16 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
June 16, 2025
inPariwisata
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Suasana FGD Pariwisata Berkelanjutan di ITDC Nusa Dua Bali (9 Juni 2025)

PERSOALAN Pariwisata di Gumi Delod Ceking adalah persoalan seputar SMA (Sampah, Macet, dan Air). Persoalan itu mencuat dalam Focus Group Discusion (FGD) di Wantilan ITDC Nusa Dua (Senin,9/6/2025). FGD yang diinisiasi Camat Kuta Selatan, Dr. I  Ketut Gede Artha, A.P.,S.H., M.Si. dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Kuta Selatan dari 9 Desa Adat dan 6 Desa/Kelurahan di Gumi Delod Ceking. FGD yang berlangsung selama 3,5 jam dimulai  tepat waktu pada pukul 09.00 Wita tetapi berakhir molor 30 menit, dari jadwal yang ditetapkan pukul 12.00 Wita. Itu pertanda menariknya FGD dengan isu-isu pariwisata di seputar Kuta Selatan.

FGD yang melibatkan para tokoh masyarakat Kuta Selatan (DPRD Bali, DPRD Kabupaten Badung, Lurah/Perbekel, Bandesa, dan akademikus) itu berlangsung hangat dialogis dengan tiga pembicara sebagai pemantik ; Prof. Dr. Dasi Astawa (Undiknas), Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Surya Wijaya, dan General Manager ITDC I Made Agus Dwiatmika.

Prof. Dasi Astawa yang memantik diskusi menyampaikan kegundahannya dengan perkembangan Pariwisata Bali secara masip dan dampaknya amat terasa di Badung dan Kodya Denpasar. “Ketika berbicara pariwisata Bali, pikiran orang Bali tertuju pada Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Badung terutama Kuta, Kuta Selatan, dan Kuta Utara. Dampaknya belum optimal sesuai dengan harapan. Bali belum mengoptimalkan DOA (Dana, Orang, dan Aset) yang telah dipunyai. Akibatnya, sektor informal diambil alih kaum urban. Orang Bali menjadi penonton. Bahkan, BALI diplesetkan “Belog Ajum Lengeh Inguh”, kata akademikus Undiknas yang vokal menyuarakan kebijakan pemerintah seraya memberikan solusi.

Kegundahan Dasi Astawa sebenarnya sudah dirasakan segelintir krama Delod Ceking  sejak Nusa Dua dijadikan Kawasan Wisata Elite pada awal 1970-an oleh Presiden Soeharto pada era Orde Baru. Tokoh dari Gumi Delod Ceking, Ir. I Nyoman Glebet sudah sering menyuarakan keberpihakannya kepada masyarakat lokal agar tidak tercerabut dari akar budayanya yang bersumber dari tradisi agraris dan maritim. Ia tidak ingin Gumi Delod Ceking kehilangan alas kekeran, alas bengang, alas buhu (sepi), umah jangkrik, ngampan (tebing), lampan (daratan di tengah laut), sampan, dan sekeh.  Penanda budaya itutelah diguratkan dalam ingatan kolektif masyarakatnya sejak dahulu kala, sebagai penanda budaya agraris dan maritim. Penanda itu kini sebagian tinggal kenangan, sebagian lagi masih ada, tetapi bentuk, fungsi, dan maknanya berubah.

Tinggalan itu akan menguap dalam ingatan kolektif krama Delod Ceking bila tidak ada generasi tua yang mau menuturkan ke anak cucunya. Distransformasi informasi dari orang tua ke anak cucu tak terhindarkan.  Apa yang dikhawaritkan Ir. I Nyoman Glebet, seorang arsitek tradional Bali, kini menjadi kenyataan. Wong sunantara makin eksis, wong pribumi makin sembunyi (mengkeb) sembari melempar wacana. Berisik. Mereka gengsi mengambil peran informal yang makin hari makin dikuasai pendatang. Akibatnya, mereka lebih sebagai penonton alih-alih menjadi penuntun.  

Terlepas dari paparan Ketua PHRI Badung dan General Manager ITDC Nusa Dua yang menunjukkan optimisme kunjungan wisatawan ke Bali, sejumlah persoalan yang mencuat akibat dampak pariwisata perlu dicarikan solusi secara tepat dan cepat. Solusi yang ditawarkan peserta adalah Pariwisata berbasis masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat lokal melalui Bhaga Utsaha Padruen Desa Adat (BUPDA) yang sudah ada di masing-masing Desa Adat dan nyata hasilnya dirasakan masyarakat.

Selain itu, budaya bermain layang-layang bagi anak Bali jangan sampai dilarang hanya demi memanjakan wisatawan yang konon berkelas. “Malayangan adalah simbol rare angon yang terhubung dengan tradisi upacara berbasis agraris”, kata Bandesa Adat Peminge, I Wayan Warsa. Melarang Nak Bali malayangan sama dengan mematikan sebagian kebudayaan Bali. Kerianggembiraan para pengangon malayangan adalah bagian dari pelestarian olah raga tradisional berbasis spiritual. Dalam konteks kekinian, inilah yang disebut membangun 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

 Selain itu, persoalan SMA (Sampah Macet Air) perlu dicarikan solusi terbaik. Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS Cadas) yang digagas Pemerintah Provinsi Bali perlu dijalankan dengan membangun teba modern seraya mengedukasi masyarakat menumbuhkan kesadaran bersama di masing-masing Desa. Bila di masing-masing keluarga belum mampu secara optimal, setidaknya Desa Adat memiliki pengelolaan sampah di desa/kelurahan masing-masing, seperti dimiliki Desa Adat/Kelurahan Tanjung dan Desa Kutuh. Sampah tuntas di masing-masing Desa. “Desaku bersih tanpa mengotori desa lain. Desaku lestari tanpa sampah plastik”, demikian ajakan Gubernur Wayan Koster yang tertuang dalam SE Nomor 9 Tahun 2025.

