18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Belajar Menulis, Sate Keladi, dan Kepedulian

Gede Agus Eka PratamabyGede Agus Eka Pratama
April 23, 2024
inEsai
Belajar Menulis, Sate Keladi, dan Kepedulian

Sate keladi | Foto: Agus Eka

SAAT ini aku sudah memasuki semester yang membuat berpikir bahwa berumah tangga sepertinya lebih baik daripada kuliah. Namun itu hanya pikiran liar di tengah gempuran tugas kuliah saja. Apalagi ditambah saat ini aku sedang memasuki dunia PKL atau simulasi menjadi perkerja yang sesungguhnya.

Aku mendapatkan tempat PKL di portal berita jurnalisme warga yang cukup terkenal di Bali, tatkala.co. Walaupun aku bukan seorang yang bisa dibilang pandai dalam menulis, tapi akan kucoba jalani dengan sebaik mungkin apa yang telah dipersipkan oleh prodi tempatku belajar.

Hari pertama Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co, aku mendapatkan ilmu baru dalam hal menulis. Berawal dari diskusi cukup panjang bersama Jaswanto, seniorku di tempat PKL, aku banyak belajar tentang bagaimana seni menulis. Jujur, menulis adalah hal yang kurang aku sukai dan memang tidak pernah ada dalam catatan cita-citaku—aku tidak pernah membayangkan untuk menjadi seorang penulis.

Awalnya, dalam bayanganku, menulis itu sesuatu yang membosankan. Namun, setelah berdiskusi banyak hal dengan Kak Jas, panggilan akrab Jaswanto, aku sadar bahwa menulis itu ternyata tidak seseram yang aku bayangkan.

Aku jadi sedikit tertarik untuk memulai belajar menulis. Beberapa kali aku sempat menulis memang, tapi itu hanya memenuhi tuntutan tugas perkuliahan, bukan benar-benar atas dasar keinginanku sendiri. Dan aku baru tahu, ternyata menulis itu tidak melulu harus baku, formal, atau ilmiah. Kita juga bisa menceritakan banyak hal yang biasa-biasa saja, pengalaman, atau tergantung imajinasi, seperti halnya menulis fiksi, misalnya.

Saat diskusi, Jaswanto memberi challenge kepadaku untuk membuat sebuah tulisan tentang pengalaman yang paling berkesan dalam hidupku. Aku berpikir sejenak, dan teringat tentang sate keladi yang pernah kuulas dulu. Aku ingin kembali mengulas kuliner khas yang baru kurasakan ketika sudah dewasa itu—dan itupun cuma sekali.

***

Aku berasal dari desa yang memiliki tradisi dan kebudayaan yang berbeda dari desa-desa pada umumnya di Bali. Pedawa, nama desaku. Desa yang terletak di pegunungan dan memiliki julukan Bali Aga atau desa tua itu, banyak memiliki hal unik yang aku banggakan.

Namun, mengenai hal tersebut, aku baru menyadarinya saat duduk di bangku kuliah. Salah satu hal unik yang dimiliki desaku adalah sate keladi. Ini merupakan makanan khas yang dimiliki Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jika sate pada umumnya terbuat dari daging hewan, di desaku sedikit berbeda, sate dibuat dari keladiatau talas sebagai bahan baku utamanya.

Sedikit cerita, meski lahir dan tinggal di Pedawa, aku merasakan sate keladi untuk pertama kalinyapada saat kuliah semester empat. Saat itu aku mendapat tugas dari salah satu dosenku untuk membuat berita. Dari sana aku ingin mengangkat sate keladisebagai objek tulisan.

Pada saat mendapatkan tugas tersebut, dibantu orang tuaku, aku membuat sate keladi di rumah. Hal ini aku lakukan agar bisa mendeskripsikan rasa sate keladi dalam beritaku. Oh, ternyata seenak itu rasanya—walaupun proses pembuatannya agak panjang memang.

Pedawa, dengan tanahnya yang subur, dan letak geografisnya yang berada di ketinggian, membuat masyarakatnya bergantung pada hasil hutan dan perkebunan. Maka wajar jika tanaman keladi tumbuh subur di tanah kami, yang mampu dimanfaatkan dengan baik.

Sate keladi Pedawa | Foto: Agus Eka

Walaupun aku sangat menyukai keladi atau talas, tapi aku tidak suka kalau jenis umbi-umbian tersebut dicampur dengan nasi, atau di desaku lebih dikenal dengan muranan. Jika ibu masak nasi muranan, seketika nafsu makanku hilang begitu saja. Tetapi, jika keladinya di kukus, dibuatkan kripik, atau diolah menjadi makanan lainnya, aku menyukainya.

Mengenai sate keladi khas Pedawa, aku sempat bertanya kepada tokoh masyrakat Pedawa bernama Wayan Sukrata—atau lebih akrab disapa Pak Guru Jagung. Panggilan yang cukup unik bagiku.

Pak Jagung mengatakan, sate keladi lahir karena penduduk Pedawa dahulu tidak berkecukupan dan tidak mampu untuk membeli daging sehingga memanfaat hasil alam yang sangat melimpah di desa kami. Mendengar penjelasan tersebut, aku merasa bangga dengan orang-orang zaman dulu, di tengah keterbatas mereka mampu mengolah apa yang ada di alam menjadi hal yang memilki nilai lebih.

