2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pucak Lempuyang, Ulun Danu, Tolangkir, dan 3 Burung Ketitir yang Terbang di Selat Bali

Sugi LanusbySugi Lanus
February 2, 2018
inEsai

Google

247
SHARES

Tiga burung ketitir terbang dari Puncak Semeru. Mereka melintas di atas Selat Bali dalam iringan suara genta. Dalam tiga dentingan genta, tiga burung suci itu telah sampai di atas Pulau Bali. Mereka lalu bersiak tiga, membagi arah dan aras, melambat di antara gemulung awan kumulus. Seekor meliuk ke Ulu Danau Batur. Seekor turun di puncak Tolangkir. Bergemuruh Gunung Agung. Seekor lagi menembus keheningan kabut dan rumpun bambu Puncak Lempuyang.

Apa kabar pedusunan Basang Alas?

Basang Alas adalah sebuah dusun di kaki Gunung Lempuyang. Angkutan umum titik perhentiannya di sana. Basang Alas terdiri dari kata basang (perut), alas (rimba). Perut rimba? Entah kenapa begitu nama dusun itu. Perut Rimba itu titik berangkat orang-orang yang hendak mendaki ke Puncak Lempuyang. Jalan kaki dari sana. Dulu.

Di dusun itu, ketika saya baru lancar membaca, sepulang pendakian saya menemukan sebuah buku ”sejarah” Puncak Lempuyang. Sesungguhnya bukan sejarah, lebih cocok disebut sebagai mythology. Saya membaca berlembar-lembar halamannya. Dan isi buku itu bukan bicara sebagai pelajaran sejarah yang meyakinkan dengan bukti-bukti ilmiah. Ia menghujam ke dada sebagai dongengan. Lalu tumbuh kekal sebagai yang tak ternamai. Dan dongengan ini, saat rindu pada diri datang membuai malat-malat sunyi, ia kembali berdentang, meredam segala niat bercerdas-cerdas. Sebagai guru-lagu menguntai dan menyembunyikan rindu penyair (lango) dalam kakawin, yang tak ternamai itu kawin dengan yang tak ternamai juga.

Mitologi itu berkisah tentang diutusnya dua Dewa dan seorang Dewi, oleh Orang Tua-nya yang beristana di Puncak Gunung Semeru. Menuju Bali, tiga utusan itu menjelma jadi burung ketitir, terbang cepat luar biasa sehingga jarak Jawa-Bali ditempuh hanya dalam tiga dentingan genta.

”Anakku, pergilah engkau bertiga ke Bumi Banten (Bali), pulau itu sedang bergoyang. Tak ada yang menenangkan. Gunung Agung meluapkan lahar, gemuruh. Batur bergolak. Pergilah ke sana. Tenangkan pulau itu. Kelak, bila telah manusia berkembang di pulau itu, engkau akan dipuja sebagai Dewa-Dewi untuk selama-lamanya,” demikian perintah Sang Ayah kepada dua putra dan seorang putrinya.

Kisah kedatangan dua Dewa dan Dewi yang datang sebagai ketitir itu, dongengan itu, kini hampir tak banyak terdengar. Akan tetapi, oleh masyarakat Hindu Bali, tokoh-tokoh yang dalam dongengan itu dipuja. Yang meliuk ke Ulu Danau Batur itu, kini dipuja sebagai Ida Betari Ulun Danu (Dewi Danuh); yang turun di Puncak Tolangkir, dipuja sebagai Ida Betari ring Tolongkir (Ida Bharata Putra Jaya); yang menembus keheningan kabut dan rumpun bambu Puncak Lempuyang, dipuja sebagai Ida Betara Lempuyang Luhur (Ida Bhatara Gni Jaya).

Semua petani kini memuja Dewi Danuh, Dewi kesuburan pertanian, di Pura Ulun Danu; Ida Betara Putra Jaya sebagai pusat kekuatan hening pencapaian bathin; Bhatara Gni-Jaya menurunkan putra-putra spiritual, muasal Sanak Sapta Rsi, para guru spiritual sebelum era serbuan Majapahit. Dalam kisah-kisah para orang tua, penekun ”ilmu bathin”, di jagad niskala Lempuyang adalah tangga-tangga batin, puncak-puncak langit pencapaian spiritual, dijalin bertapis-tapis.

Apa kabar Perut Rimba?

Mengenang pedusunan itu saya panjatkan terima kasih, pedusunan itu telah memberi saya titik keberangkatan menuju ke puncak ke puncak….

(Basang Alas, perut rimba, garba, rahim penetas. Titik berangkat adalah ibu yang melahirkan saya, saya puja dalam plangkiran jantung. Puncak-puncak itu, yang selalu di sini, terus dan terus menjelma, dari detik ke detik. Di manakah tujuan tanpa titik berangkat? Manakah yang pertama kita puja: awal atau akhir? Apakah kehidupan adalah sebuah garis lengkung yang akan bertemu titik awal dan titik akhir ketika kita menjadi lingkaran? Inikah yang dimaksud ngawindhu dalam rahasia lontar-lontar? Titik awal dan titik akhir bertemu jadi lingkaran utuh? Berhentinya atas-bawah, awal-akhir?)

Di Puncak Lempuyang, tetes-tetes air dari belah bambu, berayun dalam kabut. Semesta terbuka di dada kiri. Berdentang suara gerincing genta, bertabur mantra-mantra. Hujan bunga. Gemitir kuning sepanjang setapak, tanjak-tanjak berlumpur. Dusun Basang Alas terima kasih. Titik berangkat, lolong anjing raung malam-malam. (T)

Tags: balidongengsejarah
Previous Post

Repotan, Eh, Rapotan: Dilema Musiman Seorang Guru

Next Post

Mengingat Anies Baswedan di Tengah Pesta Kesenian Bali

Sugi Lanus

Sugi Lanus

Pembaca manuskrip lontar Bali dan Kawi. IG @sugi.lanus

Next Post

Mengingat Anies Baswedan di Tengah Pesta Kesenian Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co