31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Prof. Sudiana: KKN Dulu dan Kini Beda, Yang Sama ya Kisah Cinlok

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
June 9, 2019
inEsai

Kegiatan mahasiswa KKN Undiksha 2016 di Desa Batunya, Baturiti, Tabanan.#Foto: dok Surya Pratama

327
SHARES

KULIAH Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dulu dan sekarang itu sangat jauh berbeda. Sekitar tahun 1970-an hingga 1980-an KKN benar-benar program yang ditunggu-tunggu masyarakat desa. Mahasiswa KKN dianggap sangat membantu pembangunan desa. Namun kini, karena banyak desa sudah kaya dan maju, ditambah program pemerintah untuk pembangunan desa berjalan lancar, KKN dipandang dengan picingan mata.

Yang sama dan tak berubah hanya soal pahit-manis cinta lokasi (cinlok). Dari dulu hingga sekarang, cinlok senantiasa memberi warna pada KKN. Tentu, karena cinlok erat kaitan dengan perasaan: cinta segitiga, cinta tak terbalas, pengkhianatan, dan sakit hati. Cinta adalah perasaan yang hakiki dalam diri manusia, sejak manusia zaman batu hingga zaman pokemon.

Apa beda KKN dulu dan sekarang?

Dulu, mahasiswa KKN biasa membantu pembangunan fisik, seperti membantu pembangunan poskamling hingga balai desa. Yang terbanyak mendirikan tapal pembatas desa dan mengecat papan nama di kantor desa. Kini, karena SDM di desa sudah bagus dan dana pembangunan sudah lancar, masyarakat desa bisa membangun balai desa dan tapal batas secara mandiri bahkan membangun pembatas desa dengan pintu gerbang yang sangat megah.

Dulu, mahasiswa KKN biasa ikut mencongkel batu ke sungai atau menambang paras di tebing jurang. Mahasiswa ikut tergopoh-gopoh naik-turun bukit untuk mencari mata air, lalu bergotong-royong pasang pipa agar air bersih bisa mengalir ke desa. Bahkan jika ada warga menggelar upacara adat, seperti menikah atau ngaben, mahasiswa ikut sibuk membantu upacara. Mahasiswa benar-benar menjadi warga desa di mana mereka KKN.  Yang mengesankan, mahasiswa kadang ikut turun ke sawah, membantu petani tanam padi.

Kini, mahasiswa tak perlu capek-capek ikut gotong pipa atau angkut batu dari sungai. Pembangunan fisik di desa kini tak dilakukan secara gotong-royong. Warga tinggal serahkan ke kontraktor. Warga desa tinggal terima beres. Tanam padi kini diserahkan ke buruh tanam padi, dan panen padi diserahkan ke tukang ijon. Beres.

Di sebuah desa di Tabanan, ada warga nyeletuk jika desanya tak perlu mahasiswa KKN. Warga itu menilai desanya sudah maju. “Untuk apa ada mahasiswa KKN, kantor desa sudah meprada, gerbang desa sudah berukir, Pura sudah melengis, Indomaret buka 24 jam, restoran ada, hotel ada, pegawai negeri sudah banyak,” kata warga itu.

Warga itu tentu melihat kemajuan hanya dari pembangunan fisik. Untuk itulah, mahasiswa KKN sekarang memiliki tantangan besar membuat program agar sebuah desa tidak hanya maju secara fisik, melainkan juga secara mental. Perlu kreatifitas tinggi untuk membuat program. Jika tak kreatif, mahasiswa KKN bisa hanya bengong-bengong saja di desa seperti burung bangau main di pohon beringin.

Mantan Rektor Undiksha Singaraja, Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, membenarkan perbedaan yang sangat jauh antara KKN sekarang dengan yang dulu. Sekitar tahun 1976, saat ia masih mahasiswa di FKIP Unud (cikal bakal Undiksha), KKN itu benar-benar ditunggu masyarakat. “Masyarakat menghargai mahasiswa, di sisi lain mahasiswa juga benar-benar membantu masyarakat secara fisik maupun mental,” ujarnya.

Menurutnya benar jika mahasiswa KKN dulu lebih banyak disibukkan dengan kerja fisik. Tapi itu dilakukan dengan senang, karena mahasiswa dulu memang kebanyakan berasal dari desa yang sudah terbiasa naik-turun bukit gotong batu, atau naik-turun sawah bajak tanah. Kini mungkin banyak mahasiswa tak sanggup melakukannya.

Yang beda lagi, dulu mahasiswa KKN gampang mencari bantuan ke pemerintah, baik bantuan material maupun dukungan moral. Selain itu KKN juga dibiayai oleh lembaga kampus. Cari sponsor ke perusahaan swasta pun dapat sambutan yang baik. Kini pemerintah seakan tak rungu dengan KKN. Perusahaan swasta pun kini banyak yang lebih suka menyeponsori festival musik ketimbang pembangunan desa.

Dengan perbedaan seperti itu, kata Sudiana, Undiksha terus mencari terobosan baru agar KKN tetap berguna bagi pembangunan desa. Misalnya sekitar lima tahun lalu, KKN dijadikan program pengentasan buta aksara di semua desa-desa di Bali. Setelah program itu selesai, mahasiswa KKN tetap harus memiliki program untuk mencerdaskan warga desa. Misalnya membuat program pembelajaran bahasa, baik bahasa Bali, Indonesia, maupun Inggris. Selain itu ada juga program seni budaya, pembelajaran berorganisasi, kampanye kebersihan, dan sejenisnya.

Soal cinlok?

“Nah itu sama saja dulu dan sekarang ha ha ha,” kata Sudiana yang kini mengajar di jurusan Bahasa Indonesia.

Bahkan dulu cinlok bisa lebih seru. Dulu KKN berlangsung selama sekitar tiga bulan. Karena alat transportasi dulu tak sebagus sekarang, juga alat telekomunikasi semacam HP belum ada, maka selama tiga bulan penuh mahasiswa ngendon di desa tempat KKN. Jika mau pulang kampung, atau balik ke kampus, atau sekadar nengok pacar, sangat susah. Angkutan umum di desa sulit, apalagi jika desanya terpencil. Mahasiswa dulu juga hampir semuanya tak punya motor.

Dengan kondisi seperti itu mahasiswa beda jurusan yang sebelumnya tak saling kenal itu punya banyak kesempatan dan waktu yang lama untuk bersama-sama. “Banyak yang cinlok sampai menikah dan hidup bahagia hingga sekarang,” kata Sudiana.

Apakah Bapak dan istri hasil cinlok?

“Ah, saya sih nggak…” jawab Sudiana cepat. He he he

Tags: cintakampusKKNmahasiswa
Previous Post

Badriyah: Kumpulan Kisah Perempuan Masa Kini

Next Post

Semua Orang Bali Selebritis

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post

Semua Orang Bali Selebritis

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co