DIALOG Dini Hari, band folk yang dikenal dengan karya-karya puitis dan musik yang mendalam itu, akan meluncurkan single terbaru mereka, Jumat (06/09/24). Single yang berjudul “Beranilah Melawan” itu mengusung tema perjuangan dan ketidakadilan itu ssegera akan meresap ke dalam jiwa pendengar dan menjadi sorotan dalam panorama musik folk global.
“Beranilah Melawan” merupakan manifestasi dari tekad Dialog Dini Hari untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan. Melalui liriknya yang tajam dan berani, band ini mengeksplorasi ketidakadilan sosial dengan nuansa Celtic yang mendalam, menjadikannya lebih dari sekadar lagu, tetapi sebuah pernyataan.
Menggunakan iringan akordeon dan Uileann Pipes oleh Rivelino Ismaya serta Low Whistle dan Tin Whistle oleh Stella Paulina, lagu ini menghadirkan sentuhan otentik yang membangkitkan semangat juang.
Lirik lagu ini berbicara langsung kepada mereka yang merasa tertekan dan dimanfaatkan. Dialog Dini Hari dengan berani menyuarakan kebenaran yang seringkali terabaikan dalam masyarakat kita.
Mereka pandai tentang sesuatu/Mematahkan kakimu hingga kau lumpuh/Setelahnya mereka memberimu tongkat/Bersandar disofa tertawa jumawa.
Lirik di atas menyoroti ironi dan penindasan yang dialami banyak orang. Lagu ini adalah panggilan untuk bangkit melawan ketidakadilan dan menegaskan hak suara di tengah kebisingan politik dan sosial.
Menurut Dadang Pranoto, pentolan band ini, hari ini orang jujur makin habis teraniaya oleh orang-orang culas yang penuh tipu daya. Katanya, Dialog Dini Hari memang memberi perhatian segala kondisi negara ini, khususnya dua minggu terakhir. Itu mereka lakukan hanya karena mereka cinta dan perduli pada bangsa ini.
“Kata orang diam adalah bijak, tapi kalau diam dan terinjak berarti kita harus bersuara agar mereka diam. Semua kawan-Kawan aktivis, mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan dengan berani, hormat kami sedalam-dalamnya,” ujar Dadang.
Dalam proses produksinya, “Beranilah Melawan” tidak hanya mengandalkan kekuatan lirik, tetapi juga didukung oleh kualitas musikal yang tinggi.
Dirilis di bawah label Rain Dogs Records, lagu ini direkam di Uma Pohon Studio dengan mixing dan mastering yang dikerjakan oleh Deny Surya di Studio Lengkung Langit dan Song Studio. Seluruh proses produksi menggunakan kabel audio Vermöuth2ndBorn, menambah kualitas teknis yang menjamin pengalaman audio yang luar biasa.
Formasi band terdiri dari Dadang Pranoto (vokal dan gitar) dan Deny Surya (drum dan perkusi). Lagu ini diproduksi, diaransemen, dan direkam bersama Kristian Dharma (bass dan synthesizer) serta Aweng Himawan (banjo). Selain itu, backing vocals oleh Lyta Lautner, Jascha Riri, dan Enzi Rozie (Feral Stripes) memberikan lapisan emosional tambahan pada komposisi ini.
Tentang Dialog Dini Hari, band ini telah lama dikenal dengan kemampuannya menyatukan lirik yang mendalam dengan aransemen folk yang kaya. Dengan track record yang mencakup album seperti Parahidup dan EP Setara, mereka terus mengukir tempat yang signifikan di dunia musik, menggabungkan tradisi musik folk dengan pesan sosial yang relevan.
Deny Surya, sang penabuh drum dan perkusi merasa memang sudah saatnya seniman memberikan apa yang mereka bisa sebagai bentuk empati kondisi sebuah negeri.
“Lagu ini berjudul Beranilah Melawan, wujud Cinta kami pada bangsa ini dan terimakasih untuk selalu mencintai bangsa ini dengan perjuangan tanpa batas. Semoga negeri ini dilimpahi semua anugerah kebahagian semesta,” seru Deny.
Beranilah Melawan adalah pengingat bahwa musik adalah kekuatan transformatif yang dapat menggugah kesadaran dan mendorong perubahan. Dengan single ini, Dialog Dini Hari kembali menunjukkan bahwa mereka bukan hanya musisi, tetapi juga aktivis sosial yang memanfaatkan seni untuk berbicara tentang isu-isu penting.[T][Rls]
Editor: Jaswanto