29 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hari Pertama Mahima March March March 2024: Catatan dari Dapur

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
March 18, 2024
inEsai
Hari Pertama Mahima March March March 2024: Catatan dari Dapur

Peserta workshop puisi Mahima March March March 2024 | Foto: Hizkia

SEBAGAI penjaga dapur, sudah seharusnya saya menjajakan jajanan dan minuman. Tapi sambil menanti pembeli memesan, di sela-sela itu saya mendengar-mengamati bagaimana kegiatan hari pertama Mahima March March March 2024, yang diisi kegiatan workshop menulis puisi—yang sangat menyenangkan—yang digelar pada Jum’at, 15 Maret 2024, di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja.

Para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan siswa-siswi SMA itu, menjadikan tempat kegiatan terasa sempit, berdesakan, karena begitu ramai setelah mereka datang. Dan di tengah perhatian mereka menyimak, Bunda Kadek Sonia Piscayanti, selaku pembicara sekaligus tuan rumah, memberikan sambutan hangat kepada mereka.

Bu Sonia menceritakan sedikit tentang perjalanan Komunitas Mahima yang didirikan pada tahun 2008, dan tetap berusaha konsisten selama itu dalam mengembangkan kesusastraan di Bali Utara sampai hari ini. Setelah itu ia menjelaskan tentang seluk-beluk puisi—Bu Sonia memaparkan materi yang telah disiapkan dengan apik melalui layar proyektor.

Di tengah para penyimak, ia cukup mengejutkan saya ketika mengatakan “hidup adalah puisi”. Ia banyak mengutip puisi penyair klasik dari Barat, saat memberikan wejangan pembuka-filosofis tentang hidup dan puisi sebelum dilanjutkan secara intens oleh pemateri kedua, Pak Ole—panggilan akrab Made Adnyana Ole, penyair, wartawan senior, sekaligus suami Bu Sonia.

Kalimat pendek, tetapi sangat mendalam itu membuat saya sadar bahwa dalam hidup manusia memang mengandung puisi. Hanya saja tak banyak orang menyadarinya. Selain itu, Bu Sonia juga mengatakan sesuatu yang lain, bahwa kita mesti memeriksa apa-apa yang sudah kita lakukan, atau yang dilewati oleh diri. “Begitulah berpikir filosofis-puitis kira-kira,” katanya.

Mengingat Chairil Anwar

Sedang dalam menulis puisi, menurut Bu Sonia, adalah sama halnya kita menumpahkan sesuatu atas apa yang kita rasakan. Sehingga, puisi itu kemudian menjadi dahsyat, menjadi sesuatu yang dapat diperhitungkan keberadaanya karena terdapat sesuatu hal di dalamnya. “Menulis tanpa tujuan bukan menulis sama sekali,”  ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan seperti apa puisi yang dapat melibatkan perasaan atau emosional terhadap orang lain. “Puisi Aku Chairil Anwar adalah salah satu contoh puisi (yang ditulis dalam suasana penjajahan) telah menyadarkan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka,” kata Bu Sonia.

Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti pada workshop puisi Mahima March March March 2024 | Foto: Hizkia

Pada puisi Chairil Anwar, menurutnya, merupakan salah satu puisi yang dapat membakar jiwa seseorang—bahkan lebih daripada itu—di zamannya.

“…Kalau sampai waktuku. Ku mau tak seorang kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari..“— Aku, Chairil Anwar.

Cara kerja puisi adalah kebebasan. Suara merdeka dari penyair adalah suatu renungan paling dalam untuk menyadarkan sesuatu yang tertutup, seperti rasa ketakutan. Sebab itu, dalam puisi tak hanya diperhitungkan seberapa indah dia dapat dibaca, melainkan pula seperti apa pesan di dalamnya.

Chairil Anwar (1922-1949) merupaka penyair muda kala itu. Dikenal sebagai ‘Binatang Jalang’ melalui puisinya berjudul “Aku” yang ditulis pada tahun 1943. Puisinya tersebut dianggap berbahaya bagi Kolonial Belanda. Sebab dianggap berpotensi dapat merubah kesadaran seseorang terhadap kesadaran untuk merdeka, terutama pada kalangan anak mudanya saat itu.

Bahasa Memiliki Kekuatan

Kita mesti menyadari bahwa bahasa itu memiliki kekuatan tersendiri, dan puisi salah satu daripada itu. Bahkan tentang cinta, puisi dapat mencitrakannya lebih pekat atau berarti.

“Puisi cinta Sapardi Djoko Damono yang berjudul Aku Ingin, kita bisa membayangkannya bagaimana cinta ditulis dengan sangat dalam,” ujar Made Adnyana Ole (Pak Ole) saat memberikan pelatihan cara menulis puisi setelah istrinya memberikan materi.

“ ..Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..”— Aku Ingin, Sapardi Djoko Damono.

Dalam puisi, tentu yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana mereka, penyair, menulis indah seperti itu, kata Pak Ole. Penyair seperti memiliki mata-cara pandang tersendiri atas apa yang ia lihat. Sehingga, sosial-kultural dan tempat di mana penyair tinggal pula sangat berpengaruh terhadap puisi-puisinya yang dibuat.

