14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Benarkah Imajinasi Anak Itu Penting?

Wayan PurnebyWayan Purne
February 2, 2018
inEsai

Lukisan Ikan Robot karya Atlisna

10
SHARES

TAK mengherankan membaca situs berita Kompas dengan judul “Daya Imajinasi Siswa Lemah” yang juga pernah dimuat versi cetaknya edisi 15 Desember 2016. Dalam berita itu dijelaskan bahwa pendidikan Indonesia masih membuat daya imajinasi anak tumpul karena hapalan. Tentu permasalahan ini sudah menjadi rahasia umum, tetapi tetap saja sebagian masyarakat tidak mau merubah paradigma ini.

Sebab, selama puluhan tahun, sebagian besar sekolah hanya bergelut pada pendidikan dua gunung dan di tengah-tengah ada matahari yang dihiasi hamparan persawahan. Padahal alam sudah semakin menakutkan berada di ujung tanduk kehancuran.

Kalau tidak percaya dengan kecemasan pendidikan ini, coba lihat anak-anak di sekolah dalam menggambar. Imajinasi anak-anak akan terkurung pada pola gambar matahari, gunung, bunga, sawah, pohon kelapa, dan jalan ada di tengah-tengahnya. Walaupun kelihatan gambarnya berbeda, tetapi tetap saja menampilkan pola yang sama.

Atau, batu bata diletakkan di atas meja. Kemudian, anak-anak diminta, “Apa yang bisa kamu lakukan dengan batu bata ini?”.

Jika dilakukan survai di antara puluhan anak-anak, mungkin sebagian besar anak-anak akan menjawab, ”Aku akan membuat dinding tembok rumah dengan batu bata itu”.

Lalu, hanya satu anak yang menjawab, “Aku akan melempar maling di rumahku dengan batu bata itu.”

Bahkan, mungkin tidak akan ada anak menggambarkan batu bata itu di luar sudut pandang fungsi baku batu bata itu sendiri.

Di samping itu, ada sebuah kebiasaan bertanya, “Boleh gak aku …?” yang mungkin sebagian orang terlihat sepele atau tidak penting. Kalau tidak percaya, coba lakukan kegiatan kreativitas bersama anak-anak, pasti ada anak yang akan bertanya, “Pak, boleh tidak saya buat kayak gini? Pak, seperti ini ya buatnya?”

Kebiasaan bertanya yang memerlukan jawaban “boleh atau tidak” menjamur dan menjadi penyakit akut dari TK sampai SMA bahkan mungkin sampai ke perguruan tinggi. Akibatnya, imajinasinya sendiri dikekang dalam ketakutan penilaian orang lain.

Mengapa imajinasi anak-anak semakin tumpul? Di sini sudah dilupakan, imajinasi anak ketika masa kanak-kanak dibunuh. Kemudian, ketika memasuki sekolah formal, kematian imajinasi anak dilegalkan oleh sebagian besar sekolah dengan menerbitkan surat kematian imajinasi secara lisan.

Jadi teringat dengan cerita Ibu Nengah, seorang guru PAUD yang diprotes oleh guru SD kelas 1 karena sepuluh anak didiknya dulu. Ketika hari pertama masuk sekolah, anak-anak diberikan pilihan. “Anak-anak, siapa yang tidak ingin belajar boleh keluar dari kelas ini!” ucap guru SD itu memberi pilihan.

Guru SD melakukan hal itu tentu bermaksud untuk menakuti anak agar mau belajar serius. Akan tetapi, ketika mendengar perkataan guru SD-nya itu, sepuluh anak didik itu langsung keluar ruang kelas.

“Jelas anak-anak itu mengikuti ucapan ibu. Anak-anak ketika di PAUD sudah terbiasa bebas memilih permainan atau kegiatan yang mereka inginkan. Namun, mereka tetap tahu atau paham aturan bermain atau berkegiatan,” ucap Ibu Nengah.

Lalu, sikap keberanian kesepuluh anak itu dalam memilih atau menentukan pilihannya berdasarkan imajinasinya mulai terpotong semenjak saat itu. Sebab, kata-kata peringatan/larangan dengan tujuan anak-anak tetap anteng duduk mengikuti pelajaran berjam-jam selalu terpaku dalam kepala selama bertahun-tahun. Tak salah, anak-anak menjadi tidak berani dan takut mengambil sikap dalam menyatakan imajinasinya.

