29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Niksayang Peplajahan: Tujuan Ida Padanda Made Sidemen Menjadi Pendeta

Putu Eka Guna YasabyPutu Eka Guna Yasa
March 29, 2024
inEsai
Niksayang Peplajahan: Tujuan Ida Padanda Made Sidemen Menjadi Pendeta

Ida Padanda Made Sidemen Menjadi Pendeta | Foto diambil dari internet dan diolah tatkala.co

SETIDAKNYA ada tiga sumber yang dapat digunakan untuk menjelajahi perjalanan hidup Ida Padanda Made Sidemen. Sumber-sumber itu adalah Geguritan Salampah Laku, Ngatep Barong, dan Babad Ida Pedanda Made Sidemen.

Geguritan Salampah Laku memuat kisah hidup Ida Padanda Made Sidemen khususnya ketika baru menikah, proses berguru ke Gria Mandarawati Sidemen, sampai didiksa oleh Guru Nabenya.

Sementara itu, Ngatep Barong dan Babad Ida Padanda Made Sidemen menarasikan kronik leluhur yang menurunkan Ida Padanda Made Sidemen secara geneologis. 

Karena Geguritan Salampah Laku telah banyak dibicarakan, mari kita catat sedikit tentang karya sastra Ngatep Barong dan Babad Ida Padanda Made Sidemen. Perlu disampaikan bahwa naskah lontar Ngatep Barong terdiri dari sejumlah teks seperti Manuk Dadali, Kidung Kadiri Pangalang, Ngatep Barong, dan Ida Padada Made Sidemen.

Karena teks tersebut mengulas tentang tata cara membuat tapel, mulai dari upacara penebangan pohon hingga ngerehang, karya sastra itu diberi judul Ngatep Barong oleh petugas penyimpan naskah. 

Secara substansial, Ngatep Barong dan Babad Ida Padanda Made Sidemen memuat hal yang sama. Lantas, siapakah penulis kedua teks tersebut? Kita tidak tahu pasti.

Akan tetapi, dari semaian informasi yang coba disusun pengarang, tampaknya penulisnya adalah Ida Padanda Made Sidemen sendiri. Hal itu dikuatkan oleh keterangan-keterangan rinci tentang kekaryaan Ida Padanda Made Sidemen, baik dalam lanskap sastra, asta kosala kosali, maupun wala tanda. 

Dalam Ngatep Barong, misalnya, disebutkan bahwa Ida Padanda Made Sidemen telah menyusun Purwagama Sasana atas permintaan Raja Denpasar, mengarang Kakawin Cayadijaya pada tahun 1863 Saka dan Kakawin Candra Bhairawa pada tahun 1864 Saka.

Tidak jauh berbeda dengan Ngatep Barong, pustaka Babad Ida Padanda Made Sidemen bahkan menguraikan secara rinci karya-karya asta kosala dan tapel yang pernah dibuat oleh Ida Padanda Made Sidemen.

Karya-karya tersebut di antaranya adalah barong kikit (ketet), rangda, rarung serta asta kosala-kosali di Desa Seminyak, rangda di Ceramcam, 44 kulkul, dan yang lainnya. Informasi rinci seperti itu tidak mungkin dibuat oleh orang lain kecuali penulisnya sendiri.

Terlepas dari figur yang mengadakan lontar Ngatep Barong dan Babad Ida Padanda Made Sidemen, kedua karya sastra itu menarasikan leluhur Ida Padanda Made Sidemen mulai dari Dang Hyang Nirartha, Padanda Mas, Padanda Balwangan, sampai Padanda Aseman.

Di samping itu, dua karya sastra tersebut juga memberi petunjuk tentang keahlian Ida Padanda Made Sidemen dalam bidang seni rupa dan sastra yang secara geneologis terwaris dari orang tuanya. 

Catatan tentang aspek geneologis dalam lontar Ngatep Barong dan Babad Ida Padanda Made Sidemen bukanlah hal yang istimewa karena babad yang lain juga selalu mengutarakan hal yang sama. Sisi lain yang menarik dari dua teks tersebut justru terletak pada keterangan tentang motivasi Ida Padanda Made Sidemen menjadi pendeta.

Ida Padanda Made Sidemen sendiri memilih untuk berguru pada seorang pendeta bernama Ida Padanda Rai dari Gria Mandara, Sidemen-Karangasem. Kita tidak tahu pasti berapa lama proses berguru dan berburu pengetahuan tersebut berlangsung di antara Ida Padanda Made Sidemen dengan Nabenya.

