Iya, cinta itu memang unik. Satu kata yang memiliki makna penuh. Apa sih sebenarnya definisi CINTA itu ?
Ada orang yang merasakan bahagia yang teramat saat bersamanya bahkan ada orang yang sangat merasa sedih jika bersamanya. Iya CINTA. . . .
Cinta merupakan keterikatan emosional positif kepada sesuatu. Entah itu benda, hobi, binatang, pasangan bahkan kegiatan yang aku lakukan ini adalah cinta. Iya cinta menulis. Karena menurutku dengan menulis aku memiliki emosional positif yang tentunya baik untuk kesehatan mentalku.
Cinta itu sederhana. Hal yang dapat membangun perasaan positif kalian dan bisa merubah kalian menjadi pribadi yang lebih baik serta bisa membantu kalian bangun, bangkit menuju impian dan cita-cita kalian. Iya itulah cinta. Namun, banyak orang yang enggan bahkan benci mendengarkan kata cinta. Terebih lagi cinta yang berkaitan dengan kehidupan berpasangan. Banyak pasangan kekasih yang sedang merasakan cintanya namun pada akhirnya satu diantaranya merasakan sedih.
Merasa awal perkenalan dan pendekatannya lebih nyaman dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan setelah lama menjalin hubungan yang bisa dikatakan lebih serius seperti pacaran. Ya masa itu memang ada kalanya yang biasa disebut dengan “honeymoon period”. Honeymoon period merupakan masa-masa dimana sepasang kekasih merasakan cinta yang begitu dalam dan hangat selalu ingin menghabiskan waktu bersama-sama. Karena itu adalah rasa dimana sepasang kekasih sedang mengalami masa-masa cintanya. Ingin bertemu lah setiap saat, gak mau jauh-jauh. Tapi lama-lama semuanya akan kembali seperti biasa. Namun, masa ini tak selamanya akan dirasakan. Karena hal ini merupakan siklus yang wajar dalam sebuah hubungan sepasang kekasih. Dimana, akan dirasakan titik jenuh antara satu dengan lainnya. Jika hal ini tidak disikapi dengan baik maka akan menimbulkan kesalahpahaman dalam hubungan bahkan perlahan hubungan dapat berakhir.
Kadang banyak pasangan yang mengeluhkan “kok dia berubah sih” “apa dia sudah gak cinta?” “apa ada orang lain yang mampu membuatnya nyaman ?” pertanyaan-pertanyaan tersebut memang sering muncul dikepala saat masa-masa honeymoon period itu berganti. Namun percayalah, perubahan tersebut bukan menandakan bahwa seseorang telah hilang cinta. Namun hal tersebut adalah nyata adanya. Setelah pikiran negatif itu terus dipelihara dalam diri lama lama sebuah hubungan akan menjadi toxic relationship dimana insecurity dan cemburu tumbuh semakin besar seiring dengan tumbuhnya pikiran-pikiran buruk di dalam diri tersebut.
Toxic relationship merupakan hubungan yang tidak sehat. Dan hal tersebut tentunya akan menyebabkan salah satu atau bahkan kedua orang yang ada dalam hubungan tersebut merasakan tekanan mental yang akhirnya akan menghambat perkembangan masa depan dari orang tersebut. Jadi akar dari hal tersebut kadang tidak didapatkan oleh sebagian besar kekasih yang mengharuskan mereka berpisah tanpa mencari asal muasal toxic relationship itu dapat terjadi.
Akar permasalahan dari sebuah hubungan toxic relationship ini adalah “Buah Pikiran”. Pikiran negatif yang selalu terngiang-ngiang dalam kepala kalian adalah penyebab utama munculnya toxic relationship. Menduga-duga, lunturnya kepercayaan akan menyebabkan runtuhnya hubungan yang sudah dijalin. Menjalin hubungan tentunya harus saling mengerti latar belakang maupun masa lalu dari masing-masing individu. Sebaiknya jangan terlalu menghakimi masa lalu dari seseorang. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan-perasaan negatif bahkan luka batin yang sempat dirasakan olehnya. Maka gunakanlah akal pikiran yang sehat serta logis untuk menata cinta dalam kehidupan realita.
Next, tulisan ini akan berlanjut ke resiliensi bagi kalian yang pernah mengalami masa toxic relationship dan mengharuskan hubungan kandas ditengah jalan. Untuk bangkit bukanlah perkara yang rumit namun cukup sulit.
Kesehatan jiwa adalah hal yang istimewa~ [T]