Berbeda halnya dengan anak yang tidak dibunuh daya imajinasinya. Anak akan penuh kebanggaan dan berani menuangkan setiap daya imajinasinya ke dalam dunia nyata. Apalagi, jika hasil karya imajinasi anak dipuji, mereka pun tapa batas mengembangkan daya imajinasinya tanpa rasa dikerdilkan.

Lukisan Ikan Robot karya Atlisna

Sama halnya seperti Atlisna tanpa rasa takut dan penuh kebanggaan mengungkapkan imajinasinya. “Kak, aku menggambar Ikan Robot. Nanti, aku masuk ke dalam ikan robot ini dan bisa melihat banyak ikan di laut,” ucap Aklisna bangga.

Ini terjadi, ketika seorang guru, Angga, membahas topik ikan di kelas PAUD/TK dan menggambar ikan yang mereka sukai. Angga sungguh kagum dengan imajinasi Aklisna.

“Aklisna, mudah-mudahan ketika masuk sekolah formal, imajinasimu tidak dibunuh.” Doa Angga dalam hatinya.

Anak seumuran PAUD mulai tumbuh bibit pemikiran imajinasi yang unik. Meskipun, orang dewasa melihat gambar Aklisna sebagai goresan anak-anak yang biasa.

Nah, masalahnya sebagian besar orangtua/guru tidak paham bahwa masa kanak-kanak merupakan masa anak hidup di dunia imajinasinya. Sebab, pengembang imajinasi adalah dasar awal melatih memori intelijen anak. Karena, selama ini yang dibanggakan adalah short-term memory dan long term memory. Orangtua bangga terhadap anaknya yang mampu menghafal dan mengingat hal-hal yang terdahulu.

Memang melatih short-term memory dan long term memory penting bagi anak. Tapi, jika hanya fokus pada kedua memori itu, anak hanya seperti ensiklopedia berjalan. Oleh sebab itu, memori intelejen memberikan peran penting bagi short-term memory dan long term memory. Sebab, memori intelenjen adalah kemampuan memori dalam menyatukan, memahami, menganalisis, dan menyimpulkan hubungan potongan-potongan short-term memory maupun long term memory. Dan, dari memori intelenjen itulah, anak mampu dengan mudah memecahkah masalah, melahirkan pemikiran baru, dan menjadi kreatif.

Kembali ke gambar Ikan Robot, Aklisna berimajinasi berada dalam Ikan Robot agar bisa melihat ikan-ikan yang ada di laut. Kemudian, memori intelejen Aklisna bekerja dengan menyatukan, memahami, menganalisis, dan menyimpulkan hubungan potongan-potongan ingatannya tentang ikan dan robot. Lalu, terlahirlah Ikan Robot.

Caba kalau imajinasi Aklisna itu dihentikan, “Mengapa kamu mengambar ikan seperti itu? Ikan tidak seperti itu. Gambar kamu jelek.” Maka, memori intelejen tidak akan telatih maupun berkembang. Kemudian, jangan mengeluh kalau sebagian besar anak-anak hanya bisa mengerjakan soal yang sifatnya hafalan. Soal yang jawaban tersimpan dalam short-term memory maupun long term memory.

Lalu, masihkah kita menganggap imajinasi itu tidak penting bagi perkembangan intelenjen anak? (T)

Tags: anak-anakPendidikanpendidikan usia dini
Previous Post

Sanggar JKP Lagukan 5 Puisi, Teater Antariksa Berkisah 2 Mpu

Next Post

Musikalisasi Puisi “Pohon Kita”: Lebih Berwarna dan Aransemennya Apik

Wayan Purne

Wayan Purne

Lulusan Undiksha Singaraja. Suka membaca. Kini tinggal di sebuah desa di kawasan Buleleng timur menjadi pendidik di sebuah sekolah yang tak konvensional.

Next Post

Musikalisasi Puisi “Pohon Kita”: Lebih Berwarna dan Aransemennya Apik

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co