Barangkali juga waktu spesifik yang membatasi proses belajar tersebut tidak penting, sebab murid yang mencintai pengetahuan akan belajar sepanjang hayat kepada gurunya tersmasuk juga semesta. 

Geguritan Salampah Laku menyatakan bahwa Ida Padanda Made Sidemen menikah di usia dua puluh tujuh tahun. Lalu pada usia menengah beliau sudah belajar pada dua pendeta (tuuh bĕline manĕngah, wahu maguru ping kalih).

Sementara, proses padiksan dilakukan pada umur empat puluh sembilan tahun (duk diniksan mayusa 49 tahun). Usia yang menjelang setengah abad itu tentu waktu yang sangat matang untuk menempuh jalan di belantara dunia rohani. Tidak seperti sekarang, pendeta bisa saja lahir dari proses yang instan sesuai paket dan kebutuhan. 

Babad Ida Padanda Made Sidemen menyatakan bahwa tujuan Ida Padanda Made Sidemen menjadi pendeta bukanlah karena ingin mendapatkan murid (doning madiksa, tan saking arĕp ing para sisya). Bukan pula karena ingin menyelesaikan berbagai upacara (tan saking arĕping ngaloka palasraya). Lantas apa tujuannya?

Sumber tersebut menyatakan bahwa tujuan Ida Padanda Made Sidemen menjadi pendeta adalah untuk niksayang peplajahan ‘menyucikan pelajaran’. Sebab, konon banyak tutur utama yang tidak diperbolehkan dipelajari apabila seseorang masih walaka (reh akeh tuture utama tan kawĕnangang pĕlajahin yan kari walaka). 

Berdasarkan penjelasan di atas, kita mengetahui bahwa motivasi Ida Padanda Made Sidemen untuk menjadi pendeta adalah agar bisa memasuki dunia tutur utama. Tanpa madiksa atau menyucikan diri terlebih dahulu, pemegang otoritas ajaran dalam dunia tutur utama itu barangkali tidak akan  mengizinkannya.

Spesifiknya, yang tidak mengizinkan itu tentu adalah guru rohani Ida Padanda Made Sidemen sendiri. Kenapa tidak diizinkan? Barangkali karena untuk memasuki duara pengetahuan tentang tutur itu seseorang harus menyucikan diri, baik secara fisik, mental, dan spiritual.

Sama seperti seseorang yang ingin menuangkan air jernih pada satu tempayan, maka orang tersebut perlu memastikan bahwa tempayannya sudah tak ternoda. Adakah alasan lainnya? Barangkali seseorang yang mempelajari tutur utama itu perlu diikat oleh sasana.

Dengan sasana atau etikalah, seseorang berusaha menjaga kesucian diri dan pelajaran tentang kesucian yang ditekuninya.

Sekali lagi, Ida Padanda Made Sidemen bertujuan menjadi pendeta untuk bisa terus belajar, baik pengetahuan tentang hal-hal sekala ataupun niskala, bukan untuk menyelesaikan upacara atau mendapatkan murid.

Kenapa? Jika tujuan utamanya adalah menyelesaikan upacara dan mendapatkan murid, dapat dipastikan komersialisasi akan terjadi di lanskap rohani. Dan gejala itu tengah terjadi saat ini![T]

Nurat Asing Gon : Kunci Produktivitas Ida Padanda Made Sidemen dalam Bersastra
Catatan Harian Sugi Lanus: Gunung Agung Meletus dan ‘Pangéling-Éling’ Ida Pĕdanda Madé Sidĕmĕn
JARAYU-TANTRA | Catatan Kecil dari Percakapan Prof Hooykaas dengan Pedanda Made Sidemen
Bhagavad Gita Versi Jawa Kuno, Guru Made Menaka & Ida Pedanda Made Sidemen (1)
Tags: geguritanHindu BaliIda Pedanda Made Sidemenlontar
Previous Post

Tiga Pesilat Putri Pagar Nusa Buleleng Sabet Juara di Porjar 2024: Bulan Puasa Bukan Halangan!

Next Post

Padepokan Seni Dwi Mekar Raih Juara Pertama Lomba Baleganjur HUT Kota Singaraja

Putu Eka Guna Yasa

Putu Eka Guna Yasa

Pembaca lontar, dosen FIB Unud, aktivitis BASAbali Wiki

Next Post
Padepokan Seni Dwi Mekar Raih Juara Pertama Lomba Baleganjur HUT Kota Singaraja

Padepokan Seni Dwi Mekar Raih Juara Pertama Lomba Baleganjur HUT Kota Singaraja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co