Aku sempat merenung sambil mendengarkan ceritanya Pak Jagung mengenai sate keladi. Jika aku lahir di zaman dulu, apakah aku bisa hidup dengan baik? Apakah aku bisa mengolah apa yang ada di sekitar menjadi sesuatu yang bermanfaat?

***

Sate keladi, dalam proses memasak,sebenarnya sama dengan sate pada umumnya, sama-sama dipanggang. Yang membedakan adalah bahan baku utamanya, yaitu daging diganti dengan keladi.

Selain itu, cara menempatkannya di stik juga berbeda. Jika sate pada umumnya ditusuk ujung stik—orang Pedawa biasa menyebutnya dengan katikan sate—sedangkan sate keladi dililitkan di tengah-tengah katikan sate. Sekilas seperti membuat sate lilit ikan. Hanya saja, sate ikan dililitkan di ujung katikan.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, melainkan karena kami masih menggunakan tungku api tradisional yang terbuat dari tanah liat—yang bagian atasnya mempunyai lubang berbentuk lingkaran. Di atas lubang itulah kami mematangkan sate keladi. Oleh karena itu, adonan keladi harus dililitkan di bagian tengah katikan-nya.

Setelah menanyakan banyak hal tentang sate keladi kepada Pak Jagung, saat itulah aku mencoba untuk membuat sate keladidi rumah. Pada saat praktik, aku dibantu ibuku. Membuat sate keladi ternyata tidak semudah yang aku bayangkan.

Banyak bumbu yang harus disiapkan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, kunyit, jahe, kencur, ketumbar, kemiri, juga penyedap rasa. Selain menyiapkan bumbu, hal paling sedikit menjengkelkan adalah saat mengupas keladi dari kulitnya. Karena jika tidak terbiasa, ini akan menyebabkan tangan menjadi gatal-gatal.

Proses mengupas selesai, keladi lalu dicuci sampai bersih, hingga tidak ada lagi kenangan-kenangan yang tersisa. Eh, salah, maksudku sampai tidak ada kotoran yang menempel di keladinya. Sambil memarut kelapa sebagai campuran adonan sate keladi, ibu memintaku untuk segera mengukus keladi. Setelah keladi matang baru ditumbuk hingga tercipta sebuah adonan.

Singkat cerita, setelah menjadi adonan, keladi lembut itu lalu dicampur dengan semua elemen yang telah disiapkan, seperti bumbu dan parutan kelapa, hingga tahap akhirnya dililitkan pada katikan bambu atau batang kelapa. Sate keladi siap untuk dipanggang di atas tungku. Kuliner khas Pedawa ini paling enak dimakan saat masih panas, apalagi ditemani nasi hangat dan sambal terasi, dijamin bikin ketagihan.

Ah, sampai di sini, seandainya aku tidak diberi tugas untuk  menulis berita, dulu, mungkin sampai saat ini aku masih belum tahu tentang sate keladi. Dan jika dulu tujuan menulis sate keladi, selain penasaran hanya untuk kebutuhan tugas, saat ini tujuanku benar-benar untuk memperkenalkan kuliner ini kepada orang banyak.

Ya, di tatkala, selain belajar menulis, aku juga belajar untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Dan itu tidak kudapatkan di bangku perkuliahan. Sebab menulis sate keladi ini aku menjadi sadar, ternyata desaku memiliki banyak hal unik yang belum aku eksplor lebih dalam lagi.[T]

Penulis adalah mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tatkala.co.

Editor: Jaswanto

Menikmati Sate Keladi Khas Pedawa yang Unik
Tags: Desa Pedawaste keladi
Previous Post

Belajar dari Penertiban Joged Era Belanda

Next Post

DIALOG DI TEPI MASCETI: Kritik Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen tentang Kependetaan

Gede Agus Eka Pratama

Gede Agus Eka Pratama

Mahasiswa Jurusan Dharma Duta, Ilmu Komunikasi, STAHN Mpu Kuturan Singaraja

Next Post
DIALOG DI TEPI MASCETI: Kritik Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen tentang Kependetaan

DIALOG DI TEPI MASCETI: Kritik Diri Seorang Ida Padanda Made Sidemen tentang Kependetaan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 18, 2025
0
Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

Oleh: dr. Putu Sukedana, S.Ked., AIFO-K., FISQua; Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si WAJAH saya serius saat saya mendengarkan materi...

Read more

Diet, Hal Sederhana yang Dibuat Ribet

by Gede Eka Subiarta
June 18, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

HIDUP sehat itu bisa dijalankan dengan pola makan yang bagus dan teratur, baik itu porsi makan, jam makan, dan jenis...

Read more

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi
Khas

Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi

Ke kebun anggur di pagi hari, Langit cerah hati pun senang. Belajar wine sambil tur industri, Ilmu bertambah, skill pun...

by Luh Eka Susanti
June 18, 2025
Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center
Khas

Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center

DI ruang kelas LPK Hishou Tejakula, seorang remaja berdiri dengan seulas senyum, Gede Bayu Pratama, siswa kelas 7 dari SMPN...

by Komang Puja Savitri
June 18, 2025
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co