“Dalam percakapan, ‘kata’ dapat menegaskan apa yang kita rasakan untuk menguatkan sesuatu. Semisal ‘sakkiiiittt..’ untuk menjelaskan betapa sakitnya dirinya dalam menjelaskan. Tapi dalam puisi, itu tidak mesti, justru berbeda cara mereka (penyair) menuliskan perasaannya terhadap sesuatu. Mereka (penyair) menggunakan-memilih diksi yang tepat. Yang padat. Tidak biasa. Dan tentunya yang indah saat dibacakan,” tutur Pak Ole.

Apa yang dikatakan Pak Ole di atas, secara sederhana dapat saya pahami bahwa cara penyair menuliskan sesuatu, memilih diksi, merupakan hal penting. Sehingga mereka sangat berbeda atau tidak klise. Dari sanalah kita selalu melihat puisi seperti memiliki kekuatan tersendiri (khas) dalam menjelaskan sesuatu (pesan).

Dalam mencontohkan seperti apa puisi yang bagus, Pak Ole kemudian membacakan satu puisi cinta yang lain, puisi karya Pablo Nerruda berjudul “Aku Bisa Saja Menulis Puisi Paling Sedih Malam Ini”, yang diterjemahan oleh Saut Situmorang.

“..aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini. misalnya, menulis: “malam penuh bintang, dan bintang bintang itu, biru, menggigil di kejauhan..”

Pak Ole kemudian menjelaskan, bahwa dalam puisi seperti itulah contoh puisi yang bagus. Kita bisa merasakan tidak biasa dalam pilihan diksinya.

“Tentu, dalam puisi cinta seperti itu, tak hanya mengandalkan intuisi saat menuliskannya. Tetapi logika (kegiatan berpikir) dalam menulis puisi juga menjadi hal penting. Agar puisi menjadi bagus, masuk akal, dan tidak mengawang-ngawang,” sambung Bu Sonia, melanjutkan pembahasan suaminya, Made Adnyana Ole.

Praktik Menulis Puisi

Tampak dari sudut dapur, mereka, para peserta itu, sangat antusias. Pada sesi praktik, setelah mendengar panjang lebar dan padat seperti apa puisi dan bagaimana cara menuliskannya, peserta diminta untuk membuat masing-masing satu puisi bebas dan membacakannya di depan.

Berikut dua puisi peserta yang sempat dibacakan dan dapat saya tulis dari dapur:

Darah
Oleh Adip

Kamu selalu sulit diterka
Bagai darah tanpa wadah
Mengucur terang merah-

Kadang biru,
Yang kasang bercabang,
Hingga ujungmu,
Tak terlihat kemana

Hitam legam bersama,
Hidangan padang seserhana.
Runtuhkan sinar rupa,
Karena suryaku yang gerhana.

Namun darahmu ramah.
Hangat saat rasa bertemu rasa.
Aku takut,-
Darahmu terasa beku.
Tampak kebiruan ungu.
Takut jelas di bawah punggungmu.
Bolehkah aku mendahuluimu?

Mahima, 15 Maret 2024.

Dirimu
Oleh Frisca

Tatapanmu…
Bagaikan petir di malam hari,
Penuh cahaya dan berhasil menyambar hati
Senyumanmu…
Selalu berhasil meluluhkan hati kecilku
Bagaikan sebuah perahu di lautan,
Begitulah diriku yang terombang ambing
Oleh pesonamu.
Bagaikan sebuah Aliran Sungai, Cintaku selalu mengalir
Untuk dirimu dan hanya dirimu.

Mahima, 15 Maret 2024.[T]

Berbagi Puisi di Perayaan Hari Jadi Komunitas Mahima
Ruang Ketiga; Kebudayaan yang Menguar di Tongkrongan
Tags: baliKomunitas MahimaMahima March March March 2024PuisisastraSingaraja
Previous Post

Ekspedisi Budaya Indonesia dari Fatris MF, Catatan Perjalanan yang Menggelitik dan Penuh Ironi

Next Post

Jawan, Film Angry Young Man?

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Jawan, Film Angry Young Man?

Jawan, Film Angry Young Man?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more

Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

by Hartanto
May 28, 2025
0
Karya-karya ‘Eka Warna’ Dollar Astawa

SALAH satu penggayaan dalam seni rupa yang menarik bagi saya adalah gaya Abstraksionisme. Gaya ini bukan sekadar penolakan terhadap gambaran...

Read more

Waktu Terbaik Mengasuh dan Mengasah Kemampuan Anak: Catatan dari Kakawin Nītiśāstra

by Putu Eka Guna Yasa
May 28, 2025
0
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

DI mata orang tua, seorang anak tetaplah anak kecil yang akan disayanginya sepanjang usia. Dalam kondisi apa pun, orang tua...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space
Pameran

Pameran “Jaruh” I Komang Martha Sedana di TAT Art Space

ANAK-ANAK muda, utamanya pecinta seni yang masih berstatus mahasiswa seni sudah tak sabar menunggu pembukaan pameran bertajuk “Secret Energy Xchange”...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co