Persoalan berikutnya adalah kemacetan yang belum menemukan solusi. Dalam jangka pendek, tampaknya perlu segera dibangun underpass di simpang Mcdonal dan Kampus Unud Jimbaran. Jalan lingkar Nusa Dua Selatan   tembusan Kutuh – Ungasan – Pecatu – Jimbaran perlu segera direalisasikan. Selain itu, jalan-jalan yang sudah ada perlu perawatan dan pemeliharaan secara berkelanjutan termasuk trotoarisasi secara menyeluruh. Kualitas jalan jalur utama pariwisata di Gumi Delod Ceking sering menjadi sorotan publik. Jika musim hujan, banjir pula.

 Pemasangan lampu penerangan jalan dan CCTV juga mendesak dilakukan. Keluhan jalan gelap dan  tidaknyamannya pengguna jalan  itu sudah sering disampaikan tokoh-tokoh masyarakat dari Gumi Delod Ceking melalui grup WA Kecamatan Kuta Selatan. Keluhan itu perlu segera dijawab.

Lalu, persoalan air  yang belum terselesaikan dari dulu hingga sekarang. Dulu, krama Gumi Delod Ceking memuliakan air dengan bak penampungan air hujan dan kubangan air yang disebut bangbang. Bangbang kini hilang. Kearifan tatakelola air masa lalu,  kini tiada diimani. Air melimpah pada saat musim hujan terbuang percuma menyebabkan  banjir. Bersamaan dengan hal itu, mereka krisis air PDAM yang tidak layak diminum. Bahkan untuk mandi pun, perlu pengendapan agar tidak keruh. Artinya, air PDAM juga memerlukan penampungan. Pertanyaan pun menggelinding : Mengapa air di lapangan golf, villa, dan hotel mengalir deras ?  Anehnya, forum air dunia  (World Water Forum) pada 2024 di Gumi Delod Ceking dinyatakan sukses, sementara keluhan tentang air belum terjawab. Sungguh paradoks.

Begitulah pariwisata di Gumi Delod Ceking, mewah di permukaan. Keropos di kedalaman. Tanah-tanah petani yang terblokir dengan harga pindang, meninggalkan kisah sedih. Tanah bagi manusia Hindu Bali adalah sanan. Kewajiban ritual-spiritual secara berkala adalah tategenan. Jika sanan patah, apa yang dipakai negen?

Habitat tanaman lokal pun tergusur. Juwet, bekul, kem, bangkuang, blatung menghilang dari habibatnya. Tempat komunitas kera juga terganggu. Kawanan kera demo ke rumah-rumah penduduk. Belum ada solusi. Petani kehilangan lahan, bersamaan dengan itu ritual berbasis agraris – maritim makin marak. Pastinya perlu biaya tidak sedikit. CSR hotel mestinya memberikan kontribusi bagi Desa Adat setempat.

Moratorium pembangunan pariwisata dan perumahan di Gumi Delod Ceking perlu dan mendesak diberlakukan. Izin berbasis On line Single Submission (OSS) perlu ditinjau kembali. Legislator dan eksekutor perlu menyamakan persepsi. Pelibatan masyarakat adat dan hak-haknya perlu diperhatikan sebagai bagian dari partisipasi publik. Penting juga dipikirkan lahirnya “Piagam Gumi Delod Ceking” untuk pariwisata budaya berkelanjutan, sebagai mana diusulkan akademikus Undiksha, I Wayan Suwendra dari Desa Adat Peminge, seraya mengusulkan FGD seperti ini perlu ditradisikan secara berkala. [T]

Penulis: I Nyoman Tingkat
Editor: Adnyana Ole

  • BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT
Serba-serbi Melasti di Gumi Delod Ceking
Nyepi di Gumi Delod Ceking Dekade 1970-an
Tags: Gumi Delod CekingPariwisataPariwisata Berkelanjutan
Previous Post

Niskala Pancasila dan Tugas Besar Pendidikan: Menyemai Indonesia Raya dari Dalam Diri

Next Post

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

by Lintang Pramudia Swara
June 16, 2025
0
Han Kang dan Kolase Enigmatik Novel Vegetarian

BEGITU enigmatik dan diabolis, saya rasa Han Kang memberi tawaran segar di kancah sastra dunia. Sejak diumumkan sebagai pemenang Nobel...

Read more

Niskala Pancasila dan Tugas Besar Pendidikan: Menyemai Indonesia Raya dari Dalam Diri

by Dewa Rhadea
June 16, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

PERINGATAN Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni bukan sekadar momen seremonial. Ia adalah ajakan reflektif—untuk menengok ke dalam, menyatukan kembali...

Read more

Drama Gong

by I Wayan Dibia
June 16, 2025
0
Drama Gong

SEJAK pertengahan tahun 1960 kreativitas para seniman Bali telah melahirkan dua jenis seni drama. Salah satu seni drama yang dilahirkan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025
Khas

Tidak Ada Petruk dalam Drama Gong Lawas Banyuning Singaraja di Pesta Kesenian Bali 2025

TIDAK ada Petruk dalam Drama Gong Banyuning, Singaraja, yang bakal pentas di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Tentu saja. Yang...

by Komang Puja Savitri
June 16, 2025
Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja
Persona

Yan Mintaraga, Seniman Pinggir Taman Kota Singaraja

SETIAP Minggu pagi, Taman Kota Singaraja menjelma menjadi panggung kecil bagi berbagai aktivitas. Ada anak-anak berlarian, ibu-ibu berbincang sambil menemani...

by Arix Wahyudhi Jana Putra
June 16, 2025
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co