25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

“Padahal Sudah, Ngakunya Belum” – Fenomena Bohong Soal Tugas Kuliah

Luh Gede Kirana Sukma by Luh Gede Kirana Sukma
February 2, 2018
in Opini
138
SHARES

“Eh kamu udah selesai bikin tugas itu blum?”

“Ya ampun… aku belum buat apa-apa, nyentuh pun belum sempet!”

Kata-kata seperti ini sangat tak asing terdengar di kalangan mahasiswa yang tidak dapat dipisahkan dari tugas. Tentu saja tugas kuliah. Setiap waktu pasti ada saja hal-hal yang harus dicari untuk memenuhi kewajiban seorang mahasiswa. Dalam proses pembuatan tugas itulah kata-kata di atas sangat sering terucap dari orang-orang yang pelit untuk berbagi ilmu.

Hayoo, siapa yang punya temen seperti itu? Atau adakah di antara kita yang melakukan hal itu? Ngakunya belum buat tugas tapi ternyata, taraaaaaa….. bahkan jauh jauh hari sudah selesai, tetapi tidak ingin memberitahu teman lain, bahkan dengan sengaja membuat kesan bahwa kita sama santainya dengan mereka. Tugasnya sudah sip, bilang ke teman belum bikin apa-apa.

Entah apa manfaat dari kebohongan model seperti ini. Kebohongan yang sebenarnya tidak memberi banyak manfaat namun sebaliknya sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa kemungkinan kenapa mahasiswa melakukan kebohongan seperti ini.

Pertama, takut ditanya tentang jawaban oleh teman-teman. Lebih takut lagi jika teman yang diberi jawaban akhirnya mendapat nilai lebih besar dari nilai yang diperoleh sendiri.

Kedua, tak ingin ide disamakan dengan yang lain. Karena jika itu terjadi dirinya tak akan menonjol di kelas.

Ketiga, agar dianggap setia kawan dengan yang lain karena sama-sama belum mengerjakan tugas.

Namun apapun alasan yang dibuat, hal ini sebenarnya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Mengapa diri sendiri?

Ya, karena ketika kita melakukan kebohongan seperti itu secara terus menerus, teman-teman di sekeliling kita cepat atau lambat pasti akan menyadari hal tersebut. Entah karena gerak-gerik kita yang mencurigakan atau sesekali tertangkap basah telah menyelesaikan tugas.

Jika sekali saja teman di sekeliling sudah mengetahui kebohongan tersebut, maka seterusnya mereka tak akan pernah percaya pada kita.

Tentu hal ini bukanlah hal yang baik untuk diri kita karena setiap perkataan yang kita ucapkan akan cenderung dianggap sebagai sebuah kebohongan dan dicap sebagai seorang pembohong dan pelit akan ilmu.

Mengapa merugikan orang lain?

Karena tanpa disadari melakukan kebohongan seperti itu dapat menjerumuskan teman kita ke hal-hal yang bisa dikatakan tak baik. Contohnya, si A, mahasiswa dengan otak pas-pasan di kelas bertanya apakah B sudah menyelesaikan tugas atau belum. Lalu B berbohong dengan menjawab belum sama sekali dan seolah-olah membuat image dirinya punya otak sama pas-pasan dengan teman yang bertanya.

Setelah mengatakan hal tersebut, A merasa tenang karena ia berfikir kalau ada teman yang sama dengannya yang belum mengerjakan tugas. Si A pun bersantai dan cenderung tak terlalu berfikir untuk membuat tugas tersebut. Namun tiba-tiba dosen meminta seluruh mahasiswa mengumpul tugas mereka sore hari pada hari itu juga.

Benar saja, B sudah sangat siap dengan tugasnya padahal baru saja ia mengatakan bahwa ia samasekali belum mengerjakan tugas tersebut. Namun hasil tugasnya sangatlah apik dan terlihat sudah lama dikerjakan.

Apa yang terjadi? Si A tergesa-gesa mengerjakan tugas tersebut dan hasilnya sangat tidak maksimal. Ia pun mendapat sindiran pedas dari dosen. Dalam hal ini, kita memang tidak bisa menyalahkan B sepenuhnya. Namun jika saja ia tak berbohong, bukankah A juga akan memacu dirinya untuk membuat tugas. Dan hal-hal yang tak diinginkan mungkin tak akan terjadi pada Si A.

Itulah salah satu contoh yang bisa saja ditimbulkan karena kebohongan tersebut.

Kesimpulannya, untuk apa melakukan kebohongan yang dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain? Bukankah berbagi itu indah? Berbagi bukan berarti memberi jawaban sepenuhnya tentang sebuah tugas, tapi berbagi juga bisa berarti berbagi ilmu berdasarkan tugas yang telah kita selesaikan.

Jika memang tidak ingin kerja keras ditiru oleh teman, cukup memberitahu mereka dengan baik maka mereka pun akan mengerti dan berusaha mengerjakannya sendiri. Jadi, berusahalah untuk jujur dalam hal ini.

Jika memang “sudah” katakan sudah, jika memang “belum” katakan belum. Jangan yang “sudah” dikatakan belum. Karena seperti orang-orang bilang; kata-kata adalah doa. Siapa tahu, apa yang sebenarnya sudah selesai jadi ada saja kurangnya, karena kita selalu berpura-pura bodoh dan berkata belum, belum dan belum. (T)

Tags: kampusmahasiswaPerguruan Tinggi
Luh Gede Kirana Sukma

Luh Gede Kirana Sukma

Lahir di Denpasar, 12 Maret 1996. Kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FBS, Undiksha. Suka membaca, suka mengkhayal

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Ist
Opini

Film Kartun Berimajinasi Tinggi dan Kekerasan Berkarakter Lucu, Apakah Cocok Ditayangkan untuk Anak-anak?

Berbicara masalah film kartun, pada umumnya film kartun sangat digemari di kalangan anak-anak hingga dewasa, namun ada dua film kartun ...

July 31, 2019
Penulis bersama siswa-siswanya
Opini

Laku Guru: Melayani Sesama, Bukan Superioritas Egaliter dalam Kelas

Profesi sebagai guru merupakan profesi yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kisah-kisah guru dari cara mengajarnya, kehidupan di dalam dunia pendidikanya, ...

June 4, 2019
Foto: koleksi penulis
Esai

Anak Perempuan Suka Boneka – Apakah Mereka Pilih Mainan Sendiri?

SI laki-laki sibuk membatu istrinya yang sedang hamil memilih-milih pakaian bayi di sebuah toko pakaian bayi. Mereka memilih pakaian-pakaian yang ...

February 2, 2018
Esai

Yang Kita Cari Adalah Hening

Hening itu dalam hati masing-masing. Hening itu dalam pikiran masing-masing. Hening itu pada diri masing-masing. Hening itu pada lingkungan masing-masing. ...

March 19, 2019
Badai di Atas Kepalanya
Acara

Gembira Bersuara Keliling Tiga Kabupaten: Ajang Silahturami Anak Muda Kreatif

Jika dua tahun terakhir kegiatan program Ruang Gembira dan Bersua Bersuara berpusat di kota Denpasar,  Agustus 2019 ini mereka berkolaborasi ...

August 22, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In