak yang bermain di sawah.

Wanita yang duduk itu mulai bercerita, dan para anak-anak memvisualkan cerita yang dinarasikan si wanita itu. Dongeng Tantri dimulai. Pertunjukkan pun mengalir dan perhatian penonton pun tersedot ke panggung.

Nama tontonan itu bukan hal penting. Apakah teater, drama atau drama tari. Namun anak-anak yang bermain di arena sawah itu menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola diri demi tontonan yang bagus dan demi pesan yang disampaikan kepada penonton. Adegan anak-anak saat mendramakan cerita memang nyaris sempurna. Formulasi adegan terlihat sangat pas, apakah dalam gerakan yoga, tari, akting, atau formula lainnya. Sehingga penonton tidak jenuh melihat gerakan-gerakan anak-anak itu.

Gerakan itu salah satunya adalah kayang. Kayang yang dilakukan bukanlah kayang yang main-main atau serius seperti dalam pertandingan olahraga. Gerakan yang mereka lakukan adalah gerakan yang terlihat benar-benar padu, sangat indah, dan enak ditonton.

Permainan mereka membawakan Dongeng Tantri, yakni cerita-cerita tentang binatang (fabel) membuat penonton, khusunya para pengamat seni pertunjukkan kagum dan berdesis. “Permainan yang luar biasa, seperti bukan manusia yang melakukannya,” kata seorang teman, dramawan muda Wayan Sumahardika.

Sebagai sebuah pertunjukan yang dilakukan oleh anak-anak, mereka telah melampaui kemampuan orang dewasa dalam bermain peran. Hal itulah yang mengundang kekaguman para penonton, baik pengamat seni, atau penonton pada umumnya.

Pada beberapa adengan, anak-anak itu memerankan tokoh sebagai binatang, seperti anjing, burung, monyet, angsa, dan empas. Dalam bermain peran menjadi sosok binatang, mereka mampu mengubah dirinya seolah-olah menghadirkan jiwa bintang-binatang itu ke dalam dirinya. Tokoh monyet misalnya, salah seorang anak yang memainkannya benar-benar membuat penonton paham bahwa itu adalah monyet yang sedang bermain, monyet yang sedang serius, atau monyet yang sedang bersiasat. Bagaimana tidak, gerakan yang dipilih mampu merepresentasikan monyet dalam artian sesungguhnya. Mulai dari gesture hingga suara yang menirukan suara monyet.

Dalam permainan ini, monyet digambarkan sebagai tokoh yang jahil dan tidak bisa diam. Hal itu pun mampu divisualkan oleh anak-anak itu dengan sangat baik. Bahkan, sangat memukau. Begitu pula ketika berperan menjadi anjing. Gerak-gerik anjing seakan-akan telah diobservasi dengan matang sehingga anjing dalam artian sesungguhnya mampu dihadirkan dalam diri pemain, dan itu membuat penonton tidak bertanya-tanya lagi, apakah itu anjing atau mahluk yang lainnya. Peran-peran yang lain pun demikian, seperti burung, angsa, atau empas itu sendiri.

Beberapa hal lain yang lebih mencengangkan adalah tatapan mata dari anak-anak itu yang tak main-main, tatapan mereka tidak menunjukkan sama sekali kegugupan bermain di depan umum. Tidak menunjukkan bahwa mereka adalah pemain anak-anak. Yang terlihat mereka seperti pregina wayah atau bisa diartikan sebagai seniman matang.

Vokal, juga bukan suatu masalah yang besar untuk anak-anak ini. Vokal mereka yang meruang adalah salah satu alasan para penonton yang paling belakang memilih menghentikan obrolannya karena panggung mampu memberi penawaran lebih dari pada obrolan.

Dayu Ani, seniman dari Sanggar Maha Bajra Sandhi yang menjadi pengasuh Sanggar Bumi Bajra Sandhi, memang benar-benar berhasil menyalurkan jiwa kesenimannya kepada anak-anak. Bisa diduga, Dayu Ani tak sekadar melatih anak-anak untuk bergerak, melainkan juga melatih anak-anak untuk mengelola jiwa, di atas panggung, mungkin juga di luar panggung.

Anak-anak dari Bumi Bajra Sandhi memberi warna penting dalam Festival ke Uma yang memang digelar untuk memanjakan kegembiraan anak-anak. (T)

Tags: Festival ke Umapertanianseni pertunjukantabanan
Previous Post

KKN di Desa Songan: Mahasiswa Tiba-tiba jadi Anak Bawang

Next Post

Saya Penonton Sepak Bola atau Suporter Pilkada?

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post

Saya Penonton Sepak Bola atau Suporter Pilkada?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co