BANYAK Sahabat mengira-ngira riwayat Bima telah habis begitu si Tangguh itu ditenggelamkan ke kedalaman Samudera Raya. Duryodana beserta gerombolan Korawa yang dicuci otaknya oleh Sakhuni pun bertempik girang. Kemenangan itu dirasa-rasakan telah begitu nyata. Apa artinya Pandawa tanpa daya dahsyat si Penggada, Bima?
Kisah susastra Mahabharata maupun Dewa Ruci justru bertutur lain. Di kedalaman terdalam Samudera Raya itu, Bima malah berlimpah anugerah nan langka: si Jujur nan Pemberani itu beruntung bersua langsung dengan sang Maha Sejati, Dewa Ruci. Dia pun mendapatkan Daya Hidup. Kekuatannya berlipat-lipat hingga tak terkalahkan dalam duel gulat maupun gebukan gada.
Itulah titik balik Kesadaran Lahir Batin Bima hingga kelak sanggup menghabisi Korawa. Bima pula dipilih sekaligus direstui Sri Krishna melunaskan sumpah Drupadi untuk meruwat rambutnya yg tergerai dg darah Dursasana. Bima pula menghabisi riwayat Duryodana di pengujung Bharatayuddha atas izin dan isyarat Sri Krishna.
Bersama Arjuna, kelak-kelok aliran swadharma Bima—yang paling menggentarkan gerombolan Kurawa beserta Sakhuni–bagi pemurnian Negeri dan Wangsanya sungguh tak terkira, memang.
Terima kasih, Bima. Selamat menimba karunia Ketakterbatasan Dewa Ruci. Nusantara Jaya menanti dharma baktimu seusai pemurnianmu di kedalaman sana. Rahayu selalu. (T)