18 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hari Pertama Mahima March March March 2024: Catatan dari Dapur

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
March 18, 2024
inEsai
Hari Pertama Mahima March March March 2024: Catatan dari Dapur

Peserta workshop puisi Mahima March March March 2024 | Foto: Hizkia

SEBAGAI penjaga dapur, sudah seharusnya saya menjajakan jajanan dan minuman. Tapi sambil menanti pembeli memesan, di sela-sela itu saya mendengar-mengamati bagaimana kegiatan hari pertama Mahima March March March 2024, yang diisi kegiatan workshop menulis puisi—yang sangat menyenangkan—yang digelar pada Jum’at, 15 Maret 2024, di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja.

Para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan siswa-siswi SMA itu, menjadikan tempat kegiatan terasa sempit, berdesakan, karena begitu ramai setelah mereka datang. Dan di tengah perhatian mereka menyimak, Bunda Kadek Sonia Piscayanti, selaku pembicara sekaligus tuan rumah, memberikan sambutan hangat kepada mereka.

Bu Sonia menceritakan sedikit tentang perjalanan Komunitas Mahima yang didirikan pada tahun 2008, dan tetap berusaha konsisten selama itu dalam mengembangkan kesusastraan di Bali Utara sampai hari ini. Setelah itu ia menjelaskan tentang seluk-beluk puisi—Bu Sonia memaparkan materi yang telah disiapkan dengan apik melalui layar proyektor.

Di tengah para penyimak, ia cukup mengejutkan saya ketika mengatakan “hidup adalah puisi”. Ia banyak mengutip puisi penyair klasik dari Barat, saat memberikan wejangan pembuka-filosofis tentang hidup dan puisi sebelum dilanjutkan secara intens oleh pemateri kedua, Pak Ole—panggilan akrab Made Adnyana Ole, penyair, wartawan senior, sekaligus suami Bu Sonia.

Kalimat pendek, tetapi sangat mendalam itu membuat saya sadar bahwa dalam hidup manusia memang mengandung puisi. Hanya saja tak banyak orang menyadarinya. Selain itu, Bu Sonia juga mengatakan sesuatu yang lain, bahwa kita mesti memeriksa apa-apa yang sudah kita lakukan, atau yang dilewati oleh diri. “Begitulah berpikir filosofis-puitis kira-kira,” katanya.

Mengingat Chairil Anwar

Sedang dalam menulis puisi, menurut Bu Sonia, adalah sama halnya kita menumpahkan sesuatu atas apa yang kita rasakan. Sehingga, puisi itu kemudian menjadi dahsyat, menjadi sesuatu yang dapat diperhitungkan keberadaanya karena terdapat sesuatu hal di dalamnya. “Menulis tanpa tujuan bukan menulis sama sekali,”  ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan seperti apa puisi yang dapat melibatkan perasaan atau emosional terhadap orang lain. “Puisi Aku Chairil Anwar adalah salah satu contoh puisi (yang ditulis dalam suasana penjajahan) telah menyadarkan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka,” kata Bu Sonia.

Made Adnyana Ole dan Kadek Sonia Piscayanti pada workshop puisi Mahima March March March 2024 | Foto: Hizkia

Pada puisi Chairil Anwar, menurutnya, merupakan salah satu puisi yang dapat membakar jiwa seseorang—bahkan lebih daripada itu—di zamannya.

“…Kalau sampai waktuku. Ku mau tak seorang kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. Dari kumpulannya terbuang. Biar peluru menembus kulitku. Aku tetap meradang menerjang. Luka dan bisa kubawa berlari. Berlari..“— Aku, Chairil Anwar.

Cara kerja puisi adalah kebebasan. Suara merdeka dari penyair adalah suatu renungan paling dalam untuk menyadarkan sesuatu yang tertutup, seperti rasa ketakutan. Sebab itu, dalam puisi tak hanya diperhitungkan seberapa indah dia dapat dibaca, melainkan pula seperti apa pesan di dalamnya.

Chairil Anwar (1922-1949) merupaka penyair muda kala itu. Dikenal sebagai ‘Binatang Jalang’ melalui puisinya berjudul “Aku” yang ditulis pada tahun 1943. Puisinya tersebut dianggap berbahaya bagi Kolonial Belanda. Sebab dianggap berpotensi dapat merubah kesadaran seseorang terhadap kesadaran untuk merdeka, terutama pada kalangan anak mudanya saat itu.

Bahasa Memiliki Kekuatan

Kita mesti menyadari bahwa bahasa itu memiliki kekuatan tersendiri, dan puisi salah satu daripada itu. Bahkan tentang cinta, puisi dapat mencitrakannya lebih pekat atau berarti.

“Puisi cinta Sapardi Djoko Damono yang berjudul Aku Ingin, kita bisa membayangkannya bagaimana cinta ditulis dengan sangat dalam,” ujar Made Adnyana Ole (Pak Ole) saat memberikan pelatihan cara menulis puisi setelah istrinya memberikan materi.

“ ..Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..”— Aku Ingin, Sapardi Djoko Damono.

Dalam puisi, tentu yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana mereka, penyair, menulis indah seperti itu, kata Pak Ole. Penyair seperti memiliki mata-cara pandang tersendiri atas apa yang ia lihat. Sehingga, sosial-kultural dan tempat di mana penyair tinggal pula sangat berpengaruh terhadap puisi-puisinya yang dibuat.

“Dalam percakapan, ‘kata’ dapat menegaskan apa yang kita rasakan untuk menguatkan sesuatu. Semisal ‘sakkiiiittt..’ untuk menjelaskan betapa sakitnya dirinya dalam menjelaskan. Tapi dalam puisi, itu tidak mesti, justru berbeda cara mereka (penyair) menuliskan perasaannya terhadap sesuatu. Mereka (penyair) menggunakan-memilih diksi yang tepat. Yang padat. Tidak biasa. Dan tentunya yang indah saat dibacakan,” tutur Pak Ole.

Apa yang dikatakan Pak Ole di atas, secara sederhana dapat saya pahami bahwa cara penyair menuliskan sesuatu, memilih diksi, merupakan hal penting. Sehingga mereka sangat berbeda atau tidak klise. Dari sanalah kita selalu melihat puisi seperti memiliki kekuatan tersendiri (khas) dalam menjelaskan sesuatu (pesan).

Dalam mencontohkan seperti apa puisi yang bagus, Pak Ole kemudian membacakan satu puisi cinta yang lain, puisi karya Pablo Nerruda berjudul “Aku Bisa Saja Menulis Puisi Paling Sedih Malam Ini”, yang diterjemahan oleh Saut Situmorang.

“..aku bisa saja menulis puisi paling sedih malam ini. misalnya, menulis: “malam penuh bintang, dan bintang bintang itu, biru, menggigil di kejauhan..”

Pak Ole kemudian menjelaskan, bahwa dalam puisi seperti itulah contoh puisi yang bagus. Kita bisa merasakan tidak biasa dalam pilihan diksinya.

“Tentu, dalam puisi cinta seperti itu, tak hanya mengandalkan intuisi saat menuliskannya. Tetapi logika (kegiatan berpikir) dalam menulis puisi juga menjadi hal penting. Agar puisi menjadi bagus, masuk akal, dan tidak mengawang-ngawang,” sambung Bu Sonia, melanjutkan pembahasan suaminya, Made Adnyana Ole.

Praktik Menulis Puisi

Tampak dari sudut dapur, mereka, para peserta itu, sangat antusias. Pada sesi praktik, setelah mendengar panjang lebar dan padat seperti apa puisi dan bagaimana cara menuliskannya, peserta diminta untuk membuat masing-masing satu puisi bebas dan membacakannya di depan.

Berikut dua puisi peserta yang sempat dibacakan dan dapat saya tulis dari dapur:

Darah
Oleh Adip

Kamu selalu sulit diterka
Bagai darah tanpa wadah
Mengucur terang merah-

Kadang biru,
Yang kasang bercabang,
Hingga ujungmu,
Tak terlihat kemana

Hitam legam bersama,
Hidangan padang seserhana.
Runtuhkan sinar rupa,
Karena suryaku yang gerhana.

Namun darahmu ramah.
Hangat saat rasa bertemu rasa.
Aku takut,-
Darahmu terasa beku.
Tampak kebiruan ungu.
Takut jelas di bawah punggungmu.
Bolehkah aku mendahuluimu?

Mahima, 15 Maret 2024.

Dirimu
Oleh Frisca

Tatapanmu…
Bagaikan petir di malam hari,
Penuh cahaya dan berhasil menyambar hati
Senyumanmu…
Selalu berhasil meluluhkan hati kecilku
Bagaikan sebuah perahu di lautan,
Begitulah diriku yang terombang ambing
Oleh pesonamu.
Bagaikan sebuah Aliran Sungai, Cintaku selalu mengalir
Untuk dirimu dan hanya dirimu.

Mahima, 15 Maret 2024.[T]

Berbagi Puisi di Perayaan Hari Jadi Komunitas Mahima
Ruang Ketiga; Kebudayaan yang Menguar di Tongkrongan
Tags: baliKomunitas MahimaMahima March March March 2024PuisisastraSingaraja
Previous Post

Ekspedisi Budaya Indonesia dari Fatris MF, Catatan Perjalanan yang Menggelitik dan Penuh Ironi

Next Post

Jawan, Film Angry Young Man?

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Jawan, Film Angry Young Man?

Jawan, Film Angry Young Man?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 18, 2025
0
Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

Oleh: dr. Putu Sukedana, S.Ked., AIFO-K., FISQua; Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si WAJAH saya serius saat saya mendengarkan materi...

Read more

Diet, Hal Sederhana yang Dibuat Ribet

by Gede Eka Subiarta
June 18, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

HIDUP sehat itu bisa dijalankan dengan pola makan yang bagus dan teratur, baik itu porsi makan, jam makan, dan jenis...

Read more

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi
Khas

Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi

Ke kebun anggur di pagi hari, Langit cerah hati pun senang. Belajar wine sambil tur industri, Ilmu bertambah, skill pun...

by Luh Eka Susanti
June 18, 2025
Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center
Khas

Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center

DI ruang kelas LPK Hishou Tejakula, seorang remaja berdiri dengan seulas senyum, Gede Bayu Pratama, siswa kelas 7 dari SMPN...

by Komang Puja Savitri
June 18, 